11 Apr 2011

Kata Perenungan

1. Ekspresi wajah seseorang merupakan cerminan dari kondisi batinnya.

2. Kebahagiaan adalah perasaan gembira yang berasal dari dalam hati, bukan merupakan kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.

3. Hati manusia yang suci akan menciptakan dunia yang harmonis, aman, dan tentram, karena segalanya dapat teratasi dengan baik dan sempurna.

4. Kedamaian di dunia berawal dari niat baik (anda) sedangkan bencana yang terjadi di dunia berawal dari sekilas niat jahat yang timbul.

5. lebih baik menenangkan batin sendiri daripada berusaha mencari lingkungan yang tenang.

6. Hati yang mengenal rasa puas akan membawa berkah, sedangkan hati yang tidak mengenal rasa puas akan mendatangkan bencana.

7. Segala kondisi tercipta oleh hati manusia. Ketika jiwa dan raga kita terbebas dari noda, pada saat itulah alam kehidupan ikut menjadi suci dan bersih.

8. Sikap rendah hati adalah baik, namun jangan berlebihan sehingga diremehkan orang. Berusahalah memanfaatkan kerendahan hati untuk mengoptimalkan potensi diri agar dapat berbuat baik.

9. Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.

10. Biarpun fisik seseorang kurang sempurna, asal ia memiliki batin yang sehat, ia pun dapat mengembangkan kemampuan intuitifnya seperti orang lain.

11. Kesulitan dan kerisauan yang berlapis akan dapat diatasi secara baik dengan usaha dan kesungguhan hati.

12. Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa.

13. Kehidupan memiliki nilai dan makna ketika kita sanggup bertahan terhadap cobaan dalam berbagai keadaan.

14. Kemampuan intuitif sulit dikembangkan apabila kita berpikir terlalu rumit dan terlalu risau dalam menghadapi segala hal.

15. Dalam melakukan perbuatan baik, janganlah menghitung berapa banyak yang telah dilakukan. Asalkan sesuatu pantas dilakukan, maka lakukanlah dengan sepenuh hati.

16. Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia.

17. Kita harus dapat mengelola lahan batin diri sendiri dan harus dapat menjalin jodoh baik yang luas dengan orang lain.

18. Keberadaan cinta kasih di dalam hati akan membangkitkan kekuatan yang tidak terhingga. Setelah berikrar untuk bersumbangsih, maka tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan.

19. Kebencian tidak akan timbul bila kita selalu memperluas ruang lingkup cinta kasih universal di dalam hati.

20. Berdana dengan suka cita dan ikhlas akan mendatangkan pahala, berdana dengan pamrih tidak akan mendatangkan pahala.

21. Bantuan yang diberikan tanpa pamrih, akan disambut dengan kesukacitaan oleh penerima bantuan. Rasa sukacita ini dapat menghilangkan kelelahan jiwa dan raga yang dirasakan pemberi bantuan.

22. Tuhan yang diinginkan akan tercapai apabila memiliki cita-cita dan keteguhan hati.

23. Batin menjadi semakin tenang tanpa beban bila kita memberi dengan tulus ikhlas.

24. Kesulitan muncul karena kemampuan diri yang masih kurang, permasalahan muncul karena cara penyelesainnya yang keliru.

25. Tidak berdaya adalah suatu keadaan dimana kita belum menemukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan.

26. Berdana yang sesungguhnya adalah ketika memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa penyesalan dan kerisauan.

27. Kehidupan akan terasa damai apabila kita mampu menerima segala hal yang terjadi dengan lapang dada dan menyelesaikannya dengan hati yang tenang.

28. Genggamlah niat baik yang timbul seketika dan pertahankanlah niat baik itu. Yang terpenting adalah dapat menyadari niat baik seperti apa yang timbul di dalam hati kita.

29. Kemampuan untuk mendapat keuntungan materi bukanlah suatu keistimewaan. Kemampuan untuk menghargai waktu barulah suatu kebanggaan.

30. Kita harus berlomba dengan waktu, menggenggam dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan biarkan hari demi hari berlalu sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu.

31. Pagi hari adalah waktu yang paling berharga. Gunakanlah waktu pagi untuk menyadari kesalahan yang telah kita lakukan kemarin dan merencanakan cara kita memanfaatkan hari ini.

32.Kehidupan terus berkurang dalam hitungan detik. Kita harus senantiasa mawas diri dan mengingat bahwa ajal bisa datang kapan saja.

33. Hadapilah masa sakit sebagai sesuatu yang alami. Beristirahatlah saat sakit dan bekerjalah kembali setelah sembuh. Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.

34. Perjalanan waktu dan hari serta perubahan pada manusia dan hal lainnya selalu terjadi dalam sekejap mata. Meminta detik-detik waktu berhenti berjalan, merupakan hal yang mustahil.

35. Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar-benar bermanfaat dalam kehidupan.

36. Meskipun waktu adalah benda yang abstrak, namun bila kita dapat memanfaatkannya dengan baik, ia akan membantu tercapainya misi dan tekad kita.

37. Kita harus berusaha keras agar hidup tidak dilalui dengan penyesalan, hidup yang demikian baru dikatakan bermakna.

38. Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu kita khawatirkan apabila tidak pernah melangkah demi meriah kemajuan.

39. Janganlah kita terus terkenan masa lalu atau mengkhayalkan masa depan, kita harus memanfaatkan sepenuhnya waktu sekarang dan bekerja keras mencapai kemajuan.

40. Jalanilah setiap detik kehidupan dengan penuh kesungguhan, hadapilah segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan.

41. Waktu hidup kita akan terus berkurang, sedangkan kesadaran jiwa akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.

42. Dalam satu bulan, total waktu yang seseorang untuk makan sekitar 3 hari dan untuk tidur sekitar 10 hari. Jadi, berapa waktu yang tersisa untuk mengembangkan kemampuan intuitifnya?

43. Daripada selalu saling berhitungan dengan orang lain, lebih baik saling berhitung (cermat) dengan waktu. Andaikan dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik, kita akan dapat membangun hidup yang lebih berhasil.

44. Daripada berhitung untuk mendapatkan waktu istirahat satu-dua hari dalam seminggu, lebih baik berhitung dengan diri sendiri untuk memanfaatkan setiap detik untuk memperkaya batin.

45. Waktu dapat digunakan untuk menyempurnakan pelatihan diri, sebaliknya bila tidak hari-hati juga dapat menimbun karma buruk.

46. Lebih baik kita merelakan waktu lima menit untuk menunggu orang lain, namun jangan membuat orang lain menunggu barang satu menit pun.

47. Kehidupan yang banyak dihabiskan untuk menghadapi hal-hal kecil yang tidak berguna atau memiliki pandangan menyimpang hingga terus menciptakan karma buruk adalah kehidupan yang sama sekali tidak bermakna.

48. Kehidupan tidak akan berlalu sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antarmanusia.

49. Kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat

50. Niat baik dan niat jahat selalu saling beradu setiap detik, berkah dan malapetaka dapat datang bergantian setiap saat.

51. Lebih baik memohon agar diri kita dapat menolong orang lain dibanding memohon kepada Buddha agar permintaan kita dikabulkan.

52. Ketika hidup kita penuh berkah, kita harus segera menciptakan kembali berkah dan jangan pernah menunda, sebab kita tak dapat memprediksi masa depan.

53. Hati manusia jernih bagaikan air yang bersih. Untuk menjernihkan air yang keruh diperlukan waktu yang cukup lama, sebaliknya untuk mengeruhkan air yang jernih hanya perlu beberapa detik saja.

54. Pada umumnya orang merasa sibuk karena hatinya yang gelisah tidak menentu, padahal orang sibuk yang sesungguhnya adalah mereka yang sibuk mengerjakan sesuatu namun hatinya tetap tenang.


55. Bersyukurlah atas tubuh yang sehat, yang membuat kita mampu mengembangkan kemampuan intuitif dalam kehidupan. Bersyukurlah bahwa pada masa yang penuh bencana dan penderitaan ini, dunia masih aman dan selamat.

56. Sifat baik ataupun jahat, keduanya berawal dari satu kebiasaan. Berusahalah untuk menjadikan perbuatan baik sebagai pelajaran hidup agar cinta kasih universal dan rasa syukur terus mengalir dalam batin.

57. Bagi pasien yang tidak mampu menggerakkan kakinya, bisa berjalan merupakan sebuah karunia. Namun orang yang bisa berjalan dengan leluasa malah tidak terpikir untuk berterima kasih kepada sepasang kakinya.

58. Bersumbangsih tanpa pamrih yang membangkitkan rasa terima kasih dalam diri orang yang dibantu adalah menjalin jodoh baik.

59. Berterima kasih kepada orang lain dan puas pada diri sendiri adalah kebahagiaan dalam hidup.

60. Makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati.

61. Orang yang dapat berterima kasih akan selalu menerima ungkapan terima kasih dari orang lain. Orang yang memiliki cinta kasih universal akan selalu dikasihi orang lain.

62. Jika ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang tinggi, kita harus menghormati guru, belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, dan yang terpenting berterima kasih atas bimbingan guru yang tanpa pamrih.

63. Sebagai seorang manusia hendaknya tahu membalas budi, renungkanlah dari mana tubuh berasal, betapa sulitnya orangtua membesarkan dan mendidik kita, dan apa yang harus kita lakukan untuk membalas budi luhur mereka?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar