15 Feb 2011

Tanya Jawab Antara Ustadz dan Santri Mengenai Perayaan

Santri : " Ustadz, fenomena apa yang terjadi di negri ini. Kenapa ko lebih banyak yang ngerayain Valentine dari pada ngerayain Maulud Nabi....?  Valentine kan bukan budaya Islam atau budaya Indonesia....?"

Ustadz : " Hah...ana juga pusing, hari gini masih banyak yang belum tau kalau perayaan Valentine itu haram hukumnya. Ini pertanda negri ini bobrok atau memang anak mudanya yang pengen kebarat-baratan, bukannya itu budayanya kafir.....Masya..Allah..Kasihan sekaligus kita prihatin sama saudara2 kita umat muslim yang latah ikut2an merayakan hari valentine, mungkin mereka tidak tahu ataukah pura2 tidak tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang haram yang akan menjerumuskan mereka kedalam kekafiran?

Santri : " Sabar Ustadz.....!!"

Ustadz : "Ana sih udah cukup sabar, yang ana ga sabar liat ente kok sedari tadi  cuma mandangin coklat terus. Dimakan kenapa....?"

Santri : "Nah ini Ustadz yang lagi saya pikirin, nih coklat hadiah valentine juga. Mau dimakan sayang... masalahnya ni coklat pemberian kekasih hati "

Ustadz : " Nah ini yang bahaya, ente tu paling pinter menilai keburukan orang lain, padahal ente sendiri latah ngikut-ngikut kebudayaan kafir. Yang ana ga habis pikir, liat tontonan di TV judulnya memperingati Maulud Nabi, tapi dirayain pake acara dengan lagu-lagu cinta monyet, band-band yang tampil super norak tak luput jeritan penonton bayaran yang super norak. Andaikata Rasulullah tau, apa seneng beliau ngeliat hari kelahirannya diperingati dengan cara seperti itu. Nabi berdakwah dengan gigih di awal periode makkah. dilemparin kotoran unta, dicekik pake sorban, dikencingin dari atap, dilempari batu sampe berdarah-darah, dikepung belasan orang dengan pedang di tangannya, sampe jadi MOST WANTED di Makkah dengan hadiah seratus ekor unta untuk kepalanya, NABI SEMUA PERNAH NGALAMIN INI!! apa mereka ga tau pengorbanan Nabi seperti itu..? Ini sih bener-bener penghinaan !"

Santri : " Iya paling enggak kalau niatnya mau memperingati Maulud Nabi musti dilakukan secara islami begitu, jadi hubungannya dengan Valentine gimana pa Ustadz.....?"

Ustadz : " Ini ni yang sedari tadi ngebuat ana jadi ga sabar, kagak ada hubungan apapun antara Valentine dan Maulud Nabi. Merayakan kedua duanya tak pernah diajarkan oleh Rasululloh. Berpartisipasi sekecil apa pun dalam perayaan Valentine, bahkan sekedar mengucapkannya, adalah haram hukumnya apalagi ikut-ikutan merayakannya, tapi jika hanya sekedar memperingatinya Maulud Nabi ana sih setuju-setuju aja. Secara umum para ulama salaf menganggap perayaan Maulid Nabi itu hukumnya bid`ah. Karena tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah saw dan tidak pernah dicontohkan oleh para shahabat, namun bid'ahnya adalah bid’ah hasanah (sesuatu yang baik)"

Santri : "Saya pernah membaca dari buku terbitan kementrian agama Arab Saudi bahwa Peringatan Maulid Nabi tidak pernah dilakukan dan dicontohkan pada masa Nabi Muhammad SAW maupun pada masa sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam buku tersebut diperkuat pula dengan hadist-hadist shahih. Yang ingin saya tanyakan adalah: "Bagaimana dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia apakah ada hadist yang membenarkannya dan bagaimana sikap kita untuk menghadapi sesuatu yang dikatagorikan bid'ah?"

Ustadz : "Secara khusus, Nabi Muhammad SAW memang tidak pernah menyuruh hal-hal demikian. Karena tidak pernah menyuruh, maka secara spesial pula, hal ini tidak bisa dikatakan "masyru'" [disyariatkan], tetapi juga tidak bisa dikatakan berlawanan dengan teologi agama. Yang perlu kita tekankan dalam memaknai aktifitas-aktifitas itu adalah "mengingat kembali hari kelahiran beliau --atau peristiwa-peristiwa penting lainnya-- dalam rangka meresapi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung pada kejadian itu". Misalnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Itu bisa kita jadikan sebagai bentuk  mengingat kembali diutusnya Muhammad SAW  sebagai Rasul. Jika dengan mengingat saja kita bisa mendapatkan semangat-semangat khusus dalam beragama, tentu ini akan mendapatkan pahala. Apalagi jika peringatan itu betul-betul dengan niat "sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW". 

Santri : "Jadi yang mau memperingati Maulid Nabi hanya dengan satu tujuan, mencontoh prilaku Nabi Kita, bagi yang tidak memperingatinya ya tidak apa2, yang penting perbedaan2 seperti ini jangan sampai membuat ukhuwah silaturahmi kita sebagai sesama muslim tercerai berai karena perkara yang sebenarnya tak perlu dipermasalahkan dan dibesar-besarkan, apalagi dijadikan sebagai bahan perdebatan yang tidak berkesudahan. Begitu mungkin Ustadz kira-kiranya." Ucap santri sambil terus menerus memandangi coklat yang hanya ingin dimakan bersama sang kekasih.

Ustadz : " Tumben ente pinter, Sini coklatnya biar ana makan kebeneran banget udah lama juga ana ga makan coklat..!" Pinta ustadz sambil menarik coklat dari genggaman tangan santri.

Santri : "...........???"





1 komentar:

  1. Hehehee...Subhanalloh ente pinterrrr...ane jadi ngiler ame coklatnya tuh !

    BalasHapus