22 Mar 2011

Sebenarnya Kita Ini Siapa....?

Kekecewaan, kekesalan, kebodohan, ketidakpastian, ketidak puasan dan masih banyak ke... dalam bentuk yang lain yang hanya akan berakhir dengan satu kata yaitu"penyesalan" hingga timbullah satu pertanyaan kenapa...?. Semua itu berawal dari kehidupan yang dijalani ternyata tidak sesuai dengan harapan, dulu saya punya rencana seperti itu, mengapa jadinya seperti ini apakah semua karena kebodohan saya sehingga saya terjebak pada situasi yang sama sekali tidak pernah saya harapkan...? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang kerap kali mendera hati manusia akibat perasaan yang gelisah tak menentu yang membuat hidup seperti telur diujung tanduk "Hidup segan, Mati tak mau" 

Jika sudah dihadapkan pada situasi demikian, sepertinya kita belum bisa mengenali "Sebenarnya kita ini siapa..?". Banyak diri ini lebih mengenal saudara2 kita, sahabat2 kita tapi kita sendiri tidak mengenali diri sendiri sehingga cenderung kehidupan kita selalu dibayangi kehiduan orang2 disekitar kita akhirnya timbul satu pertanyaan "Mengapa hidupku tak seperti mereka..?". Nah jika sudah berada pada titik tersebut berhati-hatilah...jangan2 akan timbul niat untuk bunuh diri...Naudzubillahhimindzaliq

Untuk bangun dari rasa keterpurukan seperti itu marilah sejenak kita lupakan masa lalu, karena sebuah penyesalan akan timbul akibat kesalahan di masa lalu. Lalu cobalah fokus pada masa depan dan kita berusaha mencoba untuk mengenali diri sendiri seperti kata pepatah, orang bijak adalah orang yang dapat mengenali dirinya sendiri lebih dari orang lain. Untuk itu coba kita lihat apa yang menjadi dasar dan tujuan hidup kita. Ada sebuah ungkapan yang pernah saya baca "orang bodoh hidup untuk makan, namun orang bijak makan untuk hidup." Lantas apakah tujuan hidup orang bijak? Apakah hanya untuk bertahan hidup? Padahal kehidupan bukanlah akhir dan tidak dapat mengakhiri dirinya sendiri, lantas apa tujuan hidup ini? Para ahli fikir merumuskan masalah ini dengan 3 pertanyaan dasar; Darimana, kemana, dan mengapa? Artinya, saya darimana, akan kemana, lantas mengapa saya ada disini?


Menurut Alquran, segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, termasuk manusia, hidup didalam naungan hidayah yang terbentuk secara fitri, yang mengantarkannya kepada Allah. Dari titik tolak inilah Islam berusaha menggiring pemahaman umat manusia untuk tidak menjadikan dunia ini, sebagai persinggahan terakhir, namun sebagai starting point untuk menuju kehidupan selanjutnya yang abadi dan hakiki,yaitu... akhirat!

Merujuk pernyataan tersebut, mari kita uraikan sebenarnya kita ini berasal dariNya dan akan kembali padaNya. Nah semua atribut yang melekat pada diri kita tak akan ada satupun yang akan kita bawa ketika kita menghadapnya kecuali tiga perkara yaitu Anak yang soleh, Ilmu yang bermanfaat dan Amal perbuatan kita...Untuk itulah tak ada lagi yang perlu disesali jika kita sadar sesungguhnya siapakah diri kita..? Kita ini bukan siapa-siapa, kalaupun kita berhasil meraih kesuksesan dunia tidak lain itu adalah kehendak sang Illahi, demikian pula sebaliknya jika kehidupan tak sesuai dengan harapan kita setelah apa yang kita usahakan barangkali itulah takdir kita..untuk itulah di setiap keadaan patutlah kita bersyukur. Jangan selalu melihat apapun yang kita tidak miliki...! tapi lihatlah apa yang kita miliki...! dan bandingan dengan orang lain yang tidak memiliki apa yang kita miliki.

Saya jadi teringat cerita seorang teman yang karena suatu musibah sehingga toko kain yang dia miiki habis ludes terbakar padahal ketika kebakaran belum terjadi dia sempat membelajakan semua uangnya untuk membeli kain bahkan saking bersemangatnya sampai2 dia berhutang untuk memenuhi stok kainnya. Dan apa nyatanya semuanya habis tinggallah rasa sesal yang ada, tapi saya cukup dibuat salut dengan ketegarannya "apa yang terjadi adalah sudah menjadi kehendaknya, saya hanya disuruh untuk merubah hidup saya dan saya sekarang bersyukur atas kehendaknya karena untuk mencari penghasilan, saya tak usah repot2 lagi berjualan kain sebab Allahlah sekarang yang mengambil bagian untuk kecukupan rezeki saya terbukti sampai saat ini kehidupan saya masih berjalan dan anak2 saya masih bisa sekolah dengan baik walaupun dengan keadaan yang berbeda". itulah pengakuannya yang terakhir saya dengar....Subhanallah..

Terkadang memang hidup itu sangatlah sulit, namun dalam hidup bisa jadi terlampau mudah. Ini semua tergantung mindset kita dan bagaimana seorang melihat dari sudut pandang keinginannya.Nah untuk itulah mari kita ikuti perkataan ini "Man Jadda Wajada", siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil. Efek positif dari kata2 tersebut akan memberikan banyak inspirasi, saya jadi teringat sebuah buku "Half Full - Half Empty" karangan P. Marpaung yang menulis "Garam tidak akan menjadi garam bila tidak mengasinkan yang hambar.." mungkin inilah yang menjadi semangat kita untuk terus berikhtiar, bertawakal, dan ikhlas kepada Ilahi. Ingatlah bahwa Dunia ini hanyalah tempat singgah sementara jadi janganlah menyia-nyiakan hidup.

Bekerja keras itu sifat seorang yang ingin merubah nasib, seperti perihal yang sering dikatakan, Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum sehingga kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri. Jadi hidup ini bukanlah kepasrahan! bukanlah nasib dari "sono"nya! Kehidupan ini adalah jalan yang kita pilih. Bukan orang lain yang menentukan walaupun hingga akhirnya Tuhan yang akan memberikan jalan terbaik bagi kita. Namun tidak ada alasan untuk tetap pasrah. Ukuran keberhasilan atau kesuksesan tidak diukur dengan nominal uang atau jabatan, namun bagaimana seorang merasa puas terhadap apa yang diterimanya dan tolok ukurnya hanya satu yaitu bagaimana bahagianya seseorang menggapai mimpinya. Jadi yang tahu kesuksesan adalah diri kita sendiri.

Seperti orang yang takut akan ketinggian, akan merasa sukses bila menaklukan ketinggian tersebut. Orang yang takut akan kemiskinan, akan merasa sukses bila terlepas dari jerat kemiskinan, dan banyak orang lain yang takut akan sesuatu, akan merasa sukses dengan mengalahkan rasa takutnya tersebut. Dengan kata yang lebih sederhana, SUKSES itu adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita sendiri. Untuk mencapai itu semua kenali dulu diri sendiri agar lebih mudah meraih impian di depan....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar