7 Feb 2011

Kriminalisasi Dalam Islam


Sungguh sangat miris berapa kali sudah saya melihat tayangan di Televisi, terjadi penyerangan terhadap kelompok Ahmadyah. Berapa korban lagi yang akan tergeletak akibat anarkis massa yang merasa sudah dihianati dan dilecehkan. Inilah ulah para Ahmadi yang benar-benar mendopleng Agama Islam sadarlah kalian bahwa sesungguhnya kalian itu tak memahami apapun kalian hanya bodoh terbukti ketika kalian mendapat pertanyaan "Benarkah apa-apa yang dituduhkan  ketika sebuah buku karangan non ahmadiyah yang isinya terdapat tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Ahmadiyah berupa perkataan-perkataan MGA maupun wahyu yang diterimanya?" ternyata jawaban kalian hanya mengatakan bahwa itu hanya fitnah-fitnah dari non Ahmadiyah yang tidak suka atas keberadaan mereka.

Selalu itu dan itu jawabannya "itu hanya fitnah....itu hanya fitnah" tanpa dapat mengklarifikasinya. Mana mungkin kalian bisa membuktikan ucapannya tersebut. Memang kalau keadaan mereka lagi tersudut dan terjepit, hanya itu satu-satunya jurus yang mereka pakai. Memang buku-buku karangan asli karangan MGA itu sulit untuk didapatkan oleh para ahmadi. Begitu pula kendala lain yang dihadapi oleh para Ahmadi adalah masalah bahasa. Mereka kesulitan sekali untuk menterjemahkannya. Orang-orang seperti inilah yang sangat mudah untuk dijerumuskan. Bisikan imam-imam mereka saja yang dijadikan pegangan kuat sedangkan penjelasan dari non ahmadi hanya dianggap angin lalu saja. Saya berharap para ahmadi mau membaca karangan non ahmadi dan mau chek and rechek atas bukti yang diberikan oleh non ahmadi. Jangan alergi terlebih dahulu.

Lihatlah berikut ini, Firman Allah swt: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Ahzab:40).

Dalam Al Quran sudah jelas dan tegas Alloh SWT menetapkan bahwa tidak ada lagi setelah Nabi Muhammad SAW dan dalam Al Quran tidak ada satu ayatpun yang menerangkan tentang siapa itu Mirza Gultom Ahmady yang kalian percaya sebagai nabi terakhir. Kalau tidak ada dalam Al Quran maka kepercayaan kalian terhadap MGA itu jelas bathil/sesat. Al Quran adalah kitabnya umat Islam, karenanya kalau sesuatu itu bertentangan dengan Al Quran maka tentu adalah sesat dan bukan lagi Islam, oleh karena itu kalau memang kalian tetap bersikeras bahwa MGA itu adalah nabi terakhir, maka kepercayaan kalian jangan diberi nama Islam atau mendompleng pada agama Islam, buatlah nama aliran kepercayaan sendiri dengan begitu kalian tidak akan menyinggung dan membuat kemarahan dikalangan umat Islam yang merasa agamanya telah dihina dan dilecehkan. 


Bukalah  Mata, pikiran dan hati kalian kemudian renungkan pesan-pesan berikut ini agar kalian tidak tersesat lagi, masih ada kesempatan untuk bertobat.
Mohon pesan-pesan ini direnungkan oleh orang-orang Ahmadiyah atau para Ahmadi.

PERTAMA:
Janganlah kamu taklid buta/menitipkan pikiran pada khlaifah kalian! Oleh karena itu jika kalian hendak menerima sesuatu ajaran, paham dan berbagai pengertian wajib ada dasar ilmunya. Begitu pula apabila kalian hendak menolaknya.

Surat Al Israa' ayat 36: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Dasar ilmu disini tentunya adalah Petunjuk Al-quran:
Surat Al Araaf ayat 203: Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya Aku Hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran Ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."

Surat Al Furqaan ayat 1: Maha Suci Allah yang Telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam

KEDUA:
Kalian jangan meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad dan Khalifah-Khalifahnya itu sebagai seseorang yang mutlak kebenarannya. Karena sikap musyrik yang seperti itu adalah kelakuannya orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Surat At Taubah ayat 31:
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

KETIGA:
Apabila mendengar berita apa saja terutama berita yang datangnya dari kelompok kalian maka jangan langsung dipercaya. Mohon kalian mengeceknya terlebih dahulu.

Surat Al Hujuraat ayat 6: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


KEEMPAT:
Kalian wajib mau mendengarkan pendapat dan nasihat orang lain, terutama pendapatnya orang yang dahulunya pernah berpola pikir dan berpola laku seperti anda, mau membaca buku-buku lain! Karena perantaraannya seseorang akan dibukakan pintu hidayah dalam beberapa hal oleh Allah.

Surat Az Zumar ayat 17-18:
17. Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya[1310] dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku,
18. Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya[1311]. mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.

[1310] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t.
[1311] maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran Karena ia adalah yang paling baik.

KELIMA:
Kalian Hendaknya berlaku adil kepada siapapun, baik pada kawan ataupun kepada orang yang kalian anggap sebagai lawan, karena hal ini adalah perintah Allah.

Surat Al Maa'idah ayat 8: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Seseorang yang tidak mau melaksanakan perintah Allah ini, dia akan terjauh dari sifat ketaqwaan.

KEENAM:
Kalian jangan begitu mudah menuduh Kafir, menuduh tidak beriman pada orang Islam yang tidak mau masuk ke dalam Ahmadiyah. Walaupun Khalifah Ahmadiyah yang ke-2 menetapkan dgn ucapannya,Semua orang Islam yang tidak baiat pada Mirza Ghulam Ahmad, baik dia mendengar namanya atau tidak, maka orang itu hukumnya KAFIR dan keluar dari wilayah Agama Islam.(Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Ainah Shodaqoot, Hal.35)

Surat An Nisaa' ayat 94:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu[338]: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, Karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah keadaan kamu dahulu[339], lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

[338] dimaksud juga dengan orang yang mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallah.
[339] Maksudnya: orang itu belum nyata keislamannya oleh orang ramai kamupun demikian pula dahulu.

Perlu diketahui dan disadari oleh kalian bahwa Iman dan Kufur itu menurut Al-quran adalah Suatu kepercayaan terhadap ketetapan-ketetapan Allah yang ada dalam Agama-Nya yang erat hubungannya tingkah laku seseorang, apakah sesuai dengan ketetapan-ketetapan-Nya atau tidak dan jika sesuai maka itulah AMAL SHALIH yang merupakan buah dari keimanannya kepada Allah dan jika tingkah lakunya itu tidak sesuai, maka itulah AMAL KEJAHATAN yang merupakan buah dari kekufurannya kepada Allah. Jika iman seseorang tidak dibuktikan dengan tingkah laku yang islami maka iman yang seperti itu akan mendatangkan murka Allah.

Saya berharap para Ahmadi dapat memperhatikan ini, kalau kalian sudah tidak mampu lagi mengeluarkan argumentasi2 tentang doktrin ahmadiyah yang kalian gunakan sebagai dalil dalam berdiskusi, artinya doktrin2 yang kalian gunakan adalah tidak berdasar pada Quran dan Hadist Shohih, tetapi berdasar pada hawa nafsu pendahulu2 ahmadi.

Janganlah kalian berbangga hati karena seseorang yang kalian anggap sebagai Nabi, sebagai Imam Mahdi dan sebagai Isa bin Maryam yang ditunggu, telah menerima wahyu2 dari Allah SWT.
Ketahuilah bahwa wahyu2 tersebut bukan berasal dari Allah SWT, tetapi dari setan dan iblis yang mengaku ngaku, dan "nabi" kalian begitu mudahnya tertipu bujuk rayunya. Banyak buktinya yang merupakan alat ukur bahwa wahyu2 tsb bukan dari Allah SWT.

Janganlah menggunakan kitab suci selain dari Al-Quran, apalagi dengan memakai injil, taurat, atau catatan kuno dan lain sebagainya untuk memperkuat pendapat kalian. Kami sedang tidak menghakimi kalian tapi kami hanya ingin kalian segera sadar bahwa kalian telah tersesat. Jadi janganlah kalian menertawakan kami yang berusaha mengingatkan kalian...Doaku menyertai kalian...smoga Allah membuka pintu hidayahnya buat saudaraku ahmadi sekalian...amin...

Kemudian timbul pendapat bahwa terhadap sesama umat beragama  dan berenegara yang paling baik ialah adanya sikap saling menghargai dan mentolerir segala bentuk yang berkaitan dengan perbedaan yang ada. Dalam hal ini tak ada lagi yang bisa ditolelir lagi, masalah keyakinan  tidak dapat di otak-atik lagi. Tidak akan ketemu hukum Alloh SWT dengan HAM. Kita bicara syariat sangat beda dengan HAM dan juga kebasan yang dikampanyekan oleh kaum Liberal. Jadi paling bijak menurut saya kalau ingin tetep ada di NKRI Ahmadyah harus keluar dari Islam. Sebagai umat Islam kita akan hidup berdampingan dengan mereka tentu saja setelah mereka tinggalkan kesesatannya ataupun memilih mendirikan agama sendiri tidak mendompleng agama kami karena ini adalah bentuk kriminalitas dalam islam... Allahu Akbar...3x





Tidak ada komentar:

Posting Komentar