5 Jun 2011

~ Dari Empati Lahirkan Doa ~


Empati adalah sebuah rasa simpati yang ditunjukkan untuk seseorang karena adanya sesuatu hal yang menekan perasaan yang merupakan proses ketika seseorang bisa merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu. Kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga menunjukkkan bahwa ia sungguh2 mengerti perasaan orang lain itu. Empati dibutuhkan untuk melahirkan rasa saling memahami. Karena itu, cara praktis meraih empati adalah dengan mendengarkan orang lain dengan hati. Anda tidak sekadar mendengar “apa” yang ia sampaikan tetapi mendengarkan “bagaimana” dia menyampaikannya.

Dalam kehidupan sehari2 sering kita jumpai orang2 dengan keterbatasan fisik yang meminta2 di jalanan, ada yang dengan satu kaki, tanpa lengan dan bahkan cacat fisik yang lebih parah lagi. Kita seringkali timbul empati, hal ini kemudian ditandai dengan kocek yang mengalir pada pundi2 mereka, tapi kita jadi lupa seolah dengan memberikan uang receh sudah bisa mengatasi persoalan yang mereka hadapi. Padahal ada kekuatan yang lebih besar dibanding uang receh yang kita berikan pada mereka, yaitu sebuah DOA. Kekuatan doa inilah yang mampu mengatasi semua persoalan hidup mereka, bayangkan andai 100 orang yang memberikan uang disertai dengan doa. Bukankah beban hidupnya akan terasa makin ringan karena setiap orang yang memberi selalu menyelipkan doa. Kadang2 kita sebagai orang normal malah cenderung berfikiran terbalik dengan memberi kita mengharap doa dari orang yang kita beri...itulah kenyataannya.

Inilah mungkin yang banyak dilupakan oleh banyak orang atau mungkin belum diketahui. Padahal di antara do'a yang mustajab (terijabahi/terkabul) adalah do'a seorang muslim kepada saudaranya; apalagi orang2 yang menguras rasa empati kita, maka janganlah lupakan saudaramu di setiap engkau bermunajat dan memanjatkan do'a kepada Allah, apalagi orang-orang yang telah memberikan kebaikan padamu terutama dalam masalah agama dan akhiratmu. Ingatlah ini!

Kita sering tidak mencermati, bahkan lupa, bahwa anugrah yang kita rasakan hari ini, minggu ini, bulan ini, adalah merupakan “jawaban” Tuhan atas doa yang kita panjatkan sepuluh atau dua puluh Tahun yang lalu. Untuk itu marilah kita selipkan doa bagi orang lain yang mengundang rasa empati kita, agar doa yang kita pinta pada Tuhan menjadikan perubahan bagi orang tersebut.Kita selipkan doa sambil kita memberi dan mohonkan sesuatu untuk orang2 tersebut agar diberikan rezeki yang berlebih, agar dimudahkan segala urusannya, hal ini lebih baik kita lakukan terutama mendoakan teman, kerabat, keluarga. Sedangkan untuk diri sendiri, tiada yang pantas dilakukan selain lebih banyak mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan. Untuk itulah kita jangan lagi terus menerus meminta karena kita sendiri sudah diberi anugrah yang berlimpah tapi refleksikan doa kita untuk kepentingan orang lain.Banyak mengucapkan syukur di bibir saja tidak cukup. Kita harus lebih pandai mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan. Rasa bersyukur serta doa-doa melebur dan mewujud ke dalam satu perbuatan. Rasa sukur termanifestasikan kedalam perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang. Demikian pula cara berdoa tidak sekedar terucap melalui mulut, namun lebih penting adalah mewujud dalam perbuatan nyata. 

…..Ahli surga adalah orang yang merendahkan diri dan rendah dalam pandangan orang, kalau diminta sesuatu, maka  Allah mengabulkannya (HR.Bukhari)

Kita menginginkan keuntungan yang besar tapi terkadang keuntungan yang semu...
Padahal Allah memberikan jalan keluar agar kita memperoleh keuntungan yang tak terkira...
Sebaliknya dalam hal amal, kadang kita sangat pelit untuk mendapatkan keuntungan yang besar, kita memilih shalat fardhu sendirian daripada melaksanakannya dengan shalat berjamaah yang bila dilakukan lebih baik 25 kali shalat sendirian, atau bahkan malah kita melalaikannya dan tragisnya malah tidak mengerjakannya
Jika ingin untung berlipat, salah caranya adalah dengan bersedekah, menginfaqkannya di jalan Allah.. yakinlah Allah akan balas dengan 10 kali lipatnya bahkan hingga 700 kali lipat hingga tak terhingga.. Rp. 1.000,- bisa menjadi Rp. 700.000,- ...... Rp.1.000.000,- bisa menjadi Rp. 700.000.000,- tentunya kita harus ikhlas melakukannya... bukan berinfaq karena mengharapkan yang banyak... lakukanlah karena Allah... cukuplah balasan Allah diakhirat... jangan sampai Allah memberikannya hanya di dunia saja....
Semoga sukses buat semuanya di dunia dan diakhirat, marilah kita saling berlomba, senantiasa bersegera dalam kebaikan, berusaha menjadi yang terdahulu dan terdepan dalam kebaikan... Semoga kita berjumpa kelak dalam perjumpaan yang diridhoi Allah di syurga-Nya kelak.. Aamiin....
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar