Sering sekali saya mendengar perkataan "Turutilah kata hati nuranimu, karena itulah yang sebenar2nya" atau "Tanyakan pada hati nurani" tapi anehnya saya kok ga sependapat dengan perkataan itu. Apa hati nurani itu selalu benar dan apakah pertanyaan pada hati nurani akan mampu menemukan solusi yang baik. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan hati nurani, dan hati nurani yang seperti apa sehingga bisa berakhir pada satu kesimpulan bahwa hati nurani itu selalu benar.
Apakah hati nurani itu..?
Hati nurani itu adalah sesuatu yang ada tanpa wujud dan tidak bisa dilihat dengan kasad mata, seperti halnya jiwa dan roh. Namun semua orang bisa merasakan keberadaannya. Hati nurani itu adalah informasi yang disampaikan oleh suara hati yang paling dalam kepada si empunya hati. Akan tetapi bisikan hati ini seringkali dipengaruhi oleh kesadaran utama manusia sehingga dialah yang memegang kendali dalam mengambil keputusan. Meskipun hati nurani kita mengingatkan untuk selalu berjalan di jalan lurus, namun jika kesadaran utama kita memutuskan untuk tetap melakukan perbuatan buruk,maka hasilnya berupa keputusan yang salah yang mengakibatkan perbuatan buruklah yang akan mendominasi perilaku kita. Manusia tidak selalu harus mendengarkan hati nuraninya karena hati ini sering berbolak-balik, seperti firman Allah :
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
artinya:”Ya Tuhan kami,janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau;karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”[Q.S. Ali Imran:8]
Sehingga Rasululloh Shallallahu’alaihi wa salam pun telah mengajarkan kita kepada sebuah do’a :
“Ya Allah yang membolak-balikkan hati,arahkan hati-hati kami pada ketaatan kepada_Mu.[HR.Muslim(4/2045) no.2654]
Tapi apakah hati nurani itu akan selamanya benar..?
Kebanyakan orang-orang yang selalu menggunakan hati nurani itu mengartikan pendapat bahwa hati nuranilah yang paling benar. Padahal sebenarnya bukan. Hati nurani yang dimaksud adalah hati yang mendapatkan petunjuk. Hal ini bisa kita lihat dalam firman Allah:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
artinya:“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,di muka dan di belakangnya,mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,maka tak ada yang dapat menolaknya;dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”[Q.S Ar Ra'd:11]
Allah senantiasa mengutus para malaikat-Nya untuk menjaga manusia. Manusia selalu dibisikkan untuk menuju jalan yang benar. Dan orang-orang yang mendapatkan petunjuk maka hati mereka akan mendengarkan,sedangkan yang disesatkan maka hati mereka tidak mendengar. Hati-hati yang mendengar inilah yang kita menamakannya dengan sebutan hati nurani. Padahal harusnya yang benar adalah “Hati yang mendapatkan petunjuk” yaitu hati yang telah diberikan hidayah.
Jika manusia sudah tidak mau mendengar hati nuraninya (hati yang mendapat petunjuk) niscaya akan selalu melakukan hal yang tidak benar, hanya saja kita tetap bersyukur karena hati nurani yang telah mendapat petunjuk tidak bosan-bosannya menyertai dan membimbing kita sepanjang hidup kita.
Suara hati ini tidak akan keluar apabila hati nurani dalam keadaan tertutup oleh kotoran-kotoran (dosa) dan dalam keadaan demikian, yang keluar bukan suara hati nurani melainkan emosi. Memang untuk pertama kali sulit membedakan suara-suara yang datang dari dalam diri kita, ini hanya dapat dicapai jika kita selalu berserah diri dan mengembalikan apapun yang menjadi permasalahan kepada_Nya dengan begitu insya Allah petunjuk akan datang. Hingga suara hati nuranipun akan dapat terdengar. Apabila hati nurani telah dipenuhi oleh kotoran sehingga tidak sehat, kita harus membersihkannya terlebih dahulu agar menjadi sehat kembali. Jika hal ini tidak dilakukan maka suara hati nurani akan berlalu begitu saja. Hingga banyak orang yang tidak mampu menangkap suara hati nuraninya. Dan hati nurani yang sakit tidak dapat mejadi penasihat dan pembimbing dalam kehidupan kita.
Patut kita camkan dalam hati bahwa selalu ada hati-nurani pada setiap manusia ciptaan Tuhan, Janganlah kita menganggap bahwa kesalahan ataupun dosa bisa di sembunyikan, bahkan di yakini tidak seorangpun yang mengetahui saat anda berbuat kesalahan atau berdosa. Jika kita mau berkata jujur, setiap orang pasti akan selalu dibayang-bayangi oleh kesalahan atau dosa yang pernah diperbuatnya. Hal ini terjadi karena adanya teguran pada diri kita yang berasal dari hati nurani.
Katakan, jika hati nuranimu mendapat petunjuk
Yaitu...
Ketika seseorang dengan hati suci yang selalu berusaha untuk tidak menodainya.
Hingga hilang rasa benci, dendam, ria dan sombong karena itu dapat merubah hati menjadi kotor
Hati yang suci dapat menjauhkan dirimu dari segala penyakit hati yang sulit untuk disembuhkan
Hati yang suci akan selalu teringat akan Rabb_Nya
Hati yang suci akan mengajarimu tegar ketika cobaan berat datang
Hati yang suci hanya mampu bersujud dan meneteskan air mata atas semua Dosa
Hati suci itu adalah nurani, petunjuk dari_Nya
Hati suci itu adalah cahaya, solusi dari_Nya
Hati suci itu akan kuat oleh iman
~ Salam Ukhuwah Filah ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar