24 Jun 2011

~ Cintamu Berkibar Di Puncak Cartenz ~

Nama itu begitu melekat dalam hati, sulit kaukoyak, sulit kauhapus hingga menyatu dalam gerak dan pikir. Kaupun terjerembab karenanya, gila dibuatnya. Bayangan indahnya lekat sudah menghias setiap rongga pikiranmu, kata2 indah itu tenggelam sudah dalam lubuk hati terdalam membias dalam bayang-bayang semu yang kian hari kian sulit kaulupakan. Karenanya kau gila mengenangnya...

Air mata rindu, menitik dalam bendera hingga kalimat indah terukir dalam kainnya. Kau guratkan sebuah nama, kau eja setiap hurufnya seperti kau mengenang pertemuan dengannya yang terakhir kali yang tak pernah hilang dari ingatanmu. Walau cinta itu kuat namun semua musnah hingga kau nyaris gila tanpanya....Hingga suaramu keras berucap "Duhai pujaan hati, rasa hati ingin kutancap namamu di puncak cartenz itu demi mengokohkan cinta kita, demi menyatukan hati kita walau dalam bayang semu, walau semua akan hilang pergi bersama angin...musnah dalam putaran waktu..."



Kaupun, nyaris gila karenanya, cinta itu nyaris merusak batas kecewa. Kau tak ingin diam membeku dalam ekstrimnya derajat di puncak cartenz itu tapi kau ingin rasakan cinta yang lain yang mana kau akan abadi didalamnya. Bercinta karena_Nya, hingga menyatu raga, hati dan pikir dalam setiap gerak sujudmu. Mohon ampunlah padanya hingga kau lalai karena semua diluar batas mimpi. Oh...betapa tersiksanya dirimu hidup dalam bayang2, nyaris gila karenanya. Sesal itu tiadalah arti jika kau selalu... kau selalu hadirkan dalam anganmu tertanam dalam alam pikirmu dan selalu merasuk dalam hati hingga begitu sakit dirasa dan kaupun cinta mati karenanya...Matilah dalam bahasa emosi yang kian menggerus upaya dalam mencintai_Nya, semua hanya demi ikhlas untuk Ridho Illahi semata...

Bisikkan padanya "kekasih hati lihatlah bendera ini akan kubawa demi membuang bayang2 itu. Kudaki jalan terjal dengan satu tujuan puncakmu cartenz tunggu aku disana....Rinduku semakin menggebu, semangatku membara akan kuhancurkan perisai egoku kutembus batas penyesalanku dalam doa hingga kau pertemukan aku dengan sejuta ampunan disana...Ridhomu dalam penantianku......

Biarlah namanya berkibar disana,
Membeku dalam dinginnya es dan..
Hampa tanpa oxygen hingga kau tak lagi gila memikirkannya...

Jangan lagi terjebak dalam kilaunya, 
Dunia bukanlah akhir tapi ia adalah lompatan waktu menuju tujuan akhir. 
Larilah dari buaiannya, Berpalinglah dari tipuannya 

Ingatlah hanya Dia..dan Dia. 
Kuburkan nama itu di puncak cartens agar hilang dari pikirmu 
Seiring berjalannya waktu... 

                                                 ~ Selamat berjuang sobat ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar