25 Feb 2011

~Kerajaan baru di Indonesia~

Ada beberapa dari penduduk Indonesia yang dengan gigih membangun suatu kerajaan, dimana sang pemimpin tak mampu lagi digoyahkan. Bagaimana dengan penduduk lain yang masih menyandang nama besar INDONESIA tapi mereka tak ingin berpihak pada kerajaan tersebut, sehingga timbullah perselisihan dan terjadilah konflik. Tapi seorang Raja dengan gigihnya mempertahankan kekuasaannya tak peduli dengan rakyat yang lain, tak peduli dengan timbulnya bibit-bibit konflik yang bakal memicu kerusuhan di negri ini. Dengan tenang Rajapun berkata dengan angkuhnya "Tak akan ada yang bisa menggoyahkanku....!"

Jika seorang pemimpin sudah tidak dikehendaki sebaiknya segera melakukan introspeksi diri, dengan banyaknya desakan dari seluruh penjuru negeri ini yang  memintanya mundur dari jabatan itu menandakan bahwa pemimpin tersebut sudah tidak dikehendaki lagi duduk di kursi yang sama. Mengapa mesti bertahan...? carilah kursi yang lain karena selama engkau duduk di kerajaan tersebut tak ada perubahan yang berarti, engkaupun dipandang tak layak menduduki singgasana tersebut. Cobalah sedikit ada rasa malu dengan berbagai kecurangan yang pernah dilakukan, masih hangat dalam ingatan, belum lagi lupa akan dosa-dosa yang pernah ditorehkan...tak cukupkah itu menjadikan pelajaran....masih belum puaskah.....??

Kasihanilah rakyat kecil mereka hanya butuh tontonan yang segar, jujur dan tak dipenuhi manipulasi. Rakyat sudah sangatlah pandai menilai terbukti dengan hadirnya lagu " Nurdin Turun Dong" dan Rakyat pun tahu diam-diam kau telah menggalang dukungan dan menggelontorkan sejumlah dana agar kelak kau bisa terpilih lagi. Walaupun kau selalu menyangkalnya. Terbukti Sejumlah spanduk berisi kritikan dan hujatan untuk Nurdin Halid dan PSSI selalu mereka kibarkan. Belum lagi beberapa spanduk lain yang bertuliskan 'Revolusi PSSI', 'PSSI Bukan Kerajaan Milik Nurdin Halid', 'Reformasi PSSI Harga Mati', serta 'Untuk Kemajuan Sepakbola Nasional'. Masih tak tergerakkah hatimu, melihat rintihan rakyat seperti itu.....? itulah wajah dari kepemimpinan yang otoriter dan kotor, tak akan salah rakyat menilai....

Bangsa kita mungkin amnesia sejarah, namun tugas kami mengingatkan tentang keburukan dari pemimpin. Alangkah sedihnya kami dipimpin oleh seorang pemimpin dari balik terali besi dan selama menjabat tidak pernah ada prestasi yang ditorehakan, belum lagi maraknya kasus suap wasit,''Biarkanlah rakyat memilih dengan bebas dan adil jangan lagi dipenuhi berbagai Rekayasa, kecurangan dan kemunafikkan"

Sepakbola Indonesia memang kembali dibuat gusar. Ulah ketua umum asosiasi sepakbolanya membuat banyak pihak menutup wajah karena malu. Jika kita melongok jauh ke Eropa sana, tiap ketua umum memiliki prestasi berderet, bukan catatan kontroversi yang panjang. Akan tetapi, hegemoni Pemimpin di PSSI sudah terlalu besar. Untuk memotongnya butuh orang-orang yang berjiwa militan, pembaharu dan revolusioner, sosok yang sudah menjadi dambaan Republik Indonesia saat ini.

Jika memang demikian tinggal kerelaaan Sang Pemimpin saja untuk melepas posisinya di PSSI, untuk sedikit memulihkan citra PSSI yang terus memburuk. Toh visi mulianya membawa Indonesia ke Piala Dunia 2020 bisa diteruskan suksesornya nanti....dan anda tinggal menikmati kesuksesan yang akan diraih dari generasi yang berikutnya....Jika memang hati nuranimu bisa mengatakan "HANYA UNTUK INDONESIAKU"

Rasullulloh SAW pernah mengingatkan : "Idza dhuyi'atil amanah fantazhirissa'ah" artinya : Bila disia-siakan amanah maka tunggulah kehancuran..! Lalu sahabat bertanya "Wakaifa idha'atuha..?" Rasullulloh menjawab : "Idza wusidal amru ila khairi ahlihi fantazhirissa'ah". Bila diserahkan urusan yang bukan pada ahlinya maka tunggulah kehancuran..!! Maksudnya bila diserahkan kepemimpinan kepada yang bukan ahlinya dalam hal ini orang yang ahli memegang amanah maka segala sesuatunya kan hancur. Amanah merupakan suatu tanda orang beriman, apabila seseorang tak mampu memegang amanah pertanda orang itu munafik karena itulah dalam suatu Hadist Rasullulloh SAW bersabda (yang artinya) :"Tanda-tanda orang munafik ada tiga : bila berbicara bohong, bila berjanji mungkir,  bila diberi amanat dia khianat (HR.Bukhari muslim dari Ibnu mas'ud)

Mari kita lihat kedepan, berkacalah pada sejarah...jangan biarkan negri ini hancur sehingga prestasi yang seharusnya mudah diraih gugur semua akibat ego seorang pemimpin. Bangunlah negri ini biarkanlah sepak bola merajai dunia, ciptakanlah bibit- bibit unggul, lihatlah pelosok negri ini masih banyak generasi yang berpotensi untuk dibina dan dikembangkan. Buatlah rakyat bangga dengan menyandang negri INDONESIA adakan REVOLUSI jangan biarkan terlambat. Kita bangun Kerajaan yang bersih yang mampu menorehkan deretan prestasi dan rakyatpun dengan bangga akan selalu membelanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar