1 Mar 2011

Rahasia Dibalik Angka Tujuh

Saya sempat tersentak ketika ada seorang teman menanyakan " Ada apa dibalik angka 7..?" sehubungan dengan tulisan saya mengenai gambaran neraka jahanam yang baru saja di publish, dimana disebutkan segala sesuatunya berhubungan dengan angka 7. Ya Allah, sedemikian bodohkah saya sehingga saya tak paham dengan apa yang saya tulis "Ada apa dengan angka 7..?" Iya..ya,,ada apa dengan angka 7, apa maksudnya terus mengapa harus 7.Rasanya Allah tak akan pernah iseng pastilah ada sejuta makna dibalik angka istimewa tersebut.


Mari kita perhatikan bersama.. Allah menciptakan 7 hari dalam seminggu, langit sebagai atap kita terdiri dari 7 tingkat, tanah yang kita pijakpun terdiri dari 7 lapis, tubuh kitapun terbagi menjadi 7 bagian, Surah Al Fatihah ada 7 ayat dan masih banyak angka 7 yang lain. Timbulah pertanyaan "Ada apa dengan angka 7 itu...??"

Bagi kita umat Islam justru angka 7 lah yang paling terasa spesial. Kenapa..?  Karena kalau diselidiki, bangunan Al-Quran terdiri dari angka 7, misalnya saja jumlah surat dalam Al-Quran ada 114 sementara jumlah ayatnya ada 6236. Bila kedua angka itu dideretkan maka akan didapat angka 1146236 maka jumlah bilangannya ada 7 digit dan angka itu juga merupakan kelipatan angka 7. Atau fakta bahwa bahwa ayat yang mengkisahkan penciptaan langit dan bumi selama 6 hari berada tepat dalam 7 ayat, dan masih banyak contoh lain yang berkaitan dengan keajaiban angka 7.  Al-Quran telah membuktikan kebenarannya sebagai firman Allah dengan merujuk angka 7 sebagai basis bagi penyusunan Al-Quran.
 
Asy-Syaikh Al Imam Abu Nashr Muhammad bin Abdirrahman Al Hamdani dalam kitabnya Assab'iyyatu fi Mawa'idhil Barriyah menyatakan, Dzat Pencipta yang sangat besar  kekuasaan-Nya dan sangat tinggi kedudukan-Nya yaitu Allah SWT telah menghiasi tujuh perkara dengan tujuh perkara. Dan menghiasinya pula bagi tiap-tiap tujuh perkara itu dengan tujuh perkara lainnya. Hal tersebut sengaja Allah ciptakan untuk memberitahukan kepada orang-orang yang berilmu bahwasanya di dalam angka tujuh itu mempunyai keunikan, dan rahasia yang besar.

Pertama
Allah menghiasi udara ini dengan tujuh lapis langit sebagaimana firman Allah dalam surah An Naba' ayat 12, "Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh." Allah menciptakan langit dunia pertama dari air, langit kedua dari embun, langit ketiga dari besi, langit keempat dari perak, langit kelima dari emas, langit keenam dari mutiara, dan langit ketujuh dari mira delima. Setelah itu dibelahnya, yang antara tiap-tiap bagian berjarak lima ratus tahun.

Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan tujuh bintang. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 16, "Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya." Tujuh bintang yang dimaksud adalah bintang Zuhal, Musytari, Marikh, Syamsu, Zahra, Athorid dan Qamar.
 

Kedua
Allah telah menghiasi tanah yang lapang dengan tujuh lapis bumi. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ath Thalaq ayat 12, "Allah-lah yang telah menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula ...."
Kemudian Allah menghiasi (bumi) itu dengan tujuh lautan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Luqman ayat 27, "... dan laut, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudahnya..." Tujuh lautan yang dimaksud adalah lautan Thobaristan, Karman, Oman, Qolzam,Hindustan, Rum, dan Maghrib.
 

Ketiga
Allah telah menghiasi neraka dengan tujuh tingkatan, yaitu neraka Jahannam, Sa'ir, Saqar, Jahim,
Huthamah, Ladho dan Hawiyah. Tentang nama-nama neraka ini sesuai dengan firman Allah, neraka Jahannam dalam surah Al Hijr ayat 43; neraka Sa'ir dalam surah AlInshiqaq ayat 12; neraka Saqar dalam surah Al Muddatstsir ayat 42; neraka Jahim dalam surah Asy Syura ayat 91; neraka Huthamah dalam surah Al Humazah ayat 5; neraka Ladho dalam surah Al Ma'arij ayat 15;dan neraka Hawiyah dalam surah Al Qari'ah ayat 9.Allah menghiasi tiap-tiap neraka itu dengan tujuh pintu. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 44, "Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka."
 

Keempat
Allah menghiasi Al Quran dengan tujuh surah yang panjang. Dan Allah menghiasinya pula dengan tujuh ayat Ummul Kitab Al Fatihah, sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr ayat 87, "Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah berikan kepadamu (Muhammad) tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang (yakni Al Fatihah) dan Al Quran yang agung."
 

Kelima
Allah menghiasi manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya dengan tujuh peribadatan, yaitu dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah dengan sujud, tujuh anggota badan manusia ini adalah tujuh anggota tempat sujud. Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa tujuh anggota badan manusia ini adalah otak, urat, urat syaraf, tulang-belulang, daging, darah, dan kulit.

Keenam
Allah menghiasi umur manusia dengan tujuh tingkatan (tahapan). Pada masa baru lahir dinamakan tahapan radhi' (menyusu), kemudian tahapan fathim (disapih), tahapan shabiyyi (bayi), tahapan ghulam (kanak-kanak), tahapan syaab (pemuda atau remaja), tahapan kuhul (menginjak usia antara 30-50 tahun), dan terakhir tahapan syaikh (masa tua). Selanjutnya Allah menghiasi tujuh tahapan umur ini dengan tujuh kalimat yaitu ucapkanlah kalimat syahadat, Laa Ilaaha Illaa Allaahu Muhammadar Rasuulu Allaah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Insyiqaq ayat 19, "Sesungguhnya (kejadian atau penciptaan) kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)." 

Ketujuh
Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu 1. Hindustan, 2. Hijaz, 3. Bashrah, Baduyah, dan Kufah, 4. Irak, Syam (Siria), Kurasan sampai Balakh, 5. Roma dan Armenia, 6. Ya'juj dan Ma'juj, dan 7. Cina Turkistan. Allah menghiasi tujuh negeri yang besar ini dengan tujuh hari, yaitu Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis,Jumat, dan Sabtu. Dan Allah memuliakan ketujuh hari ini dengan tujuh dari para nabi, yaitu Allah memuliakan Nabi Musa dengan hari Sabtu, Isa bin Maryam dengan hari Ahad, Dawud dengan hari Senin, Sulaiman dengan hari Selasa, Ya'qub dengan Rabu, Adam dengan hari Kamis, dan Muhammad beserta umatnya dengan hari Jumat.Selain ketujuh pembahasan di atas, masih banyak lagi rahasia angka tujuh yang lain. Dalam masyarakat kita juga mengenal tradisi dengan angka tujuh, di antaranya hamil tujuh bulan, tujuh hari kematian, sumpah tujuh turunan dan lain-lain.
 

Kehamilan pada usia tujuh bulan dimaksudkan karena pada umur tujuh bulan ini si janin sudah dalam keadaan sempurna, baik dari segi fisik maupun ruhnya dan siap untuk dilahirkan. Sedangkan mengenang tujuh hari kematian karena pada hari ke tujuh ini para ahli waris sudah mulai bisa melupakan atau menerima kepergian si mayit. Tentang sumpah tujuh turunan, karena kita biasanya mengenal nasab kita ke atas rata-rata sampai tingkat ketujuh turunan, untuk turunan kedelapan dan seterusnya mungkin kita sudah tidak mengenalnya.
 

Namun begitu, Rasulullah sendiri tidak pernah mengajarkan tradisi-tradisi yang disebutkan tadi. Begitu pula dengan para Imam Mazhab dan para ulama tidak pernah mengajarkan hal-hal yang demikian. Dan yang pasti hanya Allah yang tahu rahasia angka 7 tersebut karena Dia-lah yang menciptakan.

Nah kiranya seperti itukah Allah memberi isyarat pada manusia dengan angka 7 tersebut, tapi saya masih belum puas mengapa harus 7 mengapa tidak dengan angka yang lainnya. Betapa terkejutnya saya ketika melihat di internet menurut Bobbi De Porter, penulis Quantum Learning yang juga President Learning Forum Supercamp Oceanside California USA, pendidikan seorang manusia harus didesain dengan rumus ajaib 7 x 3,akan tetapi hilang rasa takjup saya ketika saya tahu bahwa ternyata penemuannya itu bukan merupakan ide orisinilnya. Bobbi mengutip “rumus” tersebut dari “pendapat” Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “Biarlah anak-anak kalian bermain dalam 7 tahun pertama, kemudian didik dan bimbinglah mereka dalam 7 tahun kedua, sedangkan 7 tahun ketiga jadikanlah mereka senantiasa bersama kalian dalam musyawarah dan menjalankan tugas.”
Saya masih penasaran, kemudian melanjutkan membaca lagi, bila dicermati dan direnungi, rumus 7 x 3 Bobbi yang bersumber dari Rasulullah SAW tersebut dapat kita petakan sebagai berikut :
  • 7 tahun pertama merupakan masa emas anak, ia adalah raja yang harus diperhatikan segala kebutuhan dan keinginannya
  • 7 tahun kedua merupakan masa menaati bagi anak, ia adalah pembantu yang harus taat dalam menjalankan perintah dan aturan
  • 7 tahun ketiga merupakan masa kerja bagi anak, ia adalah pelaku kehidupan yang mulai menjadi menteri, bertanggung jawab terhadap tugas dan perannya.
Hanya sebatas itulah manusia dapat memaknai angka 7, selebihnya hanya Allahlah yang maha tahu mengapa harus angka 7 yang dipilih.

2 komentar: