9 Feb 2011

Stop Anarkisme..!!

 Kali ini saya ingin mengangkat topik Anarkisme yang sering terjadi di negri ini. Negara Bhineka Tunggal Ika terkoyak lagi oleh kasus sara dan selalu berujung dengan Anarkisme. 






  
Apakah cara-cara seperti ini yang dianggap mampu menyelesaikan semua konflik. "Haruskah dengan Anarkisme....?" Jangan biarkan perilaku Barbar mengoyak negri ini !!

Sebagaimana tersebar diseluruh media akan makna anarkisme yang sering sekali diidentikkan dengan kekerasan. Anarkisme adalah  suatu paham yang menakutkan karena selalu identik dengan kejahatan. Orangpun tanpa berpikir panjang percaya bahwa Anarkisme adalah negatif dan berbahaya, titik! Pendek kata, dalam memandang anarkisme, tidak hanya apparatur negara, bahkan masyarakat akademia, bersepakat bahwa Anarkisme adalah musuh umat manusia. Dengan demikian keyakinan yang mendominasi pemikiran masyarakat luas adalah bahwa “anarkisme” tidak lebih dari penyakit yang  akan menimbulkan permusuhan, kebencian, yang berakhir dengan jatuhnya korban dan penderitaan yang berkepanjangan. Alih-alih membela malah menghancurkan. Anarkisme yang terjadi selalu dilakukan sekelompok orang dengan lambang bendera tertentu, selalu membenarkan apa yang dilakukannya tanpa tersentuh payung hukum. Inilah bukti Negara Hukum dimana Hukumlah yang merusak tatanan Negara.

Oleh karena itu dianggap wajar jika Anarkisme wajib diberantas sampai ke akar-akarnya. Bayangkan akibat kebrutalan tersebut berapa korban terbunuh, berapa kerugian materi yang diderita bahkan trauma yang berkepanjangan yang selalu membayangi seumur hidup akibat Anarkisme ini, bayangkan seandainya hal ini terjadi pada keluarga kita....?

Agar tak mudah terseret arus Anarkisme, pelajari hal hal berikut ini :

1. Jangan mudah terprofokasi
Kita harus bisa menghormati agama sendiri dengan cara berbuat santun, bertindak bijaksana meskipun harus juga tegas. Jangan mudah terprofokasi, jangan mudah terseret arus kekerasan, karena fenomena yang terjadi biasanya disebabkan adanya kelompok-kelompok tertentu yang sengaja ingin mempermalukan umat Islam. Kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah, malah memunculkan masalah baru, jadi hindarkanlah kekerasan. Jangan mudah terprofokasi dan terbawa arus..ingatlah jika hal itu mudah kita lakukan maka kita adalah pion-pion yang akan dimanfaatkan orang lain karena ketidak tahuan dan kebodohan kita sendiri.

2. Jangan sok jadi Pahlawan
Berbagai  masalah sedang menggerogoti bangsa yang besar ini, masalah-masalah yang ada tak kunjung usai dan masalah-masalah baru yang lebih rumit datang bak ganasnya banjir bandang. Pada saat seperti inilah selalu datang sekelompok orang yang seolah-olah Pahlawan yang ingin membela kebenaran dengan berkedok keadilan tapi malah membinasakan. Ingatlah keadilan tuhan tak dapat dibeli. Janganlah mengidolakan seseorang yang nyata-nyata berbuat salah, sehingga membakar semangat ingin menjadi pahlawan demi mengikuti jejak orang tersebut.

3.Musyawarah untuk mufakat
 Sedari sekolah Dasar dulu sering sekali kalimat ini diperdengarkan, bahwa dalam menyelesaikan masalah harus dengan musyawarah. Tapi kini kata-kata itu sudah nyaris tak lagi terdengar yang ada hanyalah "Anarkisme" tindakan yg selalu berujung maut, hal ini dimungkinkan karena kepentingan perut masih dapat mengalahkan kekuatan akal dan pikiran sehingga cenderung memanfaatkan situasi untuk memenuhi kebutuhan isi perutnya, inilah fakta yang terjadi. Belajarlah mengulang pelajaran sewaktu kecil dulu biasakan menyelesaikan sesuatu dengan cara musyafarah demi kepentingan bersama.

Melakukan kekerasan dengan menanamkan kebencian sehingga terjadi permusuhan adalah menyesatkan.
Perbuatan anarkisme itu hanya berujung pada penyesalan belaka. Sebab kerugian materi yang ditimbulkan akibat rusaknya sarana publik akan memberi dampak yang luar biasa. kerusakan gedung-gedung dan perangkat lainnya itu yang akan menanggung adalah rakyat sendiri karena fasilitas tersebut ada karena adanya  ‘uang rakyat’. Otomatis kita jugalah yang merugi. Kendati hal itu akibat komulasi permasalahan yang terus bergulir dan kurang cepat direspon oleh pemerintah. Akibatnya kebuntuan komunikasi bak api dalam sekam yang tak terbendung lagi. Maka ‘bola liar’ bergulir di segala penjuru daerah dalam bentuk anarkisme. 

Stop Anarkisme..!! sudahi apapun bentuk kekerasan. Mari bergandeng tangan satukan hati bangun kekuatan agar kita tak terjatuh kedalam kubangan lumpur yang kita gali sendiri. Mereka juga saudara-saudara kita yang apabila berbuat kesalahan bukannya dihakimi tapi raihlah mereka agar segera berubah menjadi lebih baik, tidak dengan jalan kekerasan karena hanya akan membutakan akal dan pikiran.


1 komentar: