20 Jul 2011

Negriku Menangis Lagi


Dulu, Negriku menangis melihat darah perjuangan rakyat
Kini, Negriku menangis lagi mendengar jeritan rakyat oleh ulah para penghianat negri.
Hati kamipun tercabik, terluka....
Satu persatu tersingkap drama babak berseri dari panggung politik yang penuh trik maupun intrik
Semua direkayasa hingga uang rakyatpun dihamburkan demi kekuasaan
Inikah yang kau sebut "Demi kepentingan rakyat"...??

Tidak tahukah...
Bahwa rakyat lapar, padahal bumi ini begitu kaya
Bahwa rakyat menjerit, ketika hukum tegak dengan kibaran rupiah
Bahwa rakyat muak, dengan kemunafikan yang berlindung dibalik topeng arif dan bijaksana

Bagaimana negriku tidak menangis
Banyaknya pemimpin negri penuh euforia kebebasan yang kebablasan
Menyikat apa saja demi kepentingan perut, politik bahkan ambisi pribadi 
semua berlabel nasionalis
Dikuraslah harta rakyat, tak peduli rakyat binasa...

Tinggallah rakyat.....
Terpukau menyaksikan ulah mereka, rakyatpun tertipu.....
Namun apa daya kini, hati rakyatpun hancur, sampai kapan prahara ini berakhir........

Tak kurang ulama berkhotbah meneriakkan kebenaran, seolah suara mereka sayup tak terdengar
Kini kutahu bahwa kami tak pernah bersatu, bahwa kami tak pernah merdeka
Kuberharap, akan datang seorang pemimpin negri
yang peduli akan penderitaan rakyat

Mendidih darah kami, melihat ulah mereka...!!!
Pemimpin itu bakal duduk di bawah bayangan ‘Arasy 
Dimana tiada lagi bayangan lain yang mampu melindungi manusia daripada kepanasan terik mentari
Di tengah-tengah padang mahsyar....
Akankah kelebihan ini mampu diraih oleh pemimpin di negri ini 
Pemimpin yang adil dan bertaqwa yang mampu memberi khidmat dan menunaikan amanah kepada rakyat 
Kami rindukan pemimpin sebagai khadam bagi rakyat 
Bukannya rakyat menjadi hamba abdi kepada pemimpin..???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar