25 Jan 2011

Jangan Terbiasa Manja

Jadilah pejuang, tidak sekadar penikmat  atau pendukung. Tidaklah sama nilai seorang pejuang dari pada sekedar penikmat atau pendukung. Jadilah pejuang yang bersungguh2 dan profesional dalam melaksanakan amanah, tidak menjadikan beban tapi dijadikan ladang amal. Dengan memiliki amanah, seseorang akan senantiasa berada bersama orang2 shalih yang akan saling mengingatkan, berada dalam suasana ukhuwah yang indah meski banyak ujian yang dihadapi dan akan terpacu untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Jangan terbiasa manja dengan puas hanya menjadi penikmat atau pendukung.



Janganlah kita menjadi manja tanpa berusaha untuk memperjuangkan apa yang seharusnya kita bela.Terbiasa manja menjadikan kita tidak siap memikul beban, padahal tantangan semakin berat. Apalagi kebatilan terus melakukan konsolidasi dengan cepat, rapat dan tepat. Jangan  manja yang serba tidak siap, serba tidak bisa karena merasa diri ini tidak sempurna, pokoknya tak bisa dan tak mau, titik! Manja!, karena ilmunya atau segala yang dimiliki hanya untuk diri sendiri, tidak diwariskan pada siapapun. Manja !, tidak biasa mewariskan ilmunya. Manja! karena kalau diberi amanah tidak profesional. Bila disuruh membina malah “membinasakan”. Manja ! karena hanya sibuk memikirkan kepentingan sendiri. Tak pernah berfikir untuk dapat berbagi pada sesama.

Hidup ini pilihan, perjuangan dan pertanggungjawaban. Kita sendiri yang menentukan setiap pilihan. Kita sendiri juga yang menentukan prioriti kepentingan kita. Bukan kita yang diatur oleh waktu dan pekerjaan kita, tetapi kitalah yang mengatur waktu dan pekerjaan kita. Kita tidak akan punya waktu jika kita tidak berusaha menyempatkannya. Terbiasa manja hanya akan meneteskan air mata untuk kepentingan dunia, hanya akan melemahkan potensi yang kita miliki sehingga tak mengerti lagi betapa berharganya air matamu jika kau teteskan untuk kehidupanmu kelak.


Terbiasa manja hanya akan membinasakan akal dan melemahkan diri sehingga kita cukup merasa puas hanya dengan ilmu yang pas pasan tak pernah berusaha mencari apalagi ingin mengamalkannya. "Saya menyadari bahwa saya sangat bodoh dan tak berdaya sedikitpun, Jangankan melihat di luar diri saya untuk melihat diri sendiripun tak mampu". Kalimat itulah yang tertanam akibat terbiasa manja

"Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri, dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin(pengikut-pengikutmu) (QS 4:84)
Perhatikan kata-kata "tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri." NabiMuhammad saw. pernah bersabda: "Mulailah dari dirimu sendiri, kemudian susulkanlah keluargamu." Setiap orang menurut beliau adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, ini berarti bahwa setiap orang  harus bisa tampil dan menggali kemampuannya.

kekuatan iman 100 kali lipat lebih dahsyat dari pada kekuatan otak (fikiran/akal). siapapun bisa menjadi pejuang...katakan tidak untuk Manja dan bersiaplah untuk berjuang....
Semoga Allah Swt. memberikan kemudaha untuk para pejuang islam dalam memberikan kontribusi dengan ikhlas lewat pemikiran, materi dan segala yang ia miliki hanya untuk berjuang di jalan Allah swt. dan Rasulullah saw. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar