30 Okt 2011

Andai Waktu Bisa Kutukar


Kadang sesal itu datang, betapa tercela hidup yang kita lakukan dalam waktu yang sudah sia-sia. Waktu yang kita miliki seharusnya dapat kita gunakan dengan baik , kadang kita  gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Kebanyakan waktu muda terbuang dengan sia-sia. Seandainya waktu bisa ditukar, ingin rasanya kutukar waktu yang telah terbuang sia-sia untuk dapat ditukar dengan amalan ibadah yang masih sedikit ini. Hasan Al- Banna pernah berkata bahwa Kewajiban yang kalian miliki lebih besar dari pada waktu yang kalian punyai. Jika kita meresapi kata-kata beliau sungguh benar adanya. Jika kita me-list satu persatu apa yang harus kita lakukan dan dibandingkan dengan waktu yang kita punyai maka waktu kita serasa tidaklah cukup.

Ketakutan itu selalu datang, bagaimana dengan waktu yang sudah terbuang dengan sia-sia, bagaimana dengan amalan ibadah yang tanpa mengikuti syariat dengan benar, kemana lagi waktu yang terbuang itu harus kukejar ?? Andai kita tahu , begitu pentingnya waktu hingga Allah SWT bersumpah menggunakan waktu, Al-‘Asr, Al-Lail, Adh-Dhuha. Begitu besarnya perhatian Allah terhadap waktu hingga menamai beberapa surat yang terdapat dalam Kitab-Nya dengan waktu (Al-‘asr). Waktu adalah kehidupan. Manusia hidup dari rangkaian waktu yang tersusun dari detik, menit, jam, hari hingga, tahun. Saat jatah waktu yang Allah berikan kepada seseorang habis, maka berakhirlah hidup seseorang.

Ingatlah, waktu-waktu yang telah kita lewati akan menjadi umur yang kelak akan di pertanggungjawabkan. Rasulullah SAW, bersabda : “Kedua telapak kaki seorang hamba akan selalu berada di hadapan Allah, sehingga hamba itu ditanya tentang empat hal :
(1) tentang umurnya, untuk apa umurnya itu dihabiskan;
(2) tentang jasadnya, untuk apa jasad itu dirapuhkan;
(3) tentang ilmunya, untuk apa ilmu itu dipergunakan;
(4) tentang hartanya, dari mana harta itu diperolehnya, dan untuk apa harta itu dibelanjakannya” (HR. At-Tirmidziy no.2417).

Jadi betapa ruginya andai kita masih menyia-nyiakan waktu yang telah Allah amanahkan kepada kita.
Andai aku tau waktu tak akan pernah bisa kembali, ingin rasanya hari-hariku kupenuhi amalan untuk bekal kehidupan setelah kematianku nanti. Hidupku Matiku hanya untuk_MU...

Kita semua mahkluk hidup diberikan waktu yang sama, dua puluh empat jam dalam sehari. Apapun status, profesi, orang besar maupun kecil bahkan orang gilapun diberikan waktu yang sama tidak kurang dan tidak lebih.Namun dalam memanfaatkan waktu terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Kita bandingkan seorang muslim yang taat dia akan memanfaatkan waktu disetiap ruang dan tempat untuk kepentingan ibadah entah itu dalam mencari rizki atau hubungan silaturahim terhadap sesama semuannya dalam konteks beribadah. Namun dalam waktu yang sama seorang yang sakit jiwa bukan hanya tidak dapat mengurus orang lain, bahkan dirinya saja tidak mampu ia urus. Nah disinilah terjadi perbedaan antara yang bermanfaat dengan yang tidak bermanfaat, akankah kita seperti orang sakit jiwa yang selalu menyia-nyiakan waktu ??

Seandaianya waktu bisa di tukar maka sungguh akan ada lebih banyak kemanfaatan yang timbul dari orang-orang yang selalu mengurusi umat dan orang banyak. Namun karena waktu tidak dapat ditukar maka kita hanya bisa berdoa dan berusaha memanfaatkan waktu yang terbatas ini dengan semaksimal mungkin. Waktu itu adalah pedang, begitu sabda Rasulullah SAW. Jika kalian tidak menggunakannya untuk memotong niscaya kalian lah yang akan terpotong. Waktu adalah makhluk Allah SWT yang ketika ia telah berlalu maka ia tidak dapat kembali lagi, walau seper seribu detik. Ia pun tidak dapat di majukan barang sebentar walau di tukar dengan seluruh makhluk Allah yang berada di atas dunia ini.

Mari kita manfaatkan waktu yang sudah terbuang dengan sia-sia, manfaatkan waktu yang sedikit ini dengan amal-amal produktif dan amal-amal yang memberikan manfaat untuk orang lain. Wahai sahabat2ku, dengan tulisan sederhana ini saya sedang memperingatkan diri sendiri khususnya.....semoga juga bermanfaat untuk yang lain....

                                                                     ~Salam ukhuwah~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar