18 Mei 2011

5 Menit Yang Membawa Pesan


Pertemuan tak terduga itu memberikan tanda tanya dalam hatinya, pertanda apakah ini..?
Sungguh hal yang tak disangka2, sekian tahun sudah dia selalu hadir dalam kekosongan pikirannya.
Sekian tahun sudah dia selalu ada dalam bayang2 semu.
Bagai digulung ombak pikiran itu benar2 terhempas merangsek dalam getaran hati,
Bola mata itu, wajah itu dan senyuman manis itu masih seperti 25 tahun yang lalu. 
Sungguh gundah dibuatnya, mengapa Tuhan mempertemukannya hanya dalam waktu 5 menit saja.


Kalau bukan karena rambu2 mu ya Allah hilang sudah akal pikirannya.
Kalau bukan peringatanmu ya Allah gelap sudah matanya.
Kalau bukan rasa takutnya padamu ya Allah hancur sudah hatinya.
Cinta itu teramat dalam walau hadir hanya dalam bayang2 semu.
5 menit yang membawa pesan bahwa sesungguhnya cinta itu tak harus memiliki.
Bukankah kaupun mampu bahagia ketika melihatnya bahagia..?
Itulah cinta sejati sahabatku, walau bathin berontak tapi itulah kenyataannya

Detik ini bukanlah detik yang lalu, hari ini bukanlah sehari bahkan hari2 yang sudah berlalu
Tahun ini bukanlah 25 tahun yang lalu tapi saat ini adalah 5 menit pertemuan dengannya. 
5 menit pertemuan yang tak memberi jawaban cinta,
5 menit yang masih tetap dalam bayang semu.
Itulah cinta hatipun cukup bahagia bisa melihat bayangan nyata dalam kehadirannya,
Bayang itu tak lagi semu, bayang itu tak lagi berbingkai.

Menatapi pesonanya baginya sudah cukup. 
Sedih, bahagia, cinta, benci dan rasa sesal cukup sudah.
Katakan selamat tinggal pada masa lalu,
Hidup tak selalu mengikuti kata hati. 
Katakan selamat datang hari baru, 5 menit yang membawa pesan. 
Pesan yang hidup dalam realita bukan lagi dalam bayang semu.
Teruskan melangkah kawan, langkah penuh gairah jangan pernah lagi kau gelisah, 
Pun jangan pula kau menyesal, semua itu diluar kuasamu.

Karena detik ini kan segera berakhir dan esokpun kan segera hadir,
Waktu terus mengalir tanpa tolelir.
Mengapa kau buat hatinya berbunga kembali, jika dalam waktu singkat.
Mengapa kau biarkan hatinya kacau, jika tak kau berikan obat.
Biarkanlah hatinya meradang jika itu lebih baik. 
Jangan biarkan bunga itu mekar, jika itu yang terbaik.
Duh Gusti....kuharap mekarnya bunga itu hanya karenamu.
Dan harumnya bunga itu oleh cinta dan yang mencintaimu.


*) Untuk Sahabatku yang terjebak masa lalu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar