11 Apr 2011

Jangan Biarkan Hari Berlalu Tanpa Perbaikan


Sesungguhnya Perjuangan itu Tak Pernah Merugi
Tiap Peluhnya akan Menjadi Mutiara, Air Matanya Menjadi Cahaya
Lelahnya Penebus Dosa, Gugurnya Bernilai Surga
MARILAH TEMAN TEMAN, KITA BERJUANG BERSAMA
UNTUK MENJADIKAN HIDUP INI LEBIH BAIK

Jumlah hari  tak akan pernah berubah, selalu ada tujuh hari dalam seminggu. Tanpa terasa kita melewati hari-hari tersebut, akankah kita lewati hari-hari itu dan berhenti pada titik yang sama dan tak pernah ada perubahan. Pernahkah terlintas dalam pikiran barang sejenak saja  dimana pergerakan waktu akan selalu berubah dan semua kejadian akan berlalu tanpa pernah terulang lagi, dimanakah kita saat itu dan seperti apakah kita saat ini hingga bagaimanakah kita nanti. Mengapa kita biarkan hari-hari berlalu tanpa perbaikan yang berarti, sayangilah diri kita sendiri jangan biarkan waktu menggerus urat nadi kehidupan dan melenggang berlalu tanpa suatu perbaikan hingga bergerak menuju NERACA pada pengadilan Allah nanti, mari kita lakukan perbaikan hingga bobot perubahan tak akan menjadikan datangnya sesal kemudian.

Marilah kita berjuang dalam TAUBAT yang menjadikan kunci istiqomahnya orang2 yang ta'at dan menjadikan awal untuk berjalan menuju Allah yang menjadikan dasar semua kebaikan. Qona'ah akan membantu dalam sempurnanya taubat disertai ilmu yang wajib yang menjadikan sebab betulnya berbakti dan ibadah kepada Allah. Ilmu yang mampu membersihkan hati dari kotoran budi pekerti yang rendah hingga sifat sombong dan rakus juga penyakit hati lainnya yang mampu menyusup hingga mempengaruhi jiwa. Kobarkan semangat zuhud hingga tak lagi cinta harta dan ucapkan selamat tinggal pada sesuatu yang tidak berfaedah. Tak berfaedah karena bekerja siang malam mencari kemewahan duniawi tanpa mengerjakan shalat berjama'ah, shalat sunnah bahkan untuk mengaji Qur'an hingga tak ada bekal dalam perjalanan nanti.Jika kita tidak melengkapi dengan Ilmu maka taubat dan maksiat akan terjadi secara silih berganti. Janganlah mudah terperdaya oleh keelokan dunia dan kesenangan yang bersifat sementara. Jangan biarkan keburukan terus menerus mewarnai hidup kita,hingga tak cukup bekal kebajikan yang berlimpah saat berjumpa dengan Allah nanti. Marilah kita berjuang hingga tiap peluh, air mata dan lelah akan menjadikan surga kelak.

Kita harus berlomba dengan waktu, menggenggam dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan biarkan hari demi hari berlalu sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu. Setiap kita yang telah berikrar menjadi muslim dan mukmin harus senantiasa melakukan perbaikan, membangun amal unggulan dan meningkatkan prestasi hidupnya. Karena setiap kita akan kembali hanya dengan baik buruknya amal selama menjalani kehidupan yang fana (sirna/sementara) ini. Allah berfirman: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk 67:2) Rasulullah SAW bersabda: “Tiga perkara yang mengikuti mayit; harta, keluarga dan amalnya. Yang kembali dua dan satu yang bersama dengannya. Yang kembali adalah harta dan keluarganya. Dan yang bersama dengannya adalah amal.” HR Imam Muslim.

Kehidupan terus berkurang dalam hitungan detik.Kita harus senantiasa mawas diri dan mengingat bahwa ajal bisa datang kapan saja lakukan perbaikan jangan tunggu nanti..!! Lakukan ibadah dengan landasan keikhlasan kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah, iringi dengan evaluasi dari mulai shalat dan kewajiban lainnya apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kualitas pelaksanaannya. Bagaimana kita menjaga kewajiban-kewajiban, sejauh mana kita ihsan dan khusyu’ dalam setiap ibadah. Usahakan kita berjama’ah di masjid yang menjadikan hati ini senantiasa jatuh cinta pada masjid. Seperti salah satu dari delapan golongan yang dinaungi Allah SWT (qalbuhu mu’allaqun bil masjid). Begitu juga soal tilawah dan tadabbur kita pada Al-Quran.

Setelah melakukan muhasabah atau evaluasi, kita sudah bisa memetakan kekurangan yang perlu dibenahi, kebaikan yang perlu ditingkatkan dan solusi yang perlu dilakukan. kemudian perlunya mubadarah (bersegera) dalam beramal. Jangan biarkan kita menunggu- nunggu waktu atau bahkan waktu berlalu tanpa ada kegiatan yang bermanfaat sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. Bersegera dalam beramal saja belum bisa menjamin mencapai sasaran dan target yang diinginkan. Maka bersegera atau mubadarah harus dibarengi dengan mujahadah (optimalisasi) dalam melakukan amal. Karena sifat mujahadah akan melahirkan semangat, daya juang dan daya gerak yang tak pernah berhenti untuk menemukan target atau melahirkan output yang telah dicita-citakan. Oleh karenanya, mari kita menguatkan niat kita untuk bersegera dan bermujahadah dalam melakukan perbaikan-perbaikan yang berkaitan dengan diri, keluarga, masyarakat dan bangsa kita, agar kita menjadi model muslim yang ideal, memiliki rumah tangga yang islami, terwujudnya masyarakat madani dan bangsa yang bermartabat dalam bingkai ridha Allah SWT....Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar