1 Okt 2011

Menyeimbangkan Syahwat, Hati dan Otak


Pentingnya menyeimbangkan Syahwat, Hati dan Otak adalah agar tidak terjadi kepincangan antara ketiganya, jika terjadi dominasi antara satu dan lainnya kecuali "Hati" maka nafsulah yang akan berkuasa. Jika nafsu yang berkuasa, jangan tanya disitulah para syetan akan bercengkrama!! Syahwat itu letaknya dibawah perut, sedangkan otak letaknya diatas perut dan Hati terletak diantara keduanya maka titik keseimbangan antara keduanya ada didalam hati. Syahwat ini biasanya digerakkan melalui otak, otak inilah yang biasa memimpin jalannya syahwat jadi jika otaknya kotor maka hancurlah syahwatnya. Untuk itulah perlunya mencuci otak, dimana tempat pencuciannya yaitu dalam sujud" dan ruku' yang panjang dalam hidup kita.

Sejatinya Iman yang paling utama adalah Hati, dan hati yang baik adalah hati yang tunduk yang mengikuti wahyu dari Allah SWT. Perhatikan ketika kita ruku, gerakan itu dimaksud untuk mensejajarkan antara Syahwat, Hati dan Otak sehingga saat itulah terjadi suatu proses balancing dalam kehidupan kita. Sedangkan ketika kita Sujud maka Otak akan menempel pada Bumi, inilah proses "Tawadhu" yang ada pada diri seorang muslim dia benar2 tunduk dari segala kesombongan, keangkuhan dan segala embel2 duniawi yang selalu mempengaruhi jalannya perputaran otak dan peranan Hati tetap berada diantara keduanya maka Hatilah yang akan bekerja sebagai penengah yang baik.

Mengapa begitu pentingnya ruku dan sujud dalam shalat ini dan Rasulullahpun bersabda bahwa :
“Pencuri yang paling buruk adalah yg mencuri dalam shalatnya.”Para sahabat bertanya apakah yg dimaksud dgn mencuri dalam shalat. Dijawabnya, “Yaitu orang yang tdk menyempurnakan ruku dan sujud dalam shalatnya.” (HR.adDarami–atTarghib)
 
Artinya kita harus menyeimbangkan antara syahwat,hati dan otak. Kita tidak lagi bisa mendewakan salah satu dari ketiganya semuanya harus tetap dijaga sesuai porsinya. Jika otak yang terlalu berlebih maka manusia cenderung jadi lupa diri timbulah perasaan sombong karena segala sesuatu menurut pandangannya bisa ditakar sesuai logika, sedangkan dalam memahami Wahyu Allah tidak selalu harus mengedepankan logika. Sebaliknya karena saking inginnya menempatkan porsi HATI di tempat yang tinggi lantas kita melupakan dorongan syahwat terhadap pasangan hidupnya dan menutupnya rapat2 sehingga menjadi lumpuh dan mati rasa....Astagfirullahaladzim...yang terpenting adalah tempatkanlah hati tetap berada di tengah2 sebagai pusat penyeimbang dalam kehidupan kita dan jadikanlah hati sebagai pusat rasa ketika kita beribadah kepada Allah SWT sehingga Insya Allah...Allah tetap menjaga hati kita dan otakpun selalu bersih sehingga syahwat terkendali.

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai HATI, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (di kepala mereka yang bersinergi dengan otak, tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (di kepala mereka yang bersinergi dengan otak, tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak (yang hampir selalu berorientasi pada syahwat), bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Q.S. 7 : 179)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar