2 Sep 2011

Hanya Wajah2 Asing


Walaupun ini tak seperti biasanya, berjumpa dengan wajah2 asing ternyata bisa mengisi lagi satu babak baru dalam kehidupan. Entah kenapa, bisa jadi kesal dengan pulau yang satu ini padahal tentunya sudah menyimpan banyak kerinduan disini. Setiap orang selalu rindu dengan keindahan dan keelokan pulau ini dan ini pula yang menjadi kebanggaan negri ini karenanya setiap orang selalu ingin mengunjunginya.






Apapun itu dan dimanapun itu selayaknya kita tetap harus bersyukur pada_Nya, inilah kuasanya kemana mata memandang hanya terlihat kecantikan dan keelokan alam. Belum lagi deburan ombak yang tak pernah lelah selalu menyapa wajah2 yang datang diiringi indahnya sunset membuat mata tak lelah memandang. Rasanya memang sungkan berhadapan dengan wajah2 asing yang tak kenal kemana mereka harus menghadap, menjadikan kita seperti sendiri menghadap tuhan dan memang harus terus sendiri menghadap_Nya.


Berjumpa dengan wajah2 itu selalu menyimpan sejuta tanya, Dimanakah kau berada?.... Mengapa kau bisa hidup?....Seolah tak ada yang mampu menjawab berbagai pertanyaan itu. Semoga Allah beri kekuatan pada wajah2 yang selalu aku rindu yang tak pernah hilang dari ingatan dimana mereka selalu tahu kapan dan dimana mereka harus menghadap. Alangkah indahnya kalau kita pergi laksana  kain putih yang bersih yang akan membungkus raga ini....

Di setiap wajah berpaling disitulah wajah2 itu kulihat, inilah negriku yang elok dipenuhi dengan wajah2 itu dan hanya sedikit dari mereka yang tahu bahwa nantipun mereka akan pergi pada_Nya meninggalkan tanah berpijak ini. Kekuatan dunia telah melumatkan segalanya, tidak lagi sekedar akal pikiran tapi hati nuranipun bisa jadi beku karenanya. Hingar bingar dimana2, pesta dan pesta, kemeriahan di pojok2 hotel hingga tak sedetikpun mereka rela melepaskan berbagai kesenangan itu. Mereka memang sudah buta dan tuli, bagaimana mungkin mereka mendengar dan melihat yang hakiki sementara hati mereka sekeras batu.

Wajah Pulau ini kini tak seindah dulu...so welcome to the paradise....
Semenjak tragedi bom..seolah penguasa berpacu dengan waktu ingin melakukan recovery dimana2 tidak lain untuk menghadirkan wajah2 asing itu kedalam dunia impian ini, sehingga pulau ini tidak lumpuh lagi tapi.... haruskah hancur negri ini dengan berbagai kebebasan dan tontonan gratis yang memalukan...pemandangan vulgar seolah bukan lagi barang langka yang akhirnya anak kecilpun tak tahu lagi batas kesopanan, mata mereka sudah terbiasa melihat pemandangan itu. Kulihat kupandang sekeliling, semua membuat aku merinding. Sepertinya disini teramat asing...huh..bergembira dan senang tapi ini semua membuatku pusing. Di pulau ini rakyat negri seperti tamu dan berjuta tanya dalam hati apakah keindahan negriku ini seperti bule bule itu. Dulu banyak dijumpai putri2 negri berkebaya cantik tapi kini berubah pakai rok mini. Oh..wajah negriku kini semakin penuh dengan perkawinan campur, tiada lain hanya kebutuhan materi semata....Baliku kini bernasib seperti penyu yang mungkin juga akan segera punah digerus roda keserakahan anak negri sehingga setiap pojok pulau akan menangis meratapi nasibnya kini.....

Ya Allah telah kau halalkan aku untuk selalu merindu kekasih hati
Jangan Biarkan Aku Melampaui Batas ...
Sehingga Melupakan Aku Pada Cinta Hakiki Dan Rindu Abadi Hanya Kepadamu,
Apabila Engkau memanggilku ambilah aku dalam keadaan Khusnul Khotimah (baik di akhir)
dan...... sempatkanlah aku mengucapkan kalimat "LA ILAHA ILLALLAH",






Tidak ada komentar:

Posting Komentar