22 Mar 2011

Setiap Yang Baik Belum Tentu Benar


Ketika seorang teman berkata "Pilihlah yang baik dan benar...!", saya jadi berpikir apa iya setiap yang baik belum tentu benar...? tapi saya rasa itu adalah sebuah nasehat dan nasehat yang baik datang tidak pernah terlambat. Coba kita lihat "Moral of the Story" mudah untuk terlihat baik di depan orang-orang yang tidak mengenalmu, banyak di antara kita yang melakukan perbuatan baik di sana sini, pergi ke tempat ibadah, berkata benar, dan semua orang mengira kita adalah sosok ideal tapi sebenarnya tidak demikian. Nah untuk itu "Jangan lakukan sesuatu supaya orang lain menyukaimu atau supaya seseorang kagum padamu - lakukan sesuatu untuk dirimu sendiri, jadikan dirimu seseorang yang lebih baik."

Jika yang baik belum tentu benar apakah yang benar sudah pasti baik...?

Saya ingin bercerita sedikit, suatu hari seorang pemuda tertidur pulas di dalam mushola kecil di tepian pantai, tiba-tiba dia terbangun karena dilihatnya ada seseorang yang dengan semangat membangunkannya. Dia bergegas lari menjauhi pantai tersebut karena bisikan mahluk tersebut yang mengatakan akan terjadi gelombang besar. Betul saja tak berapa lama ombakpun datang dengan ketinggian diatas sewajarnya dan menghantam mushola tempat dimana pemuda tersebut tertidu pulas. Dengan perasaan suka cita pemuda itupun mengucapkan terimakasih dan berkata "Alhamdulillah...untung tuan membangunkan saya, kalau tidak saya akan mati terseret ombak, mengapa engkau begitu baik padaku...?" tanya pemuda itu dengan perasaan gembira tak terkira. Dengan bangganya mahluk tersebut berkata "Aku berbuat baik karena aku tak ingin kau mati terseret ombak karena kau akan masuk surga, dengan begini kau akan tetap hidup dan aku mempunyai kesempatan untuk menggagumu lagi untuk berbuat dosa" Begitulah ternyata mahluk itu adalah perwujudan dari setan yang dengan kelicikannya selalu memperdaya manusia.

Anggapan bahwa baik itu selalu benar ternyata hanyalah sekelumit ucapan yang membutakan mata seseorang. Banyak sekali kejadian dimana seorang di pandang baik ternyata dia serigala berbulu domba. Andaikan mata di berikan kekuasaan oleh Tuhan untuk melihat semua kebenaran, maka di dunia ini tidak akan ada orang yang berdosa. Akan tetapi begitu Maha Adil Tuhan dalam menciptakan manusia, hanya orang terpilhlah yang dapat melihat mana yang baik dan benar, sehingga seimbanglah dunia ini.

Nah bagaimana dengan ucapan yang benar sudah pasti baik..?

Menurut saya sesuatu yang dianggap baik dan tidak baik itu tergantung orang yang memandangnya saja. sebagai contoh  ketika ada seorang guru yang membantu muridnya waktu ujian nasional supaya semuanya lulus, itu kan memang baik, tapi pada dasarnya jelas-jelas itu tidak Benar. Dan satu lagi contoh sederhananya Ketika kita memberikan ucapan selamat atas perayaan keagamaan pada penganut agama lain, menurut nilai etika kemanusian itu dalah sebuah  kebaikan tetapi hal itu bukan merupakan suatu  kebenaran karena  perbuatan itu telah melanggar aturan Tuhan sebagaimana tertulis didalam Al Quran. Jadi, sebenarnya baik adalah perspektif saja. Sedangkan Benar adalah absolut Benar. Setiap yang Baik belum tentu Benar, tetapi setiap yang Benar pasti selalu berujung Baik!

Ketika kita melaksanakan rukun islam ke 3 yaitu berzakat itu adalah sesuatu yang benar dan pastinya bernilai baik bagi orang lain yang menerimanya. Allah adalah  Maha Benar. Seberapapun kita berusaha menyembunyikan segala sesuatu yang jelek yang kita perbuat, lalu kita berusaha munafik dengan berbuat baik supaya Ia melihatnya…tetap saja itu menipu diri kita sendiri. Kita kira dengan berbuat baik, segala dosa kita bisa dihapusnya begitu saja. Kalau kita masih seperti itu, kita hanya menipu diri kita sendiri dengan beranggapan bahwa Allah yang Maha Benar bisa kita tipu dengan kamuflase kita.

Nah jika begitu nyata sudah bahwa setiap yang benar pastilah baik, jadi untuk itu semua berusahalah dan teruskanlah berbuat yang Benar. Untuk itu, lakukanlah yang Benar karena apa yang Benar adalah mutlak Benar, karena kalau kita melakukan yang Baik, hal itu belum tentu Benar. Lakukan yang benar sesuai tuntunan syari'at.

1 komentar: