27 Apr 2011

~ Tanpa Identitas ~


Di dunia nyata manusia tanpa identitas rasanya kok ga mungkin, pernahkah kita bertemu orang tanpa identitas? kaya-kayanya kok ga pernah, yang ada juga manusia lupa identitas alias hilang ingatan. Identitas sepertinya sudah jadi kebutuhan pokok di dunia ini, tanpa identitas manusia dianggap tidak layak menempati ruang, bahkan hak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal identitas hanya berupa selembar kertas dan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengurusnya,apalagi sekarang dimana2 banyak 'jalan tol'. Identitas pun bisa di upgrade semaunya tergantung kebutuhan orang bisa meninggikan status identitasnya hanya supaya dianggap hebat oleh orang lain,atau tidak jarang juga untuk mengelabui orang lain. Manusia bersembunyi di balik identitasnya, identitas mampu menutupi eksistensi manusia yang sesungguhnya. Manusia maling,manusia rampok,manusia garong,manusia baik hati,atau manusia takut Tuhan,tidak penting bagi identitas. Mungkin kematian adalah satu2nya hal atau kondisi yang paling jujur untuk mengungkap identitas kita yang sebenar benarnya.Apa kita ,bagaimana kita ,dan siapa yang mencintai kita sesungguhnya..

Berbeda dengan yang ada di dunia maya, akhir2 ini banyak fenomena yang terjadi yaitu semakin banyaknya manusia tanpa identitas yang berkeliaran di internet. Mereka berpendapat yang terjadi di dunia maya hanyalah sebuah permainan bukan berarti main-main, toh kebanyakan dari mereka yang tanpa identitaspun tidak saling mengenal. Bagi mereka manusia tanpa identitas di dunia maya hanyalah,seperti kertas bertulisan yang di pasang di badan kita,isinya bisa berbeda beda tergantung orang yang menyematkan label itu sendiri. Dan label itu bisa di lihat berbeda pula tergantung siapa yang membacanya. Saya berfikir tentang mereka bahwa mereka bukanlah masa lalu tapi masa lalu yang membawa mereka ke masa depan, itu bagi manusia2 tanpa identitas tetapi gerak mereka selalu menumbuhkan motivasi, selalu membangun semangat untuk memperbaiki diri. Tapi ta sedikit dari mereka yg ta punya identitas yg jelas, lantas dengan aksinya mereka membuat kekacauan di setiap ruang sudut dunia maya.

Ada tiga kategori makhluk yang ada di jagat raya ini; kategori pertama adalah Khalifah. Siapa khalifah? Dia itu adalah manusia, yang tugasnya adalah mengurus bumi ini sekaligus juga menghancurkannya. Kenapa diurus tetapi sekaligus juga dihancurkan? Jangan salah paham dulu. Gini, saya tanya dulu, percaya ada kiamat? Ada yang tahu kalau kiamat itu bakal datang? Nah, saya kasih tahu rahasia lain, kiamat itu sebenarnya tegantung manusia sendiri maunya kapan? Kalau mau lama, maka manusia seharusnya mengurus bumi dengan sebaik-baiknya. Tetapi kalau mau cepat, ya hancurkan. Nah makin hari, sebenarnya kiamat itu makin dekat, salah satunya adalah kehancuran dari pelbagai macam segi, lingkungan sudah jelas-jelas hancur, moral juga udah ancur, Aqidah apalagi.

Kategori makhluk yang kedua adalah “tumbal Metafisika”, siapa itu? Yakni iblis. Iblis adalah hanya satu-satunya makhluk yang berani mengambil keputusan menjadi “tumbal Metafisika” diusir dari surga dan dijanjikan menjadi penghuni pertama neraka.

Kategori yang ketiga adalah malaikat, malaikat adalah makhluk spiritual yang tinggi. Tuhan menugaskan malaikat sebagai penuntun, pelindung dan pembantu ciptaan- Nya. Malaikat mempunyai gelombang yang lebih ringan dan lebih cepat sehingga biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia.


Dari ketiga mahkluk tersebut hanya manusia yang membutuhkan identitas yang jelas, untuk kelangsungan hidupnya di dunia nyata sedang di dunia maya menjadi manusia tanpa identitas adalah menjadi anonim. Menjadi entitas yang tidak dikenal, lenyap, tidak diketahui, tidak disenangi, bahkan mungkin dibenci. Karena dengan begitu mereka bebas bicara sesuka-suka dapat mengekspresikan segala sesuatu tentunya di jalur yang benar tanpa sedikitpun keragu-raguan, kepada siapa-siapa saja kadang tanpa menghiraukan batas usia, strata pengetahuan, batas teritori, dan lain sebagainya. Menjadi manusia tanpa identitas juga menjadi Sinonim, memplagiasi orang lain pada diri sendiri, karena orang lain juga adalah kita, tidak ada beda. Namun pula Antonim, siap menyerang, menerjang, bahkan sampai menelikung. Kadang tak punya identitas adalah akronim. Menjadi yang super cepat, cepat melupakan sesuatu, cepat memakan sesuatu, cepat melakukan sesuatu. Dan yang paling penting, menjadi manusia tanpa identitas adalah menjadi Pantomim, selalu ceria sekalipun sebenarnya tidak ceria, bisa menyembunyikan perasaan, mengelak, bertolak belakang, memberikan pencerahan dengan jenaka, karena … nothing is funnier than unhappiness.

Sebetulnya menjadi manusia tanpa identitas adalah sebuah tekad, agar bisa menjadikan media untuk berda'wah tentunya dengan mengambil  resiko, resiko di buang, resiko di cerca, resiko di hina, bahkan sampai dinista. Karena tidak dikenal, karena kita tidak memiliki saudara, tidak ada diksi silaturahmi, kita hanya tinggal di galaksi yang hanya dihuni oleh diri sendiri. Menjadi manusia tanpa identitas adalah menjadikan kita terhindar dari sifat riya yang tidak butuh pujian dalam menghasilkan suatu karya...itulah yang terpenting

Jangan lagi dijadikan perdebatan manusia dengan atau tanpa identitas, di dunia maya mempunyai hak yang sama. Tinggalah kita melihat pada tujuan, sesungguhnya Allah tidak melihat kepada siapa tapi selalu melihat kedalam hati. Jika hati buruk amalpun akan buruk, tapi jika hati baik maka amalpun akan berjalan dengan baik. Apalah arti sebuah identitas bagi dunia maya ini..??


Berakhir pada kesimpulan  bahwa hidup adalah perjalanan. Jika dalam perjalanan itu tak ada tujuan, maka yang ada adalah kebingungan. Maka pilih dan tentukanlah tujuan terbaik dalam hidup kita. Karena tujuan itulah yang akan menjadi pengarah kemana kita hendak melangkah. Tujuan ta memerlukan identitas yang terpenting adalah niat baik untuk mencapai tujuan. Hidup tanpa tujuan adalah kematian sebelum kematian. Dan hidup dengan tujuan adalah kehidupan sebelum kehidupan. Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar