31 Jan 2011

Faedah Menuntut Ilmu

Keutamaan Ilmu:
Keutamaan menuntut ilmu sangat banyak sekali, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam “Buah Ilmu menyampaikan kepada kita sampai 129 sisi keutamaan ilmu, beberapa keutamaan ilmu diantaranya:

“Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Az-Zumar(39):9)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(Al-Mujadilah(58):11)

“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju jannah. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. “(Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)


“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.”(HR.Tirmidzi, hasan)

“Barangsiap menempuh jalam untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR.Muslim)

“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia adalam (masalah) dien (agama).”(HR.Bukhari)

Ilmu yang dipelajari
Apakah yang dimaksud dengan ilmu pada hadits-hadits di atas? Apakah seluruh ilmu? Yang dimaksud ilmu di situ adalah ilmu nafi’ yaitu ilmu yang bermanfaat, yang akan mewariskan kebaikan dan barakah kepada penuntutnya baik di dunia ataupun di akhirat. Karenanya ilmu yang patut dituntut dan diusahakan untuk meraih adalah ilmu syar’i yang dengannya amal akan menjadi baik dan benar.
Ilmu adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan ijma sahabat.
Apakah kita harus mempelajari semua ilmu yang ada? Tentunya tidak. Semua orang dilahirkan dengan kemudahan yang berbeda-beda. Kalau semuanya akan dituntut, sampai akhir hayatpun tidak semuanya dapat dipelajari, karena ilmu adalah samudera yang maha luas.

Apa yang mesti kita pelajari terlebih dahulu?

Pertama, Kitabullah. Ilmu yang pertama serta utama yang sekaligus sebagai dasar, sumber dan pedoman yang agung bagi ilmu-ilmu yang lain adalah Al-Qur’an. Marilah Al-Qur’an kita baca, kita pelajari isinya dan kita amalkan apa yang terkandung di dalamnya.

Kedua, Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Yaitu setiap apa yang datang dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apakah itu ucapan, perbuatan, atau persetujuan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita pelajari dan kita laksanakan perintah-perintahnya dan kita tinggalkan larangan-larangannya. Kita juga berkewajiban untuk mencontoh Nabi, karena beliau adalah suri teladan yang baik bagi kita. Terkadang ayat-ayat al-Qur’an belum dapat dipahami secara langsung, dan hanya bisa dipahamai dan diamalakan dengan petunjuk dari sunnah nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Misalnya perintah sholat, di Al-Qur’an tidak ada penjelasan bagaimana tata cara sholat, dengan mempelajari sunnahnya kita dapat mengetahui tata cara sholat yang diperintahkan.

Ketiga, Aqidah atau Ilmu tauhid
Ilmu ini memiliki kedudukan yang tinggi. Kebutuhan kita yang paling mendesak saat ini adalah mempelajari aqidah islamiyah. Jadikanlah mempelajari aqidah sebagai prioritas utama. Karena sekarang ini syirik merajalela, di mana-mana, hampir tidak pernah sunyi dari kesyirikan dengan berbagai macam bentuknya. Pelajarilah dengan sebenar-benarnya, agar diri kita tidak terkena noda syirik. Bukankah syarat pertama diterimanya amal adalah bertauhid kepada Allah, tidak melakukan kesyirikan?

Keempat, ilmu tafsir
Dengan ilmu tafsir, kita dapat memahami ayat-ayat yang sulit, yang belum dapat kita pahami langsung dari Al-Qur’an. Dalam kitab tafsir dijelaskan tafsir ayat dengan ayat, tafsir ayat dengan hadits. Namun perlu diperhatikan, pelajarilah kitab tafsir yang penulisnya memiliki aqidah yang shahihah dan komitmen terhadap hadits-jadits yang shahih.

Kelima, ilmu fiqh
Ilmu ini berhubungan erat dengan pelaksanaan ibadah, syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Sungguh-sungguhlah menuntut ilmu ini, karena apabila tidak dipelajari secara benar, maka ibadah yang kita lakukan bisa sia-sia. Dengan ilmu ini kita bisa mengetahui tata cara peribadatan. Tentunya tidak harus semunya kita tahu, bagi kita, minimal mengetahui apa-apa yang selalu kita kerjakan sehari-hari, seperti thaharah, shalat, puasa, dan yang lainnya.
Pelajarilah ilmu-lmu tersebut sesuai dengan kemampuan kita. Prioritaskanlah yang harus diprioritaskan. Dahulukanlah mana yang harus didahulukan. Pelajarilah hal-hal yang merupakan wajib a’in (fardhu ‘ain) bagi kita.

sumber : Tausyiah 275

Pujian Laksana Pedang

Sifat ingin dipuji adalah penyakit hati yang digunakan syetan untuk memperdaya manusia. Hati hati dengan pujian, ketika mandapat pujian seringkali kita merasakan nikmat yang membuat hati bergolak yang mudah mematikan rasa malu, membunuh kefakiran dalam hati, menumbuhkan sifat riya sehingga tak pandai lagi mengambil hikmah dari sebuah bentuk keberhasilan.  Janganlah senang ketika mendapat pujian, selalu mawas diri. Mempunyai perasaan selalu ingin dipuji hanya terbiasa mengasihi diri sendiri dan selalu menguburkan niat berbagi menjadi berharap. Mendapat pujian seperti memakan racun yang lambat laun akan membinasakan diri sendiri. Mendapat pujian bagaikan menghunus pedang menembus jantung hatinya sendiri sehingga mampu menjilat tetesan darah yang tercecer akibat tusukan pedangnya. 
 
"Berhati-hatilah dengan pujian. Sesungguhnya itu adalah penyembelihan." (HR.Al-Bukhari)

Ada kelemahan yang mudah terbaca ketika kita mendapat pujian "Beri saja pujian padanya, maka apapun akan kau dapat". Dalam pujian terkandung jebakan yang membuat kita terlena yang akhirnya terperangkap dalam jebakan yang lambat laun akan membakar qalbu, sehingga menghanguskan pemahaman yang dimilikinya menjadi bara yang akan mengobar ketulusan hati.



Lengkapilah Qalbu dengan  niat yang tulus niscaya pujian tak akan membinasakannya, jika terbesit sedikit perasaan ingin dipuji maka lunturlah niat dan kebaikannya.

Begitu dasyatnya pengaruh pujian, sehingga Rasulullah saw pernah berkata, "Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan menyanjung-nyanjung."(HR.Muslim). Pujian akan menimbulkan perasaan 'ujub sehingga mengecilkan orang lain yang dapat menyuburkan sifat riya. Pujian hanya akan membatalkan pahala, menyebabkan murka Alloh yang berakibat pada kerugian yang sangat besar di akhirat. Sungguh licin virus riya menyusup dalam qalbu dan amat besar celakanya sehingga dalam sekejap mata mampu memusnahkan ibadah yang telah dikerjakannya.



Hilangkanlah penyakit hati ini dengan selalu mengingat akan hakikat diri, dunia dan akhirat.
Jadi apapun yang kita miliki, semuanya adalah milik Alloh yang dipinjamkan kepada kita agar kita dapat memanfaatkannya dan sebagai ujian. jadikanlah pujian sebagai sarana untuk mengukur ketajaman ilmu agar dapat memahaminya dan mengamalkannya dalam bentuk keridhoan Allah SWT.

EP 01022011





30 Jan 2011

Perjalanan Hakikat Bag.7


Guru saya bertanya lagi :

Kenapa kanak kanak di panggil wali?

Ini doa seorang “Wali”. Ceritanya, “Wali” ini sedang bertawaf dan setiap siap satu pusingan dia membaca doa ini :
“Allahumaj ’alni min ibadihkalqolil”
Makna Doa ini :
“Wahai tuhan jadikan lah akan daku dari kalangan hamba hamba Engkau yang sedikit”.
Kebetulan waktu itu ada Saidina Umar Al khatab bersama mengerjakan tawaf. Terdengar oleh Saidina Umar akan doa ini dan bagi beliau doa itu pelik bunyinya.


Selepas selesai tawaf, Saidina Umar segera mendapatkan orang tua itu lalu di pengang tangannya seraya berkata: “Tuan, se umur hidupku, aku tidak pernah mendengar doa ini, baik pun semasa Rasulullah hidup”

“Tidak kah kamu membaca ayat yang mengatakan hanya sedikit orang yang bersyukur?”Jawab Wali tersebut dan dia segera beredar dari situ..

Saidina Umar faham akan ayat tersebut yang mengatakan sedikit sangat hamba hamba Allah yang bersyukur dan orang ini lah yang jadi pilihan utama Allah yang dapat melihat wajahnya nanti.
Orang ini lah yang berterbangan di udara seperti yang di lihat Nabi masa Israq-miraj dulu.

Bagi wali tadi mudah saja dia hanya perlu berdoa supaya Allah masukkan dia di kalangan yang sedikit. Wali itu tidak ada doa atau permintaan yang lain lagi. Itu lah mutiara doa !
Ibarat, kita terjumpa pokok buah yang kita ingin menanamnya di rumah kita. Kita bolih gali pokok tu dengan akar umbinya sekali dan naikkan ke lori bawa kat rumah kita…Tapi cara ini banyak kerja dan belanja…Yang mudahnya, kita ambil biji buah pokok tadi dan bawa pulang. Biji itu tak berat untuk kita memikulnya , masuk dalam saku pun boleh.Begitulah dengan mutiara Doa tadi, ,pendek rengkas, padat tapi menyeluruh. Apa yang kita nak lagi?

Pada zaman Nabi dulu memang banyak wali wali.
Ada di ceritakan dalam satu hadith kursi, pada satu majlis, seperti biasa ramai di antara sahabat nabi yang hadzir. Nabi ceritakan akan tiba ke situ seorang hamba Allah yang daif dan yang tak di pedulikan orang; kalau dia ada dalam majlis, orang tak ambil kesah, kalau tak ada di majlis itu pun orang tak bertanya, tapi namanya amat terkenal sekali di langit selalu di sebut sebut oleh para malaikat. Pasal dia tak mahu terkenal di kalangan manusia tapi hati nya sentiasa bersama Allah.

Orang mengikut perjalanan Hakikat elok simpan satu terjemahan Kitab Hikam(hakikat) dan satu lagi Minhajul Abidin oleh Imam Ghazali ( tasawuf), kerana dia dapat mengimbangkan kita supaya tak terlajak.


Terjemahan kata-kata mutiara kitab Al Hikam: Hilangkan pandangan makluk kepada mu kerana puas Dengan penglihatan Allah kepada mu,dan lupakan perhatian (menghadapnya) makluk kepada mu, kerana melihat bahawa Allah menghadap kepadamu.

Sal bin Abdullah Attustary berkata: Seorang tidak dapat mencapai hakikat kewalian sehingga menghilangkan pandangan orang dari fikirannya,sehingga tidak melihat apa apa di dunia, hanya ia Dengan Tuhan yang menjadikannya, sebab tiada seorang pun dapat menguntungkan atau merugikan.

Ingat kisah Lukman Alhakim Dengan putranya berjalan Dengan Keldai.. Tujuan Luqman untuk menunjukan kepada putranya bahawa orang yang beramal atau mengambil-ambil hati orang tidak selamat dari celaan mereka.

Muhammad bin Aslam ra.berkata:Ada kepentingan apakah saya pada manusia padahal sejak saya dalam punggung ayah saya seorang diri, lalu di dalam perut ibu juga seorang diri dan keluar di dunia juga seorang diri,(yakni tidak melalui bantuan manusia) hingga mati dan masuk ke kubur juga seorang diri,dan menghadapi persoalan alam kubur sampai kemudian menghadap kepada Allah dan masuk syurga atau neraka juga seorang diri, maka apakah keperluan saya Dengan manusia

Kita memang berseorangan sejak sebelum lahir iaitu dalam perut ibu kita dan juga bila mati nanti.
Fikirkan lah masa kita nak lahir ke dunia dulu Ibu bapa kita lansung tak terbayang akan wajah kita …

Jadi apa kita bersusah payah nak terkenal, nak orang tahu siapa kita… Yang penting kita dengan Tuhan kita…Biar Tuhan kenal kita dan sayang dan cinta kepada kita. Lepas tu kalau Tuhan nak kita di kenal orang itu hak Dia dan bila orang puji kita itu pun hak dia, pujian itu mesti di kembalikan kepada Dia.

Bercakap ‘sayang Allah kepada kita’ teringat guru akan cerita dalam kitab hikam, bahawa seorang murid selepas sembahyang tahjud di tengah malam, berdoa mengunakan perkataan’ “Ya Allah Engkau yang menyayangi aku…..”

Tiba tiba terdengar oleh gurunya lalu di tegur anak muridnya itu…”.cara itu menyalahi yang biasa…. Sepatutnya kita sebagai hamba , katakan : Ya Allah kau yang aku kasihi…atau sayangi…”

Lalu dijawab anak murid itu balik “sebab Tuhan kasih dan sayang kepada ku lah di gerak dan di bangun aku untuk sholat tahjud… walhal orang lain di biarkan tidur nyenyak”…
Sebab itu Imam Ghazali dulu seorang yang suka berhujah dengan orang; lepas itu bila dia sudah berjinak jinak dengan ilmu tasawuf dan hakikat dia berubah…Tak suka lagi berhujah dan bertikam lidah dengan orang kerana tidak mendatang kan faedah malah menambahkan dosa lagi . Pendirian orang memang sukar nak di ubah.Cuba lah ubah ,lebih lebih lagi kalau dia sudah ada prejudis…

Tuhan dah ada senarai nama ahli syurga dan neraka. Yang masuk Islam dan tak masuk Islam. Di kalangan Islam sendiri ada berlainan tingkat keimamannya, semua sudah di tentukan dalam Lahul Mahfus lagi.Sebelum Alam Ruh lagi…sebelum ada titik permulaan untuk segala segala...Zaman Allah berkata 'BI KANA MAKA NA'(Aku hanya lah Aku) lagi. ”

Dalam bahasa yang mudah di faham … Hakikat baju kapas….Hakikat bangunan batu dan pasir ....Hakikat manusia Ruh …hakikat Ruh ? Belum boleh di ceritakan . Betul hanya ruh mengenal Tuhannya…Tak boleh bagi tahu..Kalau sudah dia bertanya bab ini tanda dia berminat, dia kena cari guru. Kata guru saya lagi.

“Bagaimana mana Imam Ghazali bertukar cara dari pada banyak berfiqah kepada hakikat? “

‘Mengikut cerita, satu hari , Imam Ghazali jadi imam, abangnya jadi makmum. Tiba masuk rakaat ke dua, abangnya bermufarakah,dan dia sembahyang sendirian. Lepas itu selesai sembahyang Imam Ghazali mengadu kepada ibunya mengatakan tak patut abang nya buat begitu, tidak berimamkan dia bila sembahyang. Bila ibunya bertanya kenapa, abangnya menjawab bahawa bila sembahyang di belakang Ghazali dia nampak darah pada baju Ghazali…

Ghazali terus terkejut mendengar cerita abangnya, dia membenarkan kata kata abangnya kerana pada rakaat kedua tadi Imam ghazali teringat akan kesah waktu dia mengajar kepada muridnya tentang haid . (Fikiran Imam ghazali melayang ketika itu , dan sejak hari itu dia faham abangnya seorang yang kasyaf dan ahli hakikat yang tinggi ilmunya.)

Jangan tinggalkan tasawuf dan hakikat Ibadah yang semata mata berlandaskan Fikah dan lain lain syariah ibarat kerangga dan hakikat ada lah hati (ruhnya) ibadah.

Macam mana nak kita sembahkan ibadah kita kepada Tuhan yang kita tak kenal? Bukan kah Tuhan itu suruh kita kenal dia dengan mula mula mengenal alam ciptaannya..? Dalam Al Quran Tuhan suruh kita tenguk apa apa yang ada di langit,,,bukan tenguk langit saja…memandang kelangit tak nampak apa apa …tenguk dengan imaginasi kita…hingga terbit soalan siapa pencipta semua apa apa yang yang ada di situ….
Kata Al-Hikam: Fikiran itu sebagai pelita hati, maka bila dia padam, maka tidak ada penerangan baginya.

Ada Guru yang berpandangan bahawa "Iqra’"…bukan bermakna baca… Nabi tak mengenal huruf …mana boleh baca…jadi maknanya di sini mestilah ilmu… cari ilmu…sebab ilmu boleh di cari tanpa mengenal huruf dengan di ajar dan kemudian memahamnya …ilmu bermakna faham dan tahu… Matalamat ilmu ialah “tahu”…Kita menuntut ilmu tapi tak tahu bukan ilmu namanya ...Jibril mengajar Nabi ‘ilmu’, dia tak mengajar nabi membaca macam orang lain baca….dengan mengenal huruf dulu…Tapi Nabi tidak…Nabi menghafal..ikut apa jibril kata,,.Nabi hafis Al-Quran, kelebihan Tuhan bagi…… ..
‘Iqra’ bismi rabikallazii khalaq”…Baca ( sebut) dengan nama Allah yang telah dijadikan…

Masa itu tiada satu pun yang tertulis untuk di baca yang di tunjukkan oleh jibrih… Macam mana nak baca? bererti ilmu yang di ajar oleh jibril…ia itu ilmu ketuhanan.

“ maalam yagh lam””….Yang mereka tak tahu…(tak ada ilmu)

“Tahu” ertinya bermula dari 'ilmu' seorang itu akhirnya jadi tahu(faham)…contoh, ilmu mengatakan kacang soya bila di hancurkan, di masukkan air and di panaskan …di bekukan kemudiannya akan jadi tahu…'ilmu' itu ajar kita jadi 'tahu' buat tahu !

Sebab itu orang Arab di sana sudah hilang ‘gerunnya sebagaiman maksud ayat AlQuran bahawa orang mukmin bila di lihat oleh orang kafir akan rasa gerun‘."Ruh Islam sudah tiada macam mana kafir nak gerun.....

Jadi kita kenalah kembali mendapatkan balik "kegerunan" itu.

Guru teringat akan cerita seorang lagi wali yang di ceritakan oleh Nabi., Hamba Allah itu seorang gembala kambing tinggal jauh di pendalaman. Nabi menghantar wakil berjumpa wali itu. Tak silap GUru yang pergi Saidina Umar dan Ali.

Bila sampai ke tempat itu, wali itu sedang sembahyang. Sebaik selesai ,Wali itu berasa malu, minta maaf kerana ini kali pertama dia sembahyang di depan manusia ( di lihat manusia). Dia rasa bersalah pada Tuhan, seolah olah nak menunjuk nunjuk.

Dalam bercerita itu dia bertanya Saidina Omar iaitu gigi Rasullulah yang mana yang patah dalam perang Huhud dulu. Wali itu berkata dia dapat merasakan gigi Rasullulah patah.

Maka hairan lah pelawat terhormat itu kerana tidak ada makluk lain yang datang ke situ beri tahu peristiwa gigi Rasullah patah!….

Wasalaam.
by : Umustaffar Mustaffar

Perjalanan Hakikat Bag.6


Tanya guru saya :

“ Ustaz, kenapa bila kita naik kereta, arah pergi kita rasa lambat , bila menghala balik rasa cepat,?”

“Wallahualam…. “ jawab saya…

“ sebab, masa pergi pokok pokok di tepi jalan ini tak kenal kita lagi, lalu masing masing sibuk bertanya bermacam macam…”kamu semua nak ke mana? Nak kemana?”….sepanjang jalan pokok itu bertanya tak berhenti henti….”apa tujuan ke sana?… nak ke sana lama ke?….kenapa tak duduk berzikir kat rumah je, macam kami ini tak bergerak gerak bila berzikir ?” … …Sebab itu kita rasa lambat…hala balik lain; pokok tak tanya lagi dah, sebab mereka dah kenal….” Guru tergelak terbahak bahak……


Terdengar deru ombak memukul pantai….“ cuba dengar baik baik macam mana bunyi ombak itu…dengarkan”

“ada dengar zikir ombak tu?...Allaaah….Huu Allaaah….Huu Allaaah….Huu Allaaah….Huu”

“Allah” bila ombak naik .”Huu” bila ombak kena pantai…dengar baik baik….

“MANUSIA JE YANG TAK NAK BERZIKIR”,kata guru saya.

Kemudian guru pandang sampai ke kaki langit …nun jauh perhatikan langit yang biru….

“Semuanya alam semesta di hadapan kita ini ayat ayat Allah” Fikir Guru… “Itu sebab Tuhan kata kalau nak cerita satu persatu habis kering air laut sebagai dakwatnya untuk menulis tak habis lagi ceritanya."

Ikut Imam Ghazali, sebenarnya ayat ayat dalam AlQuran yang menyuruh beribadah seperti sembahyang puasa dan sebagainya hanya sedikit kalau di bandingkan dengan ayat ayat berkaitan hati, kerohanian dan ketuhanan….

Paling pokok dalam AlQuran ialah deklarasi Allah bahawa Dia lah Pencipta seluruh alam semesta di mana sains kata sampai ‘infinity’ had ciptaannya dalam erti kata cakarwala bintang bintang galaxy galaxy, di mana tiap tiap satu galaxy mempunyai matahari sendiri dan setiap satu bintang itu sama besar dengan matahari.

Dan Allah telah beri tahu Dia lah Pencipta semuanya itu termasuk manusia dan jinn dan dia-lah Tuhan sebenar Tuhan dan layak di sembah. Dia lah Raja dan segala segalanya dan pembawa dan pemberi rezeki. Selain dari Dia batil.

Kata Hikam: Alam ini ada bila di tetapkan oleh Allah, tetapi alam ini musnah lenyap dengan keesaan zat Allah.
Keesaan Zat Allah yang tidak bersekutu atau berbanding itu melenyapkan segala apa saja, yakni tetap Allah yang tunggal dan segala sesuatu selain Allah bayangan belaka dan bekas buatan Allah

Ini mesej yang paling utama dalam Al Quran.

Huwalla-hullazii laa’ ilaha ‘illaa huulal Malikul Qudduusus –Salaamu’ Mu’minul- muhay-minul-‘Aaziizul-Jabbaarul-Mutakabbir: Subhana llahi ‘ammaayushrikuun.(surah 59 -23).

Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia. Raja, yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengeruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Qul manyyarzuqukum minnassamaa i wal ‘arzi ‘ammanyyam likuus sama ‘alwal ‘absaara wa manyyukh rijul hayya minal may yiti wa yukhri jul may yita minal hayyi wa mannyu dabbiru ‘amr?... (surah 10.31)

Katakan lah : Siapa kah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan.

Di Zaman para sahabat memeluk Islam dahulu, seperti Saidina Abu Bakar, Saidina Umar, Saidina Othman, Saidina Ali, Bilal dan lain lain lagi, ayat Al Quran baru satu dua yang turun , mereka terus beriman. Di zaman kita ini satu Quran yang sudah lengkap, di tambah dengan hadiths dan kitab kitab lain yang begitu banyak sekali namun ,susah nak yakin kan orang. Lihat saja bilal dia hanya dengan ‘ahad’ saja sudah tebal imannya!

Dewasa ini orang mengutamakan intelektualisma lebih dari segalanya, tetapi sebenarnya intelektualisma tanpa dapat mencapai ‘marifah’ tidak bermakna, hanya satu penipuan diri sendiri, hanya satu kekeliruan yang masih belum dapat terurai di dalam pemikirannya. Selagi tak bertemu dengan ilmu ke Ketuanan sebenarnya mereka tak sampai ke pengujungnya.

Kita boleh lihat interlektual beraksi dalam bidan philosophy. Sains dan puisi.

Mana mana philosophy yang tidak dapat kembali kepada Allah hanya tinggal philosophy yang tak bawa keuntungan pun pada manusia sejagat hanya menambah kekeliruan pada manusia yang mengikutnya yang sudah sedia sesat .

Jadi intelektual dalam bidang apa sekali pun, kalau tidak ada hubung kaitkan dengan Ketuhanan ia itu Allah , dia sudah pasti akan di sesatkan oleh iblis.

Juga Jalalludin Rummi…dengan cerita burung burung terbang ke angkasa raya mencari Tuhannya ….berakhir hanya seekor saja yang berjaya berjumpa Tuhannya dan itu lah kemuncaknya…burung dengan tuhannya…

“Bismillah ilaazi la
yadhuru maa’asmihisyaihun fi ardhi wa laa fisyamaai wahuwasysami’ul’alim.”

Semuanya yang ada di langit dan bumi adalah hak Allah belaka.

(Kata Hikam:Tiada sesuatu benda yang menghijab engkau dari Allah, tetapi yang menghijab kau persankaanmu adanya sesuatu di samping Allah: Sebab segala sesuatu selain Allah itu pada hakikatnya tidak maujud (tidak ada) sebab yang wajib ada hanya Allah, sedang yang lainnya terserah pada belas kasih Allah,sedang yang lainnya terserah pada belas kasih Allah, untuk diadakan atau di tiadakan.)

Allahu khaliquukullisyaiiin wahuwa ‘alaakullisyaiin wakiil (surah 39.62)
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memilihara segala sesuatu.

Pada hal Allah-lah yang mencipta kamu dan apa yang kamu perbuat (surah 37.96)
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah…

Sabda Nabi Muhammad s.a.w.: jika seluruh manusia berpakat untuk melakukan sesuatu untuk membantu kamu, dia hanya boleh melakukan perkara untuk kamu yang mana sudah di tulis oleh Allah. Begitu juga kalau semua manusia berpakat untuk mencederakan kamu mereka hanya boleh melakukan sesuatu mencederakan kan kamu yang mana sudah di tulis oleh Allah akan berlaku kepada kamu.

Wa la ‘in sa ‘altahum man khalaqahum layya quulunnallahahu fa’annaa yu’ fakuun (surah 43.87)
Dan sungguhnya jika kamu bertanya kepada mereka : Siapakah yang menciptakan mereka niscaya mereka menjawab: Allah, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan ( dari menyembah Allah)? ]

Wa la ‘in sa ‘altahum man nazzala minas samaaa I maa ‘an fa ‘ahyaa layaquulunnallah Qullil Hamdulillah Bal ‘asksaruhum laa ya’ qiluun (surah 29.63)
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: Siapa kah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka akan menjawab: Allah.Katakan : “segala puji bagi Allah” . tetapi kebanyakan mereka tidak memahami (nya)
Orang jahiliyah Makkah tahu Allah lah yang mencipta ,pemberi rezeki , Tuhan dan Raja mereka tetapi dengan pengetahuan itu tak boleh mereka di terima sebagai Muslimin oleh Allah kerana kurafat seperti ayat berikut.

Wa maa yu’ minu ‘ak sa ruhum billaahi ‘illaa wa hum mshri kuun(surah 12.106)
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan sembahan lain).

Pun begitu juga dengan keadaan ahli sains, walaupun mereka menerima ada Tuhan tapi selagi tak menjadi Muslim, mereka tak mencapai taraf intelektualisma seperti di kecapi orang muslim yang benar benar telah ,mendapat hidayah dan bimbingan lansung dari Allah.

Ada juga yang mengaku ada tuhan dan tuhan itu Allah dan mereka mengakui mengikut ugama Nabi Ibrahim tapi tuhan menolak mereka sebagai bukan Muslim . Na'uzubillahiminzalik.....

Maa kaan ‘Ibraahiimu Yahuu diyyanw walaa Nasraa niyyanw wa laakin kaana Haniifam Muslimaa: wa maa kaana minal mushrikiin. (surah 3.67)
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang jauh dari kesesatan ,dia seorang Muslim dan bukanlah(pula) dia daripada musyrikin.

Wa maa khalaqtul Jinna wal ‘insa ‘illaa liya’ buddun. (surah 51.56)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku.

‘Allaziina yaz kuruunal laaha qiyamanw waqu ;uu dawn wa ‘alaa junuubihim wa yatafakkaruuna fii kha qis saaawaati wal ‘arz: Rab banaa maa khalaqta haazaa baatilaa Sub haanaka faqinaa ‘azaaban Naar(Al Imran:3- 191)
Yang mengingati Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring,dan memikirkan kejadian langit langit dan bumi (sambil berkata): “Hai Tuhan kami! Engkau tidak jadikan semua ini dengan sia sia! Maha suci Engkau! Lantaran itu peliharalah kami (daripada) siksa neraka”

Yang paling pokok nak sampai ke Tuhan ialah tidak mempersekutukan Allah.

Tiada syirik. Bagi kebanyakan orang, syirik( besar) yang nyata, seperti menyembah patung dan sebagainya mudah dia elakkan, tetapi syirik kecil , seperi riya’ dan syirik kafi seperti mengatakan semuanya dari ‘aku’ …kalau ‘aku’ tak tolong dia tu tah kemana, ‘aku’lah yang pandai…aku dan aku…..selagi kita tak hindarkan syirit ini selagi itu kita akan jauh dari Tuhan….

Hidup wali senang sangat. Tiada dia berkendak melainkan kehendak Allah, tiada dirinya melain Allah…. kenapa kita tak jali wali saja?

Bayangkan lah apa beza kita dengan firaun bila kita kata ..aku yang buat itu ..aku yang bagi duit…aku yang menolong dia…aku yang bersusah payah…aku maju kerana usaha aku…Cuma dia tak kata aku lah Tuhan!
Seperti orang nak mati juga , selagi belum sampai masanya nyawa tak akan keluar dari badan
“Nyawa tu tak akan keluar dari badan selagi ‘time’ dia belum sampai…dia akan berlegar di dalam badan ,itu sebab dapat MIMPI NGERI tu “ Guru saya ketawa.....

Wallahu'alam..

by : Umustaffar Mustaffar

Perjalanan Hakikat Bag.5


Allahum shalli ‘alaa man ru’hu mighrabul arwah walmalaikatiwalkau’un. Allahuma shalli ‘alaa man huwa imaamu anbiyaaai walmuslaliin. Allahuma shalli ‘alaa man huwa imaamu ahli jaannah ibadillahil mukminiin.
( ini adalah selawat yang di amalkan oleh Siti Fatimah yang di turunkan olehguru saya. Di dalam selawat ini penuh dengan ilmu hakikat, berhubung dengan ruh ruh berkumpul.)


Berkata guru saya :

Kamu dah buat macam Nabi suruh sebelum tidur? Kalau lupa saya catitkan kat sini supaya kamu amalkan.

Ingat sebelum tidur, buat macam mana Nabi syorkan. Jangan tidur selagi kamu tak lakukan perkara berikut:
1.Kerjakan Umrah
2.Minta syufa’at dari Junjungan Besar kita
3.Minta ampun kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat
4.Khatam Al-Quran. Bukankah saya dah terangkan kepada kamu macam mana nak lakukan semuanya, dah lupa.?” Tanya guru saya sambil melihat kopi o panas yang hitam pekat tanpa gula.

Macam macam ubat yang nak di makan , jantung, darah tinggi dan kencing manis, Ini lah dia di kata kan “alsyafi” dan “al mulmu’afi” semua ada di situ bagi orang yang mengerti.…Orang kata penyakit orang kaya…Guru saya memang berasa dia kaya …kaya dalam miskin…

“Tak apa lah saya terangkan semula dan simpan lah email ni buat peringatan. Masuk kan kedalam hati kamu.
1.Kerjakan Umrah---baca subhanallah walhamdullillah wala illaha illallah..Allahuakbar… Laa haula wala quwwata illah billahi …baca 3 kali

2.Minta syufaat dari Junjungan Besar kita- Baca Selawat.. yang ringkas ke… yang panjang ke …baca 3 kali.

3.Minta ampun kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat…isytifar...yang mudah sekali -astagfirullah ‘inallah alghafurul Rahiimm…banyak banyak kali dan minta ampun pada Tuhan akan dosa dosa kita , ibu bapa kita adik beradik kita ,saudara saudara kita dan seluruh umat Islam

4.Khatam Al-Quran.: sekurang kurang nya baca surah Al fathihah sekali dan surah Al-Ikhlas 3 kali. Paling afdal sebaik baik nya baca 7 kali tiap tiap surah ini; .Al Fathihah, Al -Ikhlas, Al_falaq, Al_Iklas, An –Nas dan Ayat Kursi, semua 7 kali. Sebelum itu baca lah Bismillahirrahmanirrahim- 21 kali supaya syaitan tak ganggu kamu sepanjang malam. INSYAALLAH KAMU AKAN DI LINGUNGI ALLAH DAN MUDAH MUDAH DAPAT ILMU LADUNI.”

“Saya berjanji nak terangkan tentang perngertian “Laa haula quwwata illa billah”.
Yang seiring jalan dengan kalimah “Laa illaha illallah..” di mana yang ini saya sudah terangkan mengikut fahaman hakikat.

Tapi selepas ini kamu pergi lah cari guru jangan tangguh, jangan jadi macam saya dah berumur 108 tahun baru nak mendalami. Lagi awal kamu mula berenang di lautan ilmu hakikat lagi bagus…Ini jalan untuk dunia dan akhirat, Cuma bezanya, macam kita basuk baju (baju- ibarat akhirat)…tak payah di fikirkan nak bersihkan tangan ( tangan -ibarat dunia) …Bila baju bersih ( dapat akhirat) otomatik tangan pun sama bersih ( dapat dunia).Ini dilakukan dalam satu masa!

Menuju ke akhirat, ibarat kita melalui satu padang luas, kita terus berjalan tak perduli yang lain lain, kita beri tumpuan penuh kepada matalamat hala tuju kita ( akhirat)….tetapi dalam pada itu kalau ada kemuncut ( dunia) terlekat pada kaki seluar kita itu..terima lah…kemuncut (dunia) nak terlekat terlekatlah..tak terlekat pun tak apa (redha saja).

Itu yang di katakan bila kita menuju ke akhirat, dunia akan ikut kita…. Bukan kita ikut dunia…di sini ada ilmu yang tinggi bagi yang mengerti…

Untuk memudahkan kamu mengikuti bab ini saya salinkan terjemahan kitab Al Hikam untuk kamu semua renungkan dahulu. Bab 10) Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa)nya, ialah terdapatnya rahsia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan itu. Keikhlasan seorang dalam amal perbuatannya menurut tingkat kedudukannya maka keikhlasan orang abrar ( orang awam), apabila amal perbuatan itu telah bersih dari riya’ yang jelas maupun yang samar sedang tujuan amal perbuatan mereka selalu hanya pahala yang di janjikan oleh Allah kepada hambaNya yang ikhlas. Dan ini terambil dari ayat “iyyaka na’budu” Hanya kapadaMu kami menyembah , dan tiada kami mempersekutkan Engkau dalam ibadahku ini kepada sesuatu yang lain. Adapun keikhlasan orang orang muqarrabin ialah menerapkan perngertian “Laa haula quwwata illa billah”. Tiada daya untuk mengelakkan, dan tiada kekuatan untuk untuk berbuat apapun kecuali dengan pertolongan langsung dari Allah ( kehendakNya dan Afa’alNya semata). Tiada daya kekuatan sendiri, sedang semua itu dari Allah, ia merasa bahawa semua amal perbuatan semata mata kurnia Allah kepadanya, sebab Allah yang memberi hidayah dan taufiq. Ini di ambil dari ayat : “Iyyaka nasta’in”. Hanya kepada Mu kami mengharap bantuan pertolongan, sebab kami sendiri tidak berdaya. Amal orang abrar( orang awam) di namakan amal lillah; Beramal kerana Allah. Sedang amal muqarrabin di namakan :Amal billah: beramal dengan bantuan kurnia Allah ( kehendak dan Afa’alNya semata). (Fahaman saya: Tiada kehendak seorang hamba melainkan kehendak Allah semata, tiada gerak dan afa’al seorang hamba melainkan semuanya gerak dan afaal Allah, Tuhannya. Amal “lillah” menghasilkan sekadar memperhatikan hukuman lahir, sedang amal amal “billah” menembus ke dalam perasaan hati. Guru berkata: Perbaikilah amal perbuatanmu dengan ikhlas dan perbaikilah keikhlasan mu itu dengan perasaan tidak ada kekuatan sendiri, sedang semua kejadian itu hanya semata mata kerana bantuan (afa’al) Allah. Bila seorang itu memulakan mengerjakan ibadah menurut perintah dan mengikut hukum hakam fiqahnya itu apa yang di katakan ‘lillah” sesudah tentu seorang itu ingin meningkatkan kepada ‘Billah”. Tidak kah kamu mempunyai perassan ingin meningkat lebih dari yang ada sekarang?
Untuk sampai ke “billah “ kena faham erti kata perngertian “Laa haula quwwata illa billah”.yang sebenarnya.”

“Iklas adalah salah satu rahsia Allah . Itu dalam hadith kursi.Apa yang saya faham tentang ikhlas: sedang kamu berjalan jalan di Bandar, tiba tiba datang se orang tua yang amat daif lalu kamu seluk poket kamu terpegang duit lima puluh ringgit lalu kamu bersalam dengan orang tua tu dan tinggalkan wang tadi dalam gengaman orang tua itu.Kamu langsung tak sedar dan tiada niat nak menghulur wang itu….;berlakunya secara spontan…gerak Allah yang tak ada ‘early warning’ iaitu ilham…terus gerak ..dan ini juga lah di katakan ..gerak “billah” ..

Itu lah dia ikhlas yang sebenar….tak ada niat..mungkin niat itu ada tapi dia lambat terbitnya sebab telah di dahului dengan perbuatan…lepas buat baru lah ‘sedar’ itu datang…..

Jadi berhati hati hati dengan orang berkata “saya bagi ni dengan ikhlas”…sebenarnya ..tak berapa ikhlas…Kata guru saya.

Saya baru teringat bahawa begitu juga saya selalu bergurau dengan orang Indo bila bercakap…”secara jujur nya Pak saya katakan”….bererti apa yang dia cakap sebentar tadi dia tak jujur…sekarang ini baru jujur…

Jadi Laa haula wala….penyerahan diri kita pada Tuhan….

Penyerahan total ialah dengan mengosongkan diri dan biar perlakuan Allah yang ambil alih, …semuanya afa’al dan sifat Nya ‘Billah” semata mata. TAK BOLEH KITA KATA MENYERAH ….TAPI DALAM MENYERAH KITA KATA KITA YANG ADA KUASA BUAT ITU DAN INI….. Ingat apa Imam Ghazali kata iktiarpun dalam takdhir Allah, dari Allah bukan iktiar kita..begitu juga “self confident” ( percaya pada diri sendiri) yang selalu di gembar gembur oleh orang orang motivasi…ada lah syirik… Sebalik nya kita kata ‘confident Allah akan beri keyakinan kepada kita..Allah yng bagi kuasa Self confident…kata kata imam Ghazali

Orang orang hakikat akan balik kepada titik…dan sebelum adanya titik..Subhanallah Engkau saja yang wujud… …

Macam mana nak cari guru? Mungkin ada antara kamu yang bertanya… cari lah tanyalah ..ada orang katakan ilmu nak kembali… ada jalan nak jadi orang bodoh..( bodoh lah sebab sifat pandai bijak bukan kita punya)…Ada kata ilmu cari titik…kalau agak agak dan jumpa tanyalah….kalau lembu hilang macam mana lembu nak cari tuannya…atau pun tanya kita ini dari mana nak kemana… Guru guru tak akan bagi kepada sebarangan orang…orang bodoh saja yang bagi rantai mutiara pada kucing…

Dalam Kitab Zabur ada tersebut: Dan siapakah yang lebih kejam dari orang yang menyembahKu kerana syurga atau neraka, apakah andaikan Aku tidak buat syurga dan neraka, tidak berhak untuk disembah?(hikam). Sudahkah saya beritahu kamu cerita Nabi Allah Daud yang berasa gelisah sikit dan Allah tengur dia lalu dia jawab memang hati dia tak berapa sedap…bukan bermakna dia tak syukur… lalu Allah beri dia satu doa di mana bunyi dalam bahasa kita lebih kurang ; memohon di timbulkan perasaan cinta kepada Allah termasuk di kalangan keluarganya…. Cinta dan kasih sayang yang tak terhingga ..ibarat seorang sedang dahagakan air… namun cinta kasih sayang kepada Allah itu, mengatasi perasaan dahaga tadi …
Setelah di amalkan ,Allah “mencampakkan” satu persaan lazat(fana) yang tak terhingga kepada Nabi Daud dan dia pun berkata kepada Allah …Ya Allah, kalau begini lah rasanya… kalau kau campak kan aku jauh di lapisan bumi yang dalam sekali pun aku redha…. atau kau campakkan ke neraka jahanam sekali pun aku redha….Ini persaan fana Nabi Daud sepertimana di ceritakan oleh guru saya.

Wallahu'alam.

by: Umustaffar Mustaffar

Kiamat

Bagai Busur Dan Anak Panah


Seorang Pemuda ingin mencapai tujuan seperti dia melepaskan anak panah dari busurnya tepat pada sasaran. Untuk mencapai tujuan itu dia pasangkan anak panah pada busurnya dan matanya mengarah pada satu titik. Setelah anak panah terpasang dan ssssat...anak panahpun terlepas dari busurnya. apa yang terjadi....? ternyata anak panah tidak mengenai sasaran.








Inilah yang dimaksud dengan kehidupan si pemuda dengan penuh kesabaran terus menerus mengulang dan mengulang lagi. Anak panahpun dengan rasa syukur dan tak pernah mengeluh mengikuti kemauan pemuda walaupun harus gagal dan gagal lagi, tetap bersyukur walaupun anak panah melesat kemanapun juga. Tujuannya hanya tetap satu yaitu pada sasaran yang tepat.




Surga adalah tujuan untuk itu sabar dan syukur adalah alat untuk mencapai surga. Dalam Islam  rangkaian kata yang begitu indah, yaitu : surga, sabar, dan syukur. Ketiga kata itu saling terkait dan mendukung satu sama lain. Ketiga kata itu dalam hidup seorang Muslim menjadi kata yang akan bersinggungan dalam membangun realita kehidupannya.


Jadi, ahli surga itu merupakan rangkaian akumulasi amal kita dalam membangun rasa sabar dan syukur. Inilah salah satu kunci ahli surga yang patut kita bina, perjuangkan, dan aplikasikan dalam hidup keseharian seorang Muslim. Lalu, apa sesungguhnya makna sabar dan syukur itu?

Menurut Syekh Al-Hakim At-Tirmidzi (205 H-320 H), yang dimaksud syukur adalah menyadari karunia yang Allah berikan pada dirinya, sedangkan yang dimaksud dengan sabar adalah tetap dalam kedudukannya bersama Tuhan. Sementara itu, dilihat dari segi bahasa, syukur adalah terbukanya kalbu hingga karunia Tuhan tampak padamu. Di dadamu, karunia Allah selalu terlihat pada sesuatu yang Dia berikan padamu.

Diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Bashri bahwa Musa bertanya, ”Tuhan, bagaimana cara Adam bersyukur kepada-Mu?” Tuhan menjawab, ”Dia mengetahui hal itu bersumber dari-Ku, itulah bentuk syukurnya.”
Untuk sabar sendiri, ia terambil dari kata Ashbaar, yang bermakna menjadikan sesuatu sebagai objek atau meninggikan sesuatu untuk menjadi sasaran busur panah. Jadi, sabar terwujud dalam bentuk keteguhan hamba untuk menerima panah ketentuan Tuhan, bagaikan sasaran busur panah manusia yang tidak miring ke kiri atau ke kanan. Ia tidak bergeser dari tempatnya, sebab syarat untuk menjadi hamba Tuhan adalah percaya dan pasrah.

Lebih jauh At-Tirmidzi mengungkapkan, syukur merupakan substansi iman, sedangkan sabar merupakan substansi Islam. Ketika seorang hamba merasa tenang bersama Tuhan, maka dia disebut mukmin. Namun, ketika menyerahkan diri sebagai hamba, maka dia disebut Muslim. Keduanya terwujud dalam waktu bersamaan, sebab kalbu dalam kondisi bergerak dan bingung mencari Tuhan. Ketika mendapat rahmat, cahaya, dan petunjuk, maka kalbu menjadi tenang dan stabil sehingga disebut beriman. Sebaliknya, ia menjadi gelisah dan gusar ketika cemas terhadap sesuatu. Tatkala rasa cemas itu hilang, maka kalbu kembali tenang hingga disebut beriman.

Atas dasar pemetaan tersebut, maka keberadaan sabar dan syukur ini bagi umat Islam harusnya mempunyai tempat yang khusus di dalam pribadinya yang diaplikasikan dalam perilaku hidup keseharian. Lalu, bagaimana kita semestinya menempatkan dan membangun rasa sabar dan syukur sebagai kunci surga ini dalam menjalankan kehidupan sehari-hari?

Sifat dan perilaku bersyukur ini semestinya kita awali dengan mengenal nikmat, karena mengenal nikmat itu adalah jalan untuk mengenal Sang Pemberi nikmat. Pada tataran ini, Ibn Al-Qayyim dalam Madaarij Al-Salikin menuliskan kalau pengertian syukur ada tiga, yaitu :
(1) mengenal nikmat,
(2) menerimanya, dan
(3) memujinya.

Mengenal nikmat terwujud lewat rasa papa dan butuh kepada-Nya. Memuji adalah dengan memuji Zat Yang Memberi nikmat. Wujudnya ada yang bersifat umum (menyadari-Nya sebagai Zat Yang Maha Pemurah dan banyak memberi) dan yang bersifat khusus (menceritakan nikmat Allah yang diberikan lewat dirinya). Hal terakhir ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam firman Allah, ”Ada pun yang terkait dengan nikmat Tuhanmu, maka ceritakanlah.” Ada pun sabar ini adalah berwujud ujian untuk melihat kebaikan dan keburukanmu. Dengan cara seperti itu, tentu akan terlihat diri kita apakah tetap teguh di hadapan-Nya dan apakah kita siap menjadi sasaran tembak-Nya. Lebih jauh, perilaku tersebut juga akan menampakkan gambaran kejujuran seseorang. Yakni apakah dia memujimu untuk melihat bahwa dirimu benar-benar bersyukur?

Allah berfirman dalam Q.S. Ibrahim (14) : 5, ”Dalam semua kejadian itu terdapat bukti kekuasaan Allah bagi orang yang selalu sabar dan bersyukur.” Akhirnya, terlihat jelas dari ayat di atas, kalau Allah mengungkap kata sabar dengan pola fa’al dan mengungkap kata syukur dengan pola fa’ul. Dia mendahulukan sabar sebelum syukur, karena sikap sabar memperlihatkan rasa syukur. Syukur tersebut tersimpan di dalamnya, sebagaimana api tersembunyi di dalam batu. Ujian ibarat sebatang kayu yang memunculkan api lewat bara. Ketika batu tersebut dinyalakan, maka tampaklah api yang tersembunyi tadi. Lantas, apakah kita selama ini sudah berperilaku sabar dan syukur untuk meraih surga-Nya? Lebih-lebih pada masa globalisasi yang penuh godaan dan tantangan ini, tiap Muslim dituntut untuk berperilaku sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari dan menjalankan ibadah di dalamnya.

Wallahu a'lam.

EP 31012011

29 Jan 2011

Perjalanan Hakikat Bag.4


“ ustaz, kita ini sebenarnya tak wujud..ya?” Tanya guru.

“Laa illaha illallah …” Ini lah rahsianya. Guru mula beri keterangan.

“La’ di sini ada unsur sifat nafi…tiada…Tuhan sebelum mengenalkan diri atau menimbulkan diri Dia, Tuhan terlebih dahulu menafikan wujudnya tuhan(benda benda) yang lain.Tuhan (benda benda) yang lain tak wujud…Setelah menafikan semuanya baru di timbulkan diri Dia…”

“Kita akan tanya siapa doctor yang terhandal sekali? Kita kata Allah, Saintist yang paling pintar? Allah. Pencipta atau designer yang paling creative? Allah. Politikus yang paling bijaksana ? Allah.” Guru meneruskan bila mula keadaan reda..


“Kalimah ini di susun begitu rupa mengambarkan politik atau Kebijaksanaan Allah SWT maha hebat…

Allah tidak terus membuat deklarasi atau mengatakan bahawa Dialah Tuhan semesta Alam yang sebenarnya…

Sebaliknya Dia menafikan yang lain dulu dengan memulakan dengan perkataan "tiada"…Disini terletak satu rahsia untuk orang menuju ke makam muqarabun...

Sebelum dapat di teruskan elok perhatikan kisah bagaimana Nabi Ibrahim mencari Tuhan…

Cerita Nabi Ibrahim mencari Tuhan, bukanlah saja-saja Allah nak sebut( nak reka) dalam Al Quran, tanpa diadakan sesuatu ilmu di sebaliknya untuk manusia tahu. Sedangkan Nabi Ibrahim memang Allah nak jadikan Nabi tetapi kenapa Tuhan buat dia 'teraba raba' mencari Tuhan, kalau bukan untuk kita merenung dan cungkil ilmu dari situ?

Falam-maa janna ‘alayhil-laylu ra-‘aa kaw-kabaa. Qaala haazaa Rabbii. Falam-maaa’afala qaaala laaa’uhib-bul-‘aa-filiin (surah 6 -76).


Ketika malam telah jadi gelap,dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "ini lah Tuhanku”. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata "saya tidak suka pada yang tenggelam”


Falam ma raa ‘alqamara baazi -gan qaala haazaa Rabbii- Falam-maaa ‘afala qaala la-‘ilam yah-dinii Rabbii la-‘akuunanna minal-qawmiz zaalliiin(surah 6 -77)


Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata “ini lah Tuhan ku” tetapi setelah bulan itu tenggelam dia berkata:”Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,pastilah aku termasuk orang orang yang sesat”.


Falam maa ra-‘ash-shamsa baazi-gatan qaala haazaa Rab-bii haazaaa ‘akbar. Falam-maaa’afalat qaala yaa- qawmi ’innii barii-‘um mimmaa tush-rikuun(surah 6 -78)


Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: “Hai kaumku,sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.


Innii waj jahtu wajhiya lillathii fataras samawati wal-‘arza haniifanw wama ‘ana minal mushr- rikiin. (surah 6 -79)


Sesungguhnya aku menghadap diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cendorong kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang mempersekutukan Tuhan.


Sifat nafi Laa illaha ….terjemahan biasanya, tiada tuhan yang lain

Maksud tuhan yang lain siapa? Ini kita kena faham

Pertama Nabi Ibrahim tenguk bintang, bulan dan matahari….akalnya menolak , semuanya bukan tuhan …tetapi ada orang menjadikan bintang, bulan, matahari, sebagai tuhan dan menyembah nya ..

Kemudian cerita firaun …manusia.. juga orang menyembah dia sebagai tuhan…ini setelah firaun mengaku dirinya tuhan (ego firaun)

Lembu pun di jadikan Tuhan oleh setengah orang..

Patung patung yang di perbuat dengan tangan mereka sendiri dan di perbuat dari bahan yang sudah ada, pun di sembah sebagai tuhan..

Di kalangan manusia telah menjadikan semuanya; bintang, bulan, matahari, api,air ,angin,tanah, patung patung (jenis benda benda yang sedia ada dan di reka oleh manusia jadi patung), binatang dan juga manusia di jadikan Tuhan..ada di adakan isteri dan anak Tuhan…Semuanya ini adalah makluk makluk dari kejadian Dia, ia-itu semua makluk itu terjadi terlepas Wujud Allah yang Wujudnya tersendiri, tidak bermula….

Sebaik sebaik jalan untuk benar benar faham (bagi orang hakikat) ikut cara bagaimana Allah menyusun kalimah itu.. nafikan dulu iaitu kita tanya, bintang tuhan? Bukan ! bulan tuhan? Bukan! , matahari tuhan? Bukan!, patung patung dan benda benda seperti kayu, besi, mas, perak tembaga tuhan? Bukan!, lembu atau binatang binatang tuhan? Bukan! Api ,air, angin, tanah, tuhan? Bukan! Manusia i tuhan? Bukan! Diri kita sendiri tuhan? Bukan! Semuanya bukan! bukan! bukan! bukan! bukan! bukan!

Semuanya benda benda termasuk diri kita, Laa! tiada ,tiada … tiada , Hakikatnya semuanya
tak wujud !
Melainkan Allah sahaja yang wujud ..hanya Allah ! Allah ! Allah ! Allahu akbar!

Seolah olah Allah itu di keliling oleh ‘benda ciptaanya’,dari cekarwala,outer space, galaxy bintang bintang, planet, planet , mata hari bulan makluk makluknya yang lain pokok, binatang, unggas, angin, air, api, tanah dan manusia sendiri serta makluk halus- oleh adanya benda benda ini jadi tak ‘nampak “ Dia.


Untuk nampak Dia kena tolak tepi ‘’benda benda ciptaannya itu ” satu satu yang “melindungi pemandangan kita ’ kepada dia; sehingga habis semua di tolak tepi, barulah nampak ada Dia. Benda benda ini telah menyilau pandangan mata hati kita kepada Dia. Sudah ‘hilang kabus’ nampak lah Dia.

Seperti seorang melihat air yang tenang dan jernih di tasik Banding, di Grik Perak, tak nampak ikan di dalam nya kerana di ternampak bayangan ( reflection) pokok pokok di dalam air.

Atau satu contoh yang lain; satu ketul emas yang tenggelam dalam tanah. Nak dapatkannya kena gali, keluarkan tanah, batu, lumpur, pasir, baru kita ketemui . Se sudah itu di ketepikan semua yang melindungi dan buang yang tak berguna yang menghalang untuk nampak kiluan emas itu.. Baru kita dapat akui itu emas.

Tuhan tidak ghaib tapi kenapa kita tak nampak tuhan?

Pasal kita di hijab, yang paling utama yang menghijap Nya ia lah diri sendiri yang sentiasa mengata .aku..aku..aku.. yang kalau tidak di ketepikan ‘aku ini” tak nampak Tuhan dan kita jatuh syirit pula kerana mengaku aku berkuasa- aku yang buat itu..kalau bukan pertolongan aku dia tu tak naik pangkat… aku punya duit ..aku punya..rumah …aku aku aku… “ jelas guru.

“Saidina Ali dan Penglima Khalid bin Walid telah di beri ‘takdis’ oleh Jujungan Besar kita untuk di amalkan.

Takdis ini adalah penafian adanya yang lain lain, seperi wakil, wazir, nazir sekutu sekutu; untuk memantapkan imam dan memupuk Haqqul Yakin.” Terus guru lagi:

“Laa didlala, wa laa niddala, wa laa jaurala
wa laa syiibhala, wa laa haddala, wa laa ’addala
wa laa mith lala, wa lakufwala, wa laa nadzirala
wa laa wa dzirala, wa laa syarikala.”

Sedutan dari kitab Al-Hikam:
Sinar matahati itu dapat memperlihatkan kepadamu dekatnya Allah kepada mu. Dan matahati itu sendiri dapat memperlihatkan kepada mu ketiadaanmu kerana wujud (adanya) Allah, dan hakikat matahati itu lah yang menunjukkan kepadamu,hanya adanya Allah,bukan ‘adam (ketiadaanmu) dan bukan pula wujudmu.


Telah ada Allah, dan tiada sesuatu di sampingNya, dan Ia kini sebagaimana adaNya semula.

Demikian lah contoh maqam fana’, tiada melihat sesuatu kecuali Allah. Bagai seorang di dalam gedung(rumah), kemudian ia mengisi rumah dengan segala perabot dan boneka dan patung, lalu ditanya: Siapakah yang ada dalam di dalam gedung itu? Jawabnya: Hanya ia seorang, yakni semua boneka dan berhala itu tidak dapat disebut sebagai teman atau kawannya.Demikian orang ahli hakikat tidak melihat adanya sesuatu yang dapat di sebut di samping Allah.


Firman Allah:Segala sesuatu rosak hancur kecuali zat Allah.

“Macam mana kita nak tenggelamkan diri ustaz? “Tanya guru lagi.

Guru menyambung : “Kalau semuanya yang ada ni kita hancurkan ,lumatkan macam jadi tepung roti canai, lepas tu kita gumpal jadi bulat , tak ke dia jadi satu? Dan dimana benda benda tu semua termasuk diri kita? Bukan kat semuanya dah jadi satu”
‘Air batu masuk dalam air apa akan jadi? Cair bukan ? dimana air batunya?”

"Betul kita sudah berzikir dalam hati, tapi lidah kita juga nak kan haknya" . Guru mengingatkan. Ada di kalangan orang hakikat meninggalkan amalan jenis bacaan macam ini.

Itulah kita tak hairan makin hari makin terpupus 'mutiara mutiara Islam' pasal banyak alim alim kita sudah tiada. Itu lah orang Islam tidak di geruni lagi oleh orang kafir!

Guru berpesan, boleh di bagi kepada orang lain syarat diri sendiri mesti amalankan dulu dan bila sudah jadi darah danging baru lah boleh di bagi pada orang lain.

Itu pun kena tenguk dulu. Nak bagi pada orang lah yang jadi masalah.

” Ibarat bagi rantai mutiara pada kucing, apa kucing tahu? Kucing itu akan sia siakan saja. Nak bagi kepada orang yang betul betul nak amalkan saja”. Pesan guru.

“jangan bagi kepada orang yang banyak persoalkan fadhilat sesuatu ayat, jangan bagi mereka.Tak apa tak bagi... Ini pesan guru saya. Guru saya kata tak berdosa kalau tak bagi apa apa kepada orang yang bertanya "apa fadhilat ayat ayat tertentu". Jelas, jangan kita sesatkan mereka, nanti pada fikiran mereka ayat tersebut yang ada kuasa, bukan Tuhan, akhirnya membawa syirik kepada orang itu, siapa yang berdosa?” Kata guru saya lagi.

Mesti istiqomah dalam amalan, Imam Ghazali ada cerita bab seorang murid miskin hanya di ajar oleh gurunya : “Bismillahirrahmanirrahim.” Dia haqqul yakin dan istiqomah mengamalkannya, ahkirnya, satu hari bila terdesak untuk menyeberangi sungai yang lebar, dia boleh jalan atas air,.

Perjalanan Hakikat Bag.3


Kata guru ,memang jalan ini jalan para wali wali, yang sentiasa redha dan menyerah diri dengan serahan dalam erti kata sebenarnya kepada Allah.

Tetapi kita jangan mengharapkan apa apa selain niat nak bersama Allah , kemuncak segala galanya dalam dunia ini itu saja niat kita. “Wa anna ila Rabbikal-muntaha.”Sesungguhnya kepada Tuhanmu itulah puncak segala tujuan.


Kalau ada peluang inilah nak diterangkan..

Maa qalan ‘ammalun baaraza min qalbin zahiidin walaa kasyura ‘ammalum baraza miimm qalbin raaghibin.

Tidak dapat di anggap kecil/sedikit amal perbuatan yang di lakukan dengan iklas dan dapat di anggap banyak amalan yang di lakukan oleh seorang yang tidak iklas.

Innamaa yaataqab’ballullahu minalmutaqinn

Sesungguhnya Allah hanya menerima amal perbuatan dari orang yang bertaqwa (iklas baginya, dan tepat menurut ajarannya)

Nak faham bab iklas elok rujuk kitab Imam Ghazali ‘minhajul abidin’sebab pajang lebar sikit nak terangkan. Cuma, Firman Allah dalam hadith kursi
“Iklas itu salah satu daripada rahsiaKu!”
“ Saya nak bagi penjelasan sikit tentang iklas supaya kamu semua tak tersasul.” Sambung guru lagi.

“Contoh, andainya kita nak basuk baju , mula mula kita rendam baju tu, bubuh sabun dan lepas itu kita sental baju sampai semua kotoran tanggal, dan akhirnya baju jadi bersih.

Cuba kita tenguk apa jadi dengan tangan yang menggosok dan mencuci baju tersebut? Tangan kita pun jadi bersih bukan? Nampak tak? Ada ke niat asal kamu nak bersihkan tangan? Tidak, bukan? tapi tangan jadi bersih, kenapa?

Begitulah dengan jalan hakikat, kita melakukan semua ibadah semata mata untuk dekat dengan Tuhan, buat dengan se iklas nya, tak payah menyimpan rasa atau ada keinginan yang lain selain dari niat dekat dengan Allah.

Tetapi insyaallah, keperluan atau keinginan kita yang “tersembunyi” akan kita perolehi dengan kita tak langsung menduganya. Tuhan tahu kehendak kita walau kita tak zahirkan. Malah, Dia mengetahui kehendak kita yang belum terbit di hati kita. Nanti akan di ceritakan kisah nabi Ayub, baru boleh faham.

Ingatlah basuk baju itu ia lah satu lagi ‘website’ di alam maya dalam otak kita yang mesti kita ‘able’ kan selalu.”

“Terjemahan Al Hikam: Kekerasan semangat/perjuangan itu, tidak dapat menembus tirai takdir, kekeramatan atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir, maka segala apa yang terjadi semata-mata dengan takdir Allah.

Firman Allah:
1. “Dan tiadalah kamu berkehendak, kecuali apa yang dikehendaki Allah, Tuhan yang mengatur seisi alam (at-Takwir: 29).

2. “Dan tiada kamu mengkendak kecuali apa yang di kehendaki oleh Allah.Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Bijaksana.(Al Insan:30).

Maknanya jelas tak perlu kita meminta atau mengharap keistimewaan/keajaiban di dunia ini seperti ‘boleh jalan atas air’ atau ‘boleh terbang’ kerana itu kalau dibagi kepada kita oleh Allah, masih tidak terkeluar dari takdir (maktub), semua yang berlaku sudah di program dalam computer Allah di Lahul Mahfus.Tapi yakin lah Allah tidak akan mensia sia kita. Maknanya walau pun ‘ada kuasa’kita masih lagi di bawah kuasa Allah.

Mithalnya, selagi tuhan boleh bagi kita satu kemampuan(duit) naik kapal terbang pergi ke Dublin ke, atau ke Mekah ke dengan cara kawan belanja ke , anak sponsor ke, duit sendiri ke, tak payah lah kita nak memohon pada Tuhan supaya terbang macam burung, sebab duit beli tiket tu adalah anugerah dari Allah.

Atau nak menyeberangi laut nak ke pulau Perhentian; kalau ada bot yang selesa naik lah boat ,bukankah Tuhan juga yang bagi kemampuan(duit) kepada kita nak bayar tambangnya? Tak payah lah minta boleh jalan atas air, takut nanti salah gaya, disembar ikan Yu pula.

Tapi kalau Tuhan nak bagi tak apalah , dan ada syaratnya; tak boleh riak pula.”

“Siapa dah belajar hakikat, kena selalu ‘musyahadah, Ini anak kuncinya”.

“Bila bermusyahadah, (merenung melihat dalam diri), kita bermula dengan pandang diri kita dalam keadaan kita sekarang ini, lepas tu renung kebelakang bermula semalam dan zoom ingatan kita kepada minggu lepas ,bulan lepas, tahun lepas ,10 tahun lepas, 20 tahun lepas ,zaman muda,dan remaja, dan ke zaman kanak kanak.

Lepas tu ‘zoom’ ke zaman dalam perut ibu kita, zaman dalam bentuk mani bapak kita, zaman dalam mani Adam, zaman mani persembunyian di belakang pinggang Adam, zaman kejadian asal asalnya dari tanah yang kering sebelum Adam di bentuk, pada ketika meniupkan Ruhnya dalam jasat Adam yang masih berupa tanah, zaman ruh dimana kita telah mengadap Allah, ZAMAN KITA SUDAH KENAL ALLAH, Firman Allah;”

“Alaas tu bi Rabikum-Quluu- Balaa” yang menerangkan disaat Ruh Ruh berkumpul mengadap Allah SWT di alam ruh, Allah bertanya ‘siapa Tuhankamu “ jawab RuhRuh “Bah kan”… terang Atuk Man, sudah terang lagi bersuluh

“Kena lah praktis selalu hingga mahir.”
“ bila dah mahir, processnya sudah macam kilat ; macam budak sekolah, mula mula terkial kial bila membaca sebab kena mengeja dulu, tapi bila dah lancar tak payak mengeja lagi terus baca . ..

Itulah dianya nak kedepan, kita jalan kebelakang.”

“ITU LAH BEZANYA DI ANTARA HIDUP ORANG BIASA DENGAN ORANG HAKIKAT.”

“ Kisah Nabi Ayub kita sekali kali jangan lupakan, sebab seperti kata Imam Ghazali, Tuhan sendiri sebenarnya memuji Diri nya sendiri bila Dia memuji kesabaran Nabi Ayub dalam Al Quran., sedangkan bukan rahsia lagi (cuma iblis yang tak tahu), kesabaran Nabi Ayub, adalah datangi dari Allah; anugerah Allah sendiri kepada Nabi Ayub.”

“ Nak tahu cerita penuh Nabi Ayub buka Alquran surat Syaad ayat 41-44 dan Al Anbiaa 83-84 dan buku buku sejarah hidup Nabi Nabi,”

“ Nabi Ayub asalnya seorang Nabi yang kaya raya punya ladang yang luas dengan ternakan dan perkerja yang banyak, kalau zaman ni orang gelar belianer( billioner).Tapi Dia seorang yang paling warak, sentiasa beribadah dan menghambakan diri kepada Tuhan, lidahnya tak pernah berhenti berzikir dan bertasbih..” Atuk Man menghirup kopi nya , rasa pahit sikit pasal tak bergula. Abu Zan masih memberi tumpuan.

“ Melihat keadaan itu iblis ingin sekali nak mengodai Nabi Ayub, lalu dia minta izin dengan Tuhan. Tuhan izinkan Iblis untuk mengoda dengan cara apa saja , namun terlebih dahulu Tuhan memberi jaminan kepada iblis,iaitu Nabi Ayub Tak akan berganjak dari imannya yang tebal dan akan terus jadi hambanya yang paling sabar.”

‘Maka, iblis,terus tak buang masa mengoda dan merosakkan harta benda Nabi Ayub .Dalam sekelip mata habis punah,nabi Ayub jatuh muflis; kemudian, dia di datangi iblis cuba mencucuk dan meracun fikiran Nabi Ayub, namun Nabi Ayub masih dalam keadaan serupa malah dia mengatakan kepada iblis , semua kekayaan itu milik Allah semuanya, dia hanya sebagai pemegang amanah; tiba masanya Allah boleh ambil balik hak Dia lepas itu Nabi Ayub sujud, membanyakkan syukurnya kepada Allah.”

“ Melihat itu Iblis cari jalan lain dan, setelah dapat izin daripada Allah, membunuh putera putera Nabi Ayub dengan cara meruntukkan rumah rumah mereka, pun Nabi Ayub sama juga tetap dengan sabar.Dia Cuma mengalirkan air mata dan sujud pada Allah sambil menyebut “Allah yang memberi dan Allah juga mengambil kembali”… Atuk Man. berhenti sekejab, melihat di keliling, dia tak mahu menarik perhatian orang.

“ Tak puas hati , lalu di datangi penyakit ke atas Nabi Ayub, atas niat jahat iblis yang minta kepada Allah dan di izin oleh Allah pula. Penyakit itu ialah yang paling dashat pernah menimpa manusia hingga di asingkan orang , hanya isteri nya yang setia saja yang sentiasa berada dengan nya…, namum Nabi Ayub tetap macam biasa, sabar dan syukur, lidah sentiasa berzikir tak putus putus..”

‘Iblis tak puas hati lalu di godanya isteri Nabi Ayub, setelah dia teringat waktu Adam dulu ,iaitu kelemahnya pada isterinya Hawa. Pada mulanya isteri Nabi Ayub tidak termakan godaan dengan cara biasa tetapi bila iblis menyebut, ‘Suami kesayangan kamu itu kan seorang nabi, apa saja dia pohon pada Allah tentu macam kilat di kabulkannya, kenapa suami kamu tak pohon doa kepada Allah untuk sembuh ?’Rupanya hujah iblis termakan oleh isteri Nabi Ayub, lalu dia pergi kepada suaminya, mengulangi apa yang iblis cakap”

“ Nabi Ayub berang pada isterinya kerana dia tahu iblis sudah berjaya menggoda isterinya. Kamu tahu Nabi Ayub cakap pada isterinya?”

“ Nabi Ayub menerangkan kepada isterinya: “betul lah aku seorang Nabi dan betullah apa saja keperluan aku pohon akanTuhan kabulkan macam kilat. Tuhan itu maha mengetahui apa yang ada di sanubari ku, baik yang lalu, yang sekarang dan termasuk yang akan datang, Namun; sebagai hamba aku tak merasa sedap kalau keadaannya dari aku kepada Tuhanku dan dari Tuhan ku balik kepada ku, aku lebih suka datangnya dari Tuhanku terus kapada ku”

“ selepas itu Nabi Ayub tak izin isterinya tinggal bersamanya, atas menuruti ajakan syaitan itu, dan bersumpah akan merotan isterinya, sekira dia kembali sembuh dan berkudrat untuk merotannya”
.
‘Dia tinggal berseorangan lalu berdoa mengadu pada tuhan, ‘sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayaan dan siksaan’. Nabi Ayub tak minta sembuh tapi mengadu pasal syaitan mengganggu dia . Ingat, hanya Allah boleh menyekat gangguan syaitan, sebab itu kita di suruh berlindung pada Allah dari ganguan syaitan.”

“Kemudian Allah berfirman : Hentakkan kaki mu, ambillah air yang sejuk untuk minum dan mandi dan minum (surah 38, Syaad- 42)”

“Firman Allah lagi: Dan Kami anugerahi dia( dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan ( Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari kami dan pelajaran bagi orang orang yang mempunyai fikiran.( surah 38,Syaad,-.43)
“Dan ah dengan tangan mu ranting ranting kayu dan pukulkan dengan itu ,dan jangan engkau, menyalahi sumpah sesungguhnya kami dapati dia sabar sebaik hamba, sesungguhnya ia sangat banyak kembali.(menyerah diri) ( surah 38, syaad-44)”
“ Apa yang saya nak terangkan tentang konsep ‘dari aku kepada Tuhan dan dari Tuhan balik kepadaku, bermakna kalau Nabi Ayub memohon untuk sembuh, ini ada unsur ‘memaksa’ Allah SWT, bagi Nabi Ayub ini kurang baik.

Nabi Ayub seorang kuat beribadah; tetap berdoa, tapi doanya hanya berupa ibadah bukan permintaan specific , Apa yang Nabi Ayub suka ialah ‘dari Tuhan terus kepada ku “ ialah anugerah terus dari Allah tak payah di memohon, itu lah nikmat yang paling agung kepada Nabi Ayub.Dengan sebegitu tahu lah Nabi Ayub Tuhan amat sayang pada Dia.

Seperti isteri yang tahu suaminya sayang pada dia , dan memang sahih suami sayang pada dia, dia tak perlu meminta. Pemberian yang tak di minta itu lebih manis lagi.

Tuhan sudah sedia maklum apa hajat kita yang lalu yang sekarang dan yang belum terbit dalam hati kita . Kita minta atau tidak tetap dia kurniakan kalau dia memang nak kurniakan, tunggu saja lah, buah yang dah masak gugur sendiri lagi sedap dari buah jatuh yang dijolok, kemudian kena pula peram.”


“Wataqulllah wayu’allun mukumullah.

Bertaqwa lah pada Allah, dan Allah yang mengajarkan kepadamu segala hajat keperluan mu
Rasulllah s.a.w. bersabda:
Man ‘ammilaa bimaa ‘alimaa warthaahullahu’ilmaa maalam ya’lam

“ Siapa yang mengamalkan apa yang telah diketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya pengetahuan apa apa yang belum ia ketahui.”.

Kata kata mutiara Al-hikam (berkaitan bukti kekuasan Allah) : Diantara bukti-bukti yang menunjukan adanya kekuasaan Allah yang luar biasa ialah dapat menghijab engkau daripada melihat kepadaNya dengan hijab yang tidak ada wujudnya (yakni: Bayang-bayangan hijab) di sisi Allah.

Sepakat para arifin bahawa segala sesuatau selain Allah tidak ada, ertinya:tidak dapat disamakan adanya sebagaimana adanya Allah, sebab adanya alam terserah kepada kurnia Allah, bagaikan adanya bayangan yang tergantung selalu kepada benda yang membayanginya. Maka siapa yang melihat bayangan dan tidak melihat kepada yang membayangainya, di sini terhijabnya.

Firman Allah:Segala sesuatu rosak hancur kecuali zat Allah.

Suhuu wahdah bil kasrah, suhuu kasrah bil wahdah
., pandang yang banyak nampak yang satu ..pandang yang satu nampak yang banyak.

by : Umustaffar Mustaffar

Perjalanan Hakikat Bag.2


Atuk Man melabuhkan punggungnya di atas kerusi malas yang diperbuat dari keluli yang di balut dengan pintalan plastic, dan terus menyandar, sebaik saja dia turun ke ‘patio’ rumahnya yang menghadap kearah kebunnya.

Patio itu, ruangnya kecil sahaja, adalah bahagian di belakang rumahnya yang terletak di sebelah timur kebunnya yang memanjang dari barat ke timur.

Patio itu menghubungi ruang makan rumah itu, melalui satu pintu besar, bila terbuka saja pintu itu memberi cahaya tambahan ke dalam ruang makan dan bila ramai yang balik, juga jadi bilik keluarga berkumpul.


Bila balik di hujung minggu, Atuk Man suka menghabiskan masa duduk kat situ, sekurang kurangnya, bagi mengubati hatinya yang rindu kepada anaknya yang ke empat yang sedang berkerja di Dublin, selepas tamat pengajiannya setahun lalu. Dia rela anaknya berkerja disana sambil memenuhi syarat kelulusan yang mewajibkan pengelaman 3 tahun untuk bergelar ‘charteered”, bermakna dia sekurang kurangnya kena cukupkan sehingga hujung tahun ini.

“ Elok, ayah buat patio kat sini, boleh nampak kebun dan di bahagian bawah tu boleh buat tempat mak tanam bunga,” dia beri pandangan.

Selepas rumah itu siap, Abi hanya dapat melihat dan duduk kat patio itu sekali sahaja, iaitu masa dia balik bercuti selepas dua tahun kemudian.

Biasanya bila terletak punggung Atuk Man keatas kerusi malas tadi Atuk Man akan merenung jauh, sambil di pegangnya kitab terjemahan Al Hikam.

Setelah selesa duduk, Atuk Man menadah kedua belah tangannya berdoa:

“Aaslih li sya’ni kulaahu walatakilni ila naf’sin tharfata ‘ainn,

Ya, Allah perbaikilah urusan ku semuanya, dan jangan kau serahkan urusanku kepada diriku sendiri walau sekelip mata pun”

Kemudian di menyapu kedua tangannya ke muka.

Doa itu amalan Nabi, dan Atuk Man dapat dari gurunya. Dia selalu baca doa itu lebih lebih lagi kalau dia berasa gelisah sedikit.Dalam kitab Al hikam itu pun ada doa itu.

Bagi Atuk Man,kepada yang ragu ragu, itu lah dia pengajaran hakikat sebenarnya. Nabi sendiri menyerahkan semua urusannya kembali kepada Allah, tiada satu urusan yang boleh di lakukan tanpa Allah sendiri mengurusankan nya.

Disini ada ilmu hakikat yang tinggi bagi yang mahu memahaminya.

Bagi Atuk Man Ilmu hakikat ini amat penting dan utama sekali untuk mengemudikan hidup ini sampai ke matalamatnya, bersesuaian dengan Firman Allah.

Firman Allah:

“Watjahtu yaumaaizina dziratun illa rabahaa nathiratun”

Berapa wajah manusia kelak berseri seri,dapat melihat wajah Tuhannya

Matalamatnya melihat Wajah Allah.
Firman Allah:

“kulla yaumimm hu wa fi syanm”

Tiap hari (saat) Dia (Allah) menentukan urusan

Manusia memang tak boleh menguruskan hal mereka .

Firman Allah:

“bal tuk sirunal hayaatad dunya wal akhirahtu khairun waa abqa”

Tetapi kamu mengutamakan kehidupan dunia,pada hal akhirat itu lebih baik dan kekal selamanya.

Anak anak muda yang khuatir , yang ragu ragu, lebih lebih lagi hal bab rezeki guru saya akan memberi hujah seperti:

Firman Allah;

Warabuka yakhluqu ma yasyaahu wayakhtaru ma kana lahumulkhiryarat

Tuhanmu lah yang menjadikan segala yang dikehendakiNya dan memilihnya sendiri, tiada hak bagi mereka untuk memilih.

Wa’ muur ah’laka bi shalata washthaabir ‘alaiha la nasaaluka rizqan nahnu nurzukuk wal ‘aqibatun litaquu

Perintahkan kepada keluargamu supaya sembahyang dan sabarlah dalam melaksanakannya, kami (Allah) tidak menuntuk kamu supaya mencari rezeki,
Kami(Allah) yang menjamim rezekimu, dan akibat (kemenangan yang akhir) bagi orang yang bertaqwa (Thaha 132)

Menurut kitab hikam , ayat ini ialah satu jaminan oleh Allah dan menjadi kewajipan Allah pula meyediakan rezeki itu.(mengikut Imam Ghazali kesemuanya ada 7 ayat yang menguatkan hujah bahawa rezeki manusia dan makluk yang lain di jamin rezekinya oleh Allah.)

‘Abidi athi’ni fimaa aamartuka wa latu’alamni bi ma yusthli’uka.

Hambaku, taati, semua perintahKu, dan jangan memberitahu kepadaKu apa yang baik bagimu,(atau jangan mengajari kepadaKu apa yang menjadi hajat keperluanmu).

Ayat ini pula ada tuntutan Allah, bila sudah selesai jangan khuatir rezeki akan di bagi. Begitulah penerangan dari kitab tersebut.

“Kita tak perlu berasa takut untuk mempelajari ilmu hakikat, lagi awal kita menceburi lagi bagus. Saya mula berjinak jinak sejak umur 13 tahun. Waktu itu banyak mendengar, tahu serba sikit perinsip perinsipnya. Berlajar sikit sikit cara zikirullah, cara zikir ikut nafas turun naik, ikut nadi, tujuannya nak suruh zikir tu sebati dengan jiwa dan sel sel dalam badan kita. Zikir adalah persediaan awal.

“Kita berlajar biarlah untuk tujuan,(niat) kita dapat mengenal Tuhan dan kita rapat dengan
Tuhan kita .”

“Tuhan itu Maha Kaya, Maha Agung. Memiliki segala segalanya apa yang ada di langit dan di bumi;

(Bismillah ilaazi layadhuru maa’asmihisyaihun fi ardhi wa laa fisyamaai wahuwasysami’ul’alim. )

Ibarat kita kenal dan rapat dengan Maharaja yang “berkuasa’ dalam Negara , kita tak perlu minta apa apa pada Maha Raja sebab Dia sudah kenal kita, dia tahu apa kita hendak, tunggu saja lah pemberiannya.

Begitu lah, bila kita sudah kenal Allah dan sudah mengetahui Allah itu begitu hampir dengan kita, lebih hampir dari urat lehir kita (Surah Yasin) dan kita dapat merasakan nya, kita tak ada rasa takut lagi, rasa aman, tiada rasa bimbang pasal rezeki, kita merasa amat bertuah ‘bangga dan megah,’ confident didalam hati sanubari kita; bukan pula riyak, atau sombong, untuk menunjukkan pada orang; kita tetap humble merendah diri dengan Tuhan. Cuma kita rasa amat kaya sebab kita merasai yang Maha Kaya, bersama kita.”

Namun, tak boleh elak juga sebab kena juga sekali sekala terang pada orang supaya mereka faham perjalanan ini, lebih lebih lagi nak membawa mereka lebih iklas bukan ada sesuatu niat seperti di terangkan iaitu bukan kerana nak kaya nak pangkat nak orang hormat kita iaitu segala apa yang Imam Ghazali kata ‘daki dunia’ yang tak guna langsung pada kita dan tak membantu kita di akhirat nanti. .

“Itu yang di katakan ‘kaya dalam miskin’”

“Memang kita kaya sebab Allah Maha Kaya yang memiliki kesemuanya apa yang ada di langit dan bumi , Bismillah ilaazi layadhuru maa’asmihisyaihun fi ardhi wa laa fisyamaai wahuwasysami’ul’alim bersama dengan kita setiap masa. Ini lah perasaan Saidina Abu Bakar bila “harta” dia sudah habis. Bila di tanya apa yang beginda ada lagi, jawabnya Allah dan Rasul.

Siapa yang tak mendalami ilmu hakikat tak nampak rationalnya kata Syaidina Abu Bakar.

Percayalah siapa yang telah mengamalkan cara hidup berhakikat, iaitu kita kena kembalikan semua hak kepada Allah, ia itu menyerah diri sepenuhnya dalam erti kata sebenarnya laa haula wala quata ila billahi, dan atas konsep “mati sebelum mati,dan hidup selepas mati” ,kita berasa di lahirkan semula kedunia ini.”

Antallahu Rabi alMaaliku Haqqul ‘Aziimul Abaadiyul Qaadimul Aawalul Aahkirul Dzaahirul Baatinul Hayyul Qayyum Salaamum Muktakabiru ‘Alaa

Kamu sedar siapa punya ilham ( mengingat kita sholat) ? Yang mengerakkan kita pergi sholat, siapa? yang angkat takbir siapa ? siapa punya afaal ? Siapa punya kudrat? Segala perbuatan dan pergerakan dalam sholat, siapa yang mengerakkan? Yang membaca, walaupun lidah yang bergerak siapa punya gerak dan siapa punya kalam?”

“Dulu kita berdoa dengan anggapan Tuhan itu jauh macam orang kristian berdoa."

Tapi lain keadaannya bila kita sedar Tuhan hampir sangat dengan kita.

Cahaya dalam cahaya ‘nuurun alaa nuurin’ (surah 24-35), hilang kita timbul Dia, yang memisahkan kita dengan Tuhan adalah tabir hijab. yang halus ,dan yang menhijabnya adalah nafsu kita atau lebih tepat lagi diri kita sendiri yang mengaku “ aku aku aku “; pandang yang banyak nampak yang satu, pandang yang satu nampak yang banyak, maujud kita hanya nak nyatakan UJUD Allah . Maujud kita dalam Maujud Allah, La Maujudul haqul illah”.

“ Itu lah kita rasa kita di lahir semula dengan segala inspirasi baru dalam jiwa kita” Kita jadi orang baru, orang ‘billah’, dulu orang ‘ lillah’.Billah ialah perlakuan dari Allah.semata mata, lillah perlakuan ada ‘kerana’ atau ada niat lain ...

Kalau Tuhan tak jadikan syurga dan neraka tak layakkah Tuhan di sembah?

(Dalam Kitab Zabur ada tersebut: Dan siapakah yang lebih kejam dari orang yang menyembahKu kerana syurga atau neraka, apakah andaikan Aku tidak buat syurga dan neraka ,tidak berhak untuk disembah…)


by : Umustaffar Mustaffar

Perjalanan Hakikat Bag.1



Kita bermula dengan titik, iaitu dalam titik mani Adam sudah ada titik kita.

Hakikatnya semua berasal dari yang satu.

Allah telah berfirman:
Wa fi an fusikum afala tubsyirun (ayat 21... surah Adz Dzariyat)
."dalam diri kamu kenapa kamu tak perhatikan."

Tak kenal diri maka tak kenal Pencipta..

Dari Dia, melalui Dia, kepada Dia, semua dari Dia sahaja, Dia meliputi segalanya.

Tapi kita kena ingat akal juga dari Dia, kapasiti dan batasan pemikiran kita juga di tentukan oleh Dia, setelah mengkaji dan berfikir dari pengamatan di sekeliling kita dan sudah habis daya berfikir, serah lah balik pada Dia untuk menambah daya pemikiran kita sehingga kita faham tentang Dia.


Lembu kalau hilang, adakah lembu akan mencari Tuannya atau sebaliknya?

Ilham tetap ada di berikan kepada manusia. Dari ilham lah datangnya segalah pergerakan penterjemahan dari ‘afaal’ Allah
Pergerakan berlaku atas arahan otak, semada sukarela atau tidak sukarela, melalui sistem saraf. Otak menerima arahan dari hati (kalbu). Kalbu menerima arahan dalam bentuk ilham (signal) dari Allah .Itu lah pegangan orang orang marifah; terbit ilham pertama dalam hati adalah terus dari Allah dan adalah benar, yang datang sesaat kemudian dalam bentuk hujah dalam diri kita, sudah bercapur dengan godahan syaitan.

Sebab itu ‘orang tua tua zaman dulu’ menunggu “gerak” atau ilham pertama ini sebelum memulakan sebarang langkah. Kalau dapat ilham (signal) kata, "pergi" baru dia bergerak kerana yakin bahawa adalah arahan yang datang terus dari Tuhannya. Isyaallah perjalanan dia selamat, kalau ada bahaya pun insyallah Tuhan akan lindungi dia. Itu keyakinan dia.

Kalau Ilham pertama terbit dalam hati ‘pergi ke masjid sembayang magrib’ itu terbit terus dari Allah, tetapi sesaat kemudian datang hujah “oh kena ambil anak kat station komuter kat Sungai Buluh kejap lagi” Ini sudah bercampur ajakkan syaitan.

Kalau kita mengatakan Allah itu Pencipta kita dan kita ibarat robot tidak ada daya dan upaya atau kuasa melainkan kuasa dari dia (laa haula wala quwwata illa billahi) sudah tentu segala pegerakan kita mestilah dari Pencipta sendiri. Afaal dia semuanya.

Kalau ada yang mengakui pergerakan dia bukan dari afaal Allah orang itu sudah jatuk syirik mengakui ada kuasa yang lain selain Allah. Nahuzubilah, jauhkan berlakunya kepada kita.

Bayangan bergerak atas sebab benda yang di bayangi bergerak.

Hati nurahi yang bersih akan mendapat ilham yang bernilai tinggi dari Allah SWT.

Sebab itu orang yang marifah menjaga hatinya selalu bersih. Zikir yang tak putuslah yang menjadi factor utama dapat menjaga kebersihan hati.

Begitu juga dengan laduni, ilmu dari alam ghaib di anugerah dari Allah sendiri. Ilmu ini bukan lah wahyu seperti yang di perolehi oleh Nabi Nabi. Wahyu sebegitu sudah tamat dengan kewafatan Nabi Mohammad saw.
Ilmu Ladunni merupai ilmu kefahaman tentang rahsia rahsia alam ghaib ,rahsia Ilahi itu sendiri.

Contoh nya roh itu rahsia Allah;.Mengapa itu jadi rahsia.Allah? Apakah rahsia itu tetap menjadi rahsia yang langsung tiada seorang pun makluknya yang di anugerahkan untuk mendapat menciumnya.?
Rahsia rahsia sebeginilah yang di perolehi oleh kekasih Allah melalui ilmu laduni.

Haram baginya kalau sudah dapat menciumi rahsia ini nak di bongkarkan kepada umum. Ilmu laduni yang di perolehi itu semata mata untuk dirinya seorang, atas kurnia Allah semata mata, bukan untuk di kongsi dengan orang lain. Dia sendiri faham dan tenggelam dalam rahsia itu.

(Kata guru saya,barang(najis kita) masih dalam perut kita tak najis, tapi bila terkeluar ia jadi najis dan berbau busuk sekali, jadi rahsia tetap rahsia.)

17.85. Wayas-aluunaka ‘anir-Ruuh.Qulir-Ruuhu min ‘Amri Rabbii wa maa ‘uutitum- minal ’ilmi ‘illaa qaliilaa

Dan mereka akan bertanya kepada mu tentang ruh.Katakanlah ruh itu urusan Tuhan ku dan kamu tidak di beri ilmu melainkan sedikit” ( surah Bani Israil-ayat 85)

Firman Allah; "Alaas tu bi Rabikum-Quluu- Balaa” yang menerangkan disaat Ruh ruh berkumpul mengadap Allah SWT di alam ruh, Allah bertanya ‘siapa Tuhankamu “ jawab ruhruh “Bah kan”
Maknanya jelas, ruh kita telah mengenal Tuhanya awal awal di alam Ruh.
Bila kita di alam “concrete” ini kita di lupakan kerana ada hijab.(kalau terangkat hijab, nescaya kita terus langsung nampak Arasy)

Hidup kita ini pada hakikatnya nafsi nafsi.
Ilmu laduni, adalah kurnia dari Allah kepada hamba yang di kasihinya..

Ada beberapa penulis buku “Tasawuf ” kuatir, ladunni itu datang dari syaitan…Tak mungkin, selagi hamba Allah ingat dengan sebenar ingat kepada Allah, syaitan tak akan masuk.. Itu perjanjian syaitan dengan Allah . Siapa mendapatnya sendirilah merasa dan faham.

Kita kena memahami sifat sifat Allah dan Asmanya dan pemahaman kita di atas kejadian semesta alam dan diri kita , melalui tunjuk ajar guru guru Hakikat yang warak, mahir dan faham bahasa Arab AlQuran.

Ada orang menganjurkan seorang kena masuk jadi ahli terikat tertentu supaya cepat untuk sampai ke makam yang tinggi .
Hakikat ialah kebenaran yang mutlak.. Tiada lapisannya yang lain lagi selepas itu. Methodologinya seperti mengupas labu bawang; lapisan demi lapisan kulit bawang di kupas; dan akhirnya apa yang kita ketemui?
Mithalnya ,kalau kita penah dengar ungkapan lama , "dari kapas jadi benang dari benang jadi kain.” Kalau kita nampak seorang pakai baju, kita terus katakan dia pakai kapas, pasal kita tahu hakikat baju ialah asalnya dari benang, dan asal benang dari kapas. Pandangan kita kepada baju terus pantas ternampak kapas..

Begitu juga bila kita tenguk orang minum air , kita kata orang itu minum hydrogen dan oxygen (H2O) pasal kita tahu sikit pasal hakikat sains..

Pegangan Pengamalnya Hakikat ialah :

1.Mati masa hidup dan hidup masa mati.

2.Biar kaya dalam miskin jangan miskin dalam kaya

3.Bersuluk ,(zuhud, berkhalwat) 24 jam dan lebih abdal di halayak ramai dalam suasana hiruk pikuk.

Anda kalau ingin mengikuti perjalanan ini kena faham betul betul apa erti itu terikat (toriqat).

Mengikut guru saya, toriqat ialah jalan menuju Maha Pencipta . Bermakna apa saja perkara yang kita fakir dan buat atau ibadah yang membawa kita ingat kepada Allah Aza Wajala , bermakna kita ‘link’ balik dengan Allah; itu lah tarikat.

Seperti kita melihat seekor nyamuk dan kita dapat kaitkan dengan Pencipta sebagai Ar- Razak, pembawa rezeki melalui makluk nya nyamuk seperti sudah saya ceritakan, dan dalam masa yang sama mengingatkan dan membawa kita sampai kepada Allah, itulah Terikat, jalan membawa kita ke Allah.

Begitu juga kalau kita melihat ulat sutera dimana benang yang keluar memberi sumber rezeki kepada kita manusia, dan bila kita fikirkan processnya dapat di kaitkan kepada kebesaran Maha Pencipta, sudah tentu satu toriqat, jalan menuju kepada Allah.

Sebenarnya contoh contoh cerita nyamuk, ulat sutera,ikan, padi ,gandum, dan sebagainya adalah satu ‘networking kita dengan Allah’ atau lebih tepat lagi “kita buka ‘website’,(di alam maya dalam otak kita), dengan Allah”

Anda jangan terkejut kalau saya katakan, bagi saya dan rakan rakan seperjalanan, naik kereta pun terikat, berjalan kaki pun terikat, berkerja pun terikat, makan pun terikat, tidur pun terikat, bangun tidur pun tarikat semua activiti hidup adalah terikat. Tapi kita kena tahu macam mana nak di terikatkan aktiviti itu..

Cuma macam mana nak kita letakkan diri kita sentiasa berterikat.Terpulang kepada kita sendiri. Bagi kami mudah. Contoh bila bawa kereta, kita kena ingat hakikatnya, siapa yang sebenarnya yang melihat kehadapan, siapa yang memegang steering siapa yang memberik .Kalau kita dapat memahami bahawa semuanya adalah afaal Allah, kita hanya ibarat satu bayang atau satu robot bermakna kita sedang mengamalkan terikat, sebab dengan cara itu hubungan kita dengan Allah sentiasa “in contact”, tidak putus.

Saya di fahamkan pengertian asal Toriqat seperti berikut.

Katakan ada seorang alim lagi warak (mungkin wali, kita tak tahu) katakan nama nya Abu Hassan; telah di tampakkan Tuhan seorang yang makbul doanya; kewarakan nya tampak membuahkan sesuatu yang di ingin kan oleh semua orang, lalu di tanya orang apakah amalannya hingga dia sampai ke taraf itu; lalu di beritahu bahawa dia mengamalkan sekian sekian zikir atau tidak meninggalkan sembayang sunat setiap waktu dengan istiqomah..(Biasa lah orang Alim, mengamalkan yang mutiara mutiara saja)

Maka orang yang bertanya tadi terus berguru dengannya dan mengamalkan seperti yang di anjurkannya. Bila ada orang lain pula yang bertanya dia apa amalannya , dia pun berkata amalan dari Abu Hassan, lama lama jadi banyak yang berguru dan mengamalkannya, maka jadi lah tarikat Abu Hassan.

“apa tujuan kamu nak berguru dengan saya… adakah kamu nak ke syurga? Kalau nak ke syurga pergi lah mengaji dengan guru fikah, tetapi kalau kamu bertujuan nak jumpa Tuhan yang memiliki syurga itu , jumpa lah guru hakikat.” .

Imam ghazali juga melahirkan kekagumannya dengan Allah Aza Wajalla atas sifat nya iaitu “Allah yang memuji dan Allah juga yang kena puji” bermakna Allah memuji dirinya sendiri.

Dalam kisah Nabi Ayub, bilamana Allah telah memuji kesabaran Nabi Ayub yang menakjubkan. Allah memuji Nabi Ayub, hamba dia sendiri, walhal sifat kesabaran Nabi Ayub itu siapakah yang menganugerahkan kepada Nabi Ayub kalau tidak Allah sendiri! Itu lah dianya hakikat , Allah memuji diri nya sendiri, bila Allah memuji Nabi Ayub

38.44. Wa khuz biyadika zigsan fazrib- bihii walaa tahnas. ‘Innaa wajadnaahu saabiraa. Ni’mal-Abdu innahuuu ‘awwaab!
Dan ambillah dengan tangan mu ranting ranting kayu dan pukulkan dengan itu ,dan jangan engkau, menyalahi sumpah sesungguhnya kami dapati dia sabar sebaik hamba, sesungguhnya ia sangat banyak kembali.(menyerah diri)
Dari Dia, melalui Dia, kepada Dia.
Dua perkarta penting perlu di fahami benar benar dalam perjalanan hakikat.

Kalimah: Laa ilaha illallah
Laa haula wal quwwata illa billahi

Apakah hala tujuan kita memperlajari semua ini? Lain tak bukan ialah :

Allah berfirman :
Surah 89.27. Yaaa-‘ayyatuhan-nafsul-mutma-innah!(Surah Al fajar ,89-27)
Hai jiwa yang tenang (yakin),
89.28. Irji-‘iii ‘ilaa Rabbiki raa-ziyatam marziyyah!(Surah Al Fajar,89-28)
Kembalilah kepada Tuhan kamu dengan keadaan ridha (dan) m di ridhai

Sebagai penutup saya siarkan balik kata kata mutiara berikut untuk renungan kita:

. Kata kata mutiara Al-hikam (berkaitan bukti kekuasan Allah) : Diantara bukti-bukti yang menunjukan adanya kekuasaan Allah yang luar biasa ialah dapat menghijab engkau daripada melihat kepadaNya dengan hijab yang tidak ada wujudnya (yakni: Bayang-bayangan hijab) di sisi Allah.
Sepakat para arifin bahawa segala sesuatau selain Allah tidak ada, ertinya:tidak dapat disamakan adanya sebagaimana adanya Allah, sebab adanya alam terserah kepada kurnia Allah, bagaikan adanya bayangan yang tergantung selalu kepada benda yang membayanginya. Maka siapa yang melihat bayangan dan tidak melihat kepada yang membayangainya, di sini terhijabnya.
Firman Allah:Segala sesuatu rosak hancur kecuali zat Allah.

by  Umustaffar Mustaffar

Kiat Kiat Mencari ketenangan Hati

Sedih, marah, dan dendam adalah tiga dari sejumlah tindakan yang menyebabkan dada ini terasa sempit.
Tetapi......., hal-hal tersebut selalu menghiasi hidup manusia.
Kadang-kadang ada di dalam diri dalam jangka waktu yang panjang dan kadang-kadang hanya dalam tempo yang pendek saja.
Yang pasti saat sifat-sifat tersebut bersarang, dada akan terasa sesak, hati pun kehilangan vitalitasnya dan menjadi lemah.
Kondisi yang lemah itu membuat syetan-syetan mudah menguasai hati manusia.
Orang yang beriman tentu tidak akan membiarkan hatinya terjangkiti hal-hal yang menyesakkan dadanya.
Maka ia akan melindungi diri dari tindakan tersebut dan mengobati penyakit yang sudah terlanjur.
Adapun obat mujarab untuk itu bukanlah obat yang bersifat fisik-kimiawi.
Berikut inilah amal-amal yang, bi-idznillah, insya Allah—akan bisa menghilangkan virus sesak dada menjadi dada yang lapang.


Pertama:
Mengesakan Allah
Ibnul Qayyim mengatakan, “Kecintaan kepada Allah, ma’rifat kepadaNya serta mengingatNya secara terus-menerus, tenang dan tenteram kepadaNya, mengesakan Nya dalam kecintaan, rasa takut, pengharapan, tawakkal dan mu’amalah, dimana Dia sajalah yang menguasai harapan, keinginan dan tekad hamba, adalah sorga dunia, kenikmatan yang tak ada bandingnya. Itulah penyejuk mata sang pecinta, dan kehidupan orang-orang yang arif.

Beliau juga mengatakan, “Sesuai dengan kesempurnaan (tauhid)nya, kekuatannya, dan peningkatannya, maka akan terwujudlah kelapangan dada orang yang bersangkutan [Zaadul Ma’ad]

Kedua:
Prasangka baik kepada Allah
Persangkaan baik kepada Allah, diwujudkan dalam bentuk merasakan dan menyadari bahwa Allah adalah dzat yang menghilangkan kesedihan dan duka.
Sesungguhnya, apabila seorang hamba berprasangka baik kepada Rabbnya, Allah akan membukakan baginya pintu berkahNya dari arah yang tak disangka-sangka. Maka, marilah senantiasa berprasangka baik kepada Allah, semoga kelak kita bisa melihat hal-hal yang membahagiakan datang dari Allah

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata; Rasulullah saw bersabda; Allah swt berfirman; Aku mengikuti persangkaan hambaKu kepadaKu. Jika ia bersangka baik maka baginya (kebaikan) dan jika ia bersangka buruk maka baginya (keburukan) [HR Imam Ahmad dan Ibnu Hibban]

Ketiga:
Ilmu Syar’i
Ilmu syar’i akan melapangkan dan melonggarkan dada sedangkan kebodohan akan melahirkan kesempitan, sesak dada dan rasa terkucil.

Setiap kali ilmu seseorang bertambah banyak dan bertambah luas, maka hatinya akan terasa semakin lapang dan longgar.

Ibnul Qayyim mengatakan;
Ilmu Syar’i akan melapangkan dan melonggarkan dada sehingga terasa lebih luas dari dunia.

Sedangkan kebodohan akan menyesakkan dada, menyempitkan dan mengungkungnya.

Maka setiap kali ilmu seorang hamba bertambah maka hatinya akan terasa lebih lapang dan luas.

Tetapi ini tidak akan berlaku untuk semua ilmu, melainkan khusus bagi ilmu yang diwarisi dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

Itulah ilmu yang bermanfaat, sehingga pemiliknya menjadi orang yang hatinya paling lapang dan longgar, paling baik akhlaknya, hidupnya paling baik”

Keempat:
Dzikir kepada Allah dan banyak berdo’a
Wahai orang yang dadanya terasa sesak, dan urusannya ruwet, angkatlah telapak tanganmu seraya memohon kepada Tuhanmu.

Tumpahkanlah keluhanmu dan kesedihanmu kepadaNya.

Cucurkanlah air matamu di hadapanNya. Dan ketahuilah, semoga Allah memeliharamu, bahwa Allah lebih mengasihimu daripada ibumu dan ayahmu, daripada isteri dan anak-anakmu.

Diantara dzikir-dzikir yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam mengatasi kesesakan dada itu adalah;
Tiada ilah selain Allah yang Maha agung dan Maha Pemurah, Tiada ilah selain Allah, Rabb Asry yang agung, tidak ada ilah melainkan Allah Rabb langit dan Rabb bumi, serta Rabb arsy yang mulia [HR al-Bukhari dam Muslim]

Dari Abu Bakrah ra, (ia berkata) bahwasannya;
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;
Do’a orang yang kesusahan adalah, “Ya Allah RahmatMu aku harapkan, maka janganlah Kau bebankan aku kepada diriku meskipun hanya sekejap mata, dan perbaikilah bagiku seluruh keadaanku; tiada ilah melainkan engkau” [HR Abu Dawud dan Ibnu Majah]

Kelima: bersegera meninggalkan maksiat dan melakukan muhasabah terhadap diri.
Kemaksiatan adalah kehinaan, tersingkir dan terjauh dari rahmat Allah, kesedihan, kekalutan dan kesempitan hati.

Harus disadari, bahwa dosa-dosa adalah pintu yang besar bagi datangnya berbagai musibah kepada seorang hamba.

Firman Allah:
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (asy-syura:30)

Keenam: Menunaikan kewajiban secara terus menerus
Memelihara rutinitas dalam menunaikan kewajiban, dan memperbanyak amal sunnah seperti puasa, shalat, shadaqah, kebaikan dan lain-lainnya. Terus menerus dalam menunaikan kewajiban dan memperbanyak amal sunnah adalah salah satu sebab untuk mendapatkan kecintaan Allah kepada hambaNya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits

Dari Abu Hurairah ra; ia berkata; Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda; bahwasannya Allah berfirman;
barangsiapa memusuhi kekasihku maka aku nyatakan perang kepadanya.

Dan tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih aku sukai daripada dengan apa-apa yang telah Aku perintahkan kepadanya.
Dan hambaKu masih terus mendekatkan diri kepadaKu dengan amal sunnah sampai Aku mencintainya.
Jika aku telah mencintainya maka
Aku akan menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, danmenjadi penglihatannya yang dipakai untuk melihat, dan menjadi tangannya yang digunakan untuk menyentuh, Jika dia memohon kepadaKu niscaya Aku penuhi ia, dan jika ia memohon perlindungan kepadaku, niscaya aku beri perlindungan kepadaNya” (HR al-Bukhari)

Ketujuh:
Bermajelis dengan orang-orang yang shalih
Berkumpul dengan sahahabat-sahabat yang shalih, … mendengarkan pembicaraan mereka, mengambl manfaat dari buah percakapan dan nasehat mereka.
Dengan demikian berkumpul dengan mereka akan mendapatkan ridla Allah subhanaahu wata'ala, sekaligus membuat marah syetan.
Sebab itulah biasakanlah untuk duduk bersama dengan orang shalih dan mohonlah nasihat dari mereka, dari sana Kau akan melihat hatimu menjadi lapang.

Kedelapan:
Membaca al-Qur’an
Membaca al-Qur’an dengan disertai tadabbur dan perenungan merupakan salah satu sebab penting untuk menghilangkan duka lara yang menyelimuti hati.
Bacaan al-Qur’an akan melahirkan ketenangan dan kelapangan di hati.

Firman Allah;
Orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allah, ketahuilah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang (ar-Ra’d:28)

Kesembilan:
Berbuat ihsan kepada sesama makhluk
Ihsan kepada sesama manusia, dan memberikan manfaat dengan segala yang kita miliki adalah salah satu sebab terbukanya hati.
Sifat pemurah, dermawan dan suka membantu orang lain akan melapangkan dada dan mengharumkan jiwa.
Karena itulah mari kita berusaha sekuat tenaga untuk menjadi orang yang dermawan dan suka membantu orang lain. Terutama kepada kedua orang tua, kerabat, tetangga, kawan-kawan dan lain-lainnya.

Kesepuluh:
Melepaskan dendam dari dalam hati.
Hasad, iri dan dengki merupakan sebab kesempitan dada seseorang.
Sebaliknya kebersihan dan ketenteraman hati merupakan sebab terlapangkannya dada seseorang.
Karena itulah mari berusaha menyehatkan hati kita, menjauhi hal-hal yang menyebabkan dada terasa sesak.
Marilah tinggalkan kebencian, permusuhan dan kedengkian kepada orang lain.
Sebaliknya mari kita pupuk rasa cinta terhadap saudara-saudara kita, sebagaimana sabda Rasulullah,
Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri (HR al-Bukhari)